Pertamina Segera Bangun LNG Receiving Terminal Bojonegoro
Selasa, 14 April 2015 - 13:42 WIB
Pertamina Segera Bangun LNG Receiving Terminal Bojonegoro
A
A
A
JAKARTA - PT Pertamina (persero) berkomitmen segera membangun gas alam cair/LNG Receiving Terminal Bojonegoro, sebagai bagian strategi memperkuat bisnis dan menjaga ketahanan energi nasional.
Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan, pembangunan proyek ini menggandeng PT Bumi Sarana Migas, dengan bentuk kerja sama yang tertuang dalam pokok-pokok perjanjian (HoA) Utilisasi LNG Receiving Terminal Bojonegoro.
"Kerja sama yang dilakukan ini sebagai upaya Pertamina dalam pengembangan infrastruktur, khususnya gas sebagai bagian dari fokus strategi utama Pertamina dalam rangka menjaga ketahanan energi nasional," kata dia di Jakarta, Selasa (14/4/2015).
Menurutnya, pemanfaatan energi bahan bakar gas ini tak terlepas dari persyaratan utama untuk membangun infrastruktur pembangkit listrik, sebagai kekuatan membangun industri gas di wilayah Jawa bagian barat.
Pihaknya berharap pembangunan infrastruktur terminal tersebut bisa selesai tepat waktu, dalam jangka waktu tiga tahun atau hingga 2019 sesuai kesepakatan bersama.
Pre-feasibility study pembangunan land base LNG Receiving Terminal Bojonegoro ini telah selesai. Perseroan memastikan terminal berkapasitas 500 MMSCFD atau sama dengan 4 juta ton LNG ini, akan dimanfaatkan secara maksimal selama 20 tahun untuk regasifikasi LNG.
"Kelak jika pemerintah memberikan kepercayaan, Pertamina akan memperkuat perannya sebagai agregator gas untuk mengamankan pasokan, mengelola fluktuasi permintaan dan memastikan harga dalam batas kewajaran," tandas Dwi.
Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan, pembangunan proyek ini menggandeng PT Bumi Sarana Migas, dengan bentuk kerja sama yang tertuang dalam pokok-pokok perjanjian (HoA) Utilisasi LNG Receiving Terminal Bojonegoro.
"Kerja sama yang dilakukan ini sebagai upaya Pertamina dalam pengembangan infrastruktur, khususnya gas sebagai bagian dari fokus strategi utama Pertamina dalam rangka menjaga ketahanan energi nasional," kata dia di Jakarta, Selasa (14/4/2015).
Menurutnya, pemanfaatan energi bahan bakar gas ini tak terlepas dari persyaratan utama untuk membangun infrastruktur pembangkit listrik, sebagai kekuatan membangun industri gas di wilayah Jawa bagian barat.
Pihaknya berharap pembangunan infrastruktur terminal tersebut bisa selesai tepat waktu, dalam jangka waktu tiga tahun atau hingga 2019 sesuai kesepakatan bersama.
Pre-feasibility study pembangunan land base LNG Receiving Terminal Bojonegoro ini telah selesai. Perseroan memastikan terminal berkapasitas 500 MMSCFD atau sama dengan 4 juta ton LNG ini, akan dimanfaatkan secara maksimal selama 20 tahun untuk regasifikasi LNG.
"Kelak jika pemerintah memberikan kepercayaan, Pertamina akan memperkuat perannya sebagai agregator gas untuk mengamankan pasokan, mengelola fluktuasi permintaan dan memastikan harga dalam batas kewajaran," tandas Dwi.
(izz)
