LNG Receiving Terminal Bojonegoro Segera Dibangun

Rabu, 15 April 2015 - 09:42 WIB
LNG Receiving Terminal Bojonegoro Segera Dibangun
LNG Receiving Terminal Bojonegoro Segera Dibangun
A A A
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) berkomitmen segera membangun Terminal Penerima Gas Alam Cair (LNG receiving terminal ) Bojonegoro sebagai bagian strategi memperkuat bisnis dan menjaga ketahanan energi nasional.

Dalam proyek ini Pertamina menggandeng PT Bumi Sarana Migas. ”Kerja sama yang dilakukan ini sebagai upaya Pertamina dalam pengembangan infrastruktur, khususnya gas, sebagai bagian dari fokus strategi utama Pertamina dalam rangka menjaga ketahanan energi nasional,” jelas Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto di Jakarta kemarin.

Menurut dia, pemanfaatan bahan bakar gas ini tak terlepas dari persyaratan utama pembangunan pembangkit listrik sebagai kekuatan untuk membangun industri gas di wilayah Jawa Barat. Dia berharap, pembangunan infrastruktur terminal bisa tepat waktu, yakni tiga tahun sesuai dengan kesepakatan bersama yang ditargetkan.

Pra-studi kelayakan pembangunan proyek ini telah selesai, sehingga pembangunan diharapkan bisa rampung pada 2019. Pertamina memastikan terminal berkapasitas 500 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) atau setara dengan 4 juta ton LNG ini akan dimanfaatkan secara maksimal selama 20 tahun untuk regasifikasi gas alam cair.

”Kelak, jika pemerintah memberikan kepercayaan, Pertamina akan memperkuat perannya sebagai agregator gas untuk mengamankan pasokan, mengelola fluktuasi permintaan, dan memastikan harga dalam batas kewajaran,” tuturnya. Direktur Utama Perta Arun Gas Teuku Khaidir menambahkan, pihaknya belum lama ini telah mengoperasikan Terminal Regasifikasi dan Penerimaan LNG Arun di Lhokseumawe,

Aceh Utara. Pertamina telah memasok gas sebesar 71 MMSCFD ke Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Belawan, Medan, Sumatera Utara. Dia mengatakan, Terminal Regasifikasi dan Penerimaan LNG Arun telah beroperasi secara normal. Adapun, gas tersebut telah mengalir melalui fasilitas pipa Arun-Belawan milik PT Pertamina Gas (Pertagas).

”Dengan mengalirnya gas ke PLTGU Belawan, kami optimistis krisis listrik di Sumatera Utara segera teratasi,” ujarnya. Selain mengurangi krisis listrik di Sumut, beroperasinya terminal LNG itu memungkinkan pihaknya mampu mengelola pendistribusian gas bagi industri di kawasan tersebut.

Tercatat, terminal tersebut mempunya kapasitas penyimpanan tangki LNG mencapai 12 juta ton per tahun dan produksi 400 MMSCFD. ”Selain untuk mengurangi konsumsi BBM pembangkit listrik terintegrasi di Sumut, fasilitas ini juga untuk memenuhi kebutuhan industri di Aceh dan Sumut,” pungkasnya.

Nanang wijayanto
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5281 seconds (0.1#10.140)