Pembatasan Film Asing Bisa Jadi Bumerang

Sabtu, 11 April 2015 - 10:52 WIB
Pembatasan Film Asing Bisa Jadi Bumerang
Pembatasan Film Asing Bisa Jadi Bumerang
A A A
JAKARTA - Sejumlah kalangan mengkritisi usulan pembatasan film impor yang belakangan santer terdengar. Salah satunya datang dari aktor senior Anwar Fuadi yang mempertanyakan rencana tersebut.

Menurut Anwar, usulan pembatasan impor film hanya akan menjadi bumerang bagi industri perfilman nasional. Pasalnya, pembatasan film impor bukan saja bisa menghambat kemajuan film nasional, namun juga bisa memicu perlakuan serupa terhadap film nasional yang bermutu, yang mencoba merambah pasar internasional.

”Film Indonesia sebenarnya sudah mengalami kemajuan. Namun di sisi lain, film impor, terutama dari AS, jauh lebih pesat dan lebih maju. Itu sebabnya, keberadaan film-film impor masih dibutuhkan untuk merangsang kualitas film nasional,” ujar dia dalam keterangan tertulisnya di Jakarta kemarin.

Di sisi lain, pembatasan film impor memang serta-merta meningkatkan jumlah penonton, karena segmentasi antara penonton film impor dan nasional berbeda. Bahkan yang terjadi, masyarakat yang menggemari film impor justru akan beramai-ramai ke Singapura untuk menonton film. Itulah sebabnya, Anwar mengajak insan perfilman nasional untuk memberikan perhatian terhadap peningkatan kualitas.

Sebab, kunci dari peningkatan animo penonton adalah kualitas, bukan ada atau tidaknya film impor di Tanah Air. ”Insan perfilman jangan meminta- minta proteksi. Jangan cengeng. Mari berlebar hati dan mawas diri, meningkatkan apa yang kurang. Mari tingkatkan kualitas. Mari mengembangkan ide cerita dan kualitas SDM. Buatlah film yang bagus. Kalau berkualitas, orang akan meminta terus ditayangkan,” tegas Anwar.

Bukan hanya itu, kata dia, jika kualitas film Indonesia tidak ditingkatkan, maka yang terjadi adalah kian sepinya penonton film nasional. Ujungujungnya, gedung bioskop akan merugi dan industri perfilman nasional juga bisa gulung tikar. Sebelumnya Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Barekraf) Triawan Munaf juga bersikap serupa.

Menurut Triawan, industri perfilman Tanah Air tidak perlu takut akan kehadiran film impor di Indonesia. Pasalnya, kehadiran film-film tersebut justru bisa memicu peningkatan daya saing dan kualitas film nasional. Triawan mengatakan, insan film harus melihat persaingan secara positif karena pada dasarnya persaingan itu baik.

”Saya tidak setuju pembatasan (film impor). Kita jangan memproteksi. Tidak perlu ditakuti karena justru akan membesarkan pasar,” katanya.

Yanto kusdiantono
(ftr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7616 seconds (0.1#10.140)