Penggunaan BBG Terhambat Mahalnya Harga Konverter

Selasa, 14 April 2015 - 00:37 WIB
Penggunaan BBG Terhambat Mahalnya Harga Konverter
Penggunaan BBG Terhambat Mahalnya Harga Konverter
A A A
SEMARANG - Penggunaan bahan bakar gas (BBG) di Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta masih sangat minim. Hal ini lantaran masih terkendala mahalnya alat konverter.

External Relations Pertamina MOR IV Jateng-DI Yogyakarta, Robert MV Dumatubun mengatakan, sampai saat ini penggunaan BBG tidak lebih dari 1.600 kiloliter (kl) per bulan.

Penggunanya masih sebatas kendaraan-kendaraan Pertamina, sejumlah angkutan dan taksi yang sebelumnya sebagai percontohan. “Penggunaannya masih sangat minim. Karena itu, karena BBG ini program pemerintah, seharunya pemerintah ikut mendorong,” ujarnya di Semarang, Senin (13/4/2015).

Dia mengakui, kendala utama masih minimnya penggunaan BBG adalah masalah masih mahalnya harga alat konverter. “Harga konverter sekarang ini sekitar Rp15 juta, dan dirasa cukup mahal bagi pengusaha angkutan dan masyarakat pada umumnya,” jelas Robert.

Menurutnya, penggunaan BBG lebih irit dibandingkan dengan penggunaan BBM, baik itu premium maupun solar. BBG saat ini harganya hanya Rp5.300 per liter.

Untuk mengatasi kendala tersebut, Pertamina pun mencari solusi dengan bekerjasama dengan Bank Persepsi untuk menyalurkan kredit atau pinjaman kepada pengusaha angkutan untuk pembelian konverter. “Melalui pinjaman diharapkan pengusaha angkutan akan beralih ke BBG,” tandas Robert.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5521 seconds (0.1#10.140)