Balon Direksi BEI Diminta Majukan Bursa
A
A
A
JAKARTA - Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI) mengundang lima paket bakal calon (balon) direksi bursa Efek Indonesia (BEI) untuk memaparkan program kerja.
Kelima paket tersebut terdiri dari paket Abiprayadi Riyanto, Reynaldi Hermansjah, Samsul Hidayat, Tito Sulistio, dan Ronald T Andi Kasim. Koordinator Komite Ketua Umum APEI Susy Meilina mengatakan, hal tersebut dirasa penting untuk mengenal sekaligus mengetahui program kerja dari masing-masing paket calon direksi bursa.
”Paket atau kandidat mana pun akan terpilih oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), diharapkan dapat berkomitmen dan membangun sinergi yang positif dengan APEI,” ujarnya di Gedung BEI Jakarta kemarin. Dia mengharapkan, APEI sebagai pelaku industri ingin industri yang lebih baik, dan berkomitmen dengan program yang dicanangkan. Dia melanjutkan, APEI menyambut baik masuknya para pengurus APEI sebagai bakal calon direksi.
Para pengurus APEI memilikipemahamanyang sangat baik terhadap industri, dan siap bekerja keras. ”Serta, mengerahkan segala upaya untuk memajukan industri terlihat dari peran APEI selama ini sebagai counterpart OJK dan SRO, termasuk BEI,” ujarnya. Susy menambahkan, APEI selaku pelaku pasar, selalu menyampaikan untuk dapat bersinergi dengan asosiasi.
”Kita berharap direksi yang terpilih peduli dengan kondisi pasar saat ini. Jadi jangan lihat dari sisi regulator saja, mereka harus mengetahui industri itu butuhnya apa,” katanya. Dia membeberkan, APEI mendukung pada bakal calon direksi yang berasal dari industri. Pelaku industri sudah tahu permasalahan dan apa saja yang dibutuhkan pasar ke depannya.
”Kita mendukung para balon (bakal calon) ini berasal dari market. Karena, mereka telah bergelut dengan permasalahan yang terjadi di lapangan,” jelasnya. Pemilihan direksi BEI dimulai dari 23 Februari 2015. Komisaris mengirimkan surat ke OJK tentang kebutuhan direksi baru. Lalu, pada 1 Maret batas pengajuan direksi baru BEI. Dan pada 11 Maret adalah batas penetapan jumlah direksi.
Tanggal 30 April 2015 merupakan batas pengajuan paket calon direksi. Pada 1 Mei-3 Juni 2015 OJK akan mulai melakukan fit and proper test pada semua paket calon direksi. Kemudian, hasil fit and proper test akan diumumkan pada 4 Juni 2015 dan kalau ada usulan baru bisa diajukan 11 Juni. Tanggal 18 Juni 2015 adalah batas pengumuman calon terpilih.
Adapun, pada 25 Juni 2015 penetapan bos baru BEI akan diumumkan melalui rapat umum pemegang saham (RUPS). Namun, pemilihan ini menimbulkan pro dan kontra. Para anggota bursa menilai anggota bursa dan selaku pemegang saham perlu untuk memilih calon direksi yang akan memimpin BEI ke depannya. Adapun, paket Abiprayadi Riyanto terdiri dari Wijaya Subekti, Trisnadi Yulrisman, Supandi, Patricius Sendjojo, T Susanty Wijaya, dan Hosea Nicky Hogan. Paket Reynaldi Hermansjah terdiri dari Bambang Widodo, Kristian Manurung, Ignatius Girendroheru, Fifi Virgantria, Budi Sanjaya, dan Grace.
Paket Samsul Hidayat terdiri dari Sulistyo Budi, IG Nyoman Yetna, Chaerudin Berlian, Yohanes Liauw, Hamdi Hassyarbaini dan Ratih D Item. Paket Tito Sulistyo terdiri dari Alpino Kianjaya, LID da Lopez, Andrew Haswin, Moh Mukhlis, Krishna Suparto dan Kanya Lakhsmi. Terakhir, paket Ronald T Andi Kasim terdiri dari Rudy Utomo, Justitia Tripurwasari, John Tambunan, Mas Mokhamad Sudarmaji, Johannes Arts Abimanyu, dan Zaki Mubarak.
Arsy ani s
Kelima paket tersebut terdiri dari paket Abiprayadi Riyanto, Reynaldi Hermansjah, Samsul Hidayat, Tito Sulistio, dan Ronald T Andi Kasim. Koordinator Komite Ketua Umum APEI Susy Meilina mengatakan, hal tersebut dirasa penting untuk mengenal sekaligus mengetahui program kerja dari masing-masing paket calon direksi bursa.
”Paket atau kandidat mana pun akan terpilih oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), diharapkan dapat berkomitmen dan membangun sinergi yang positif dengan APEI,” ujarnya di Gedung BEI Jakarta kemarin. Dia mengharapkan, APEI sebagai pelaku industri ingin industri yang lebih baik, dan berkomitmen dengan program yang dicanangkan. Dia melanjutkan, APEI menyambut baik masuknya para pengurus APEI sebagai bakal calon direksi.
Para pengurus APEI memilikipemahamanyang sangat baik terhadap industri, dan siap bekerja keras. ”Serta, mengerahkan segala upaya untuk memajukan industri terlihat dari peran APEI selama ini sebagai counterpart OJK dan SRO, termasuk BEI,” ujarnya. Susy menambahkan, APEI selaku pelaku pasar, selalu menyampaikan untuk dapat bersinergi dengan asosiasi.
”Kita berharap direksi yang terpilih peduli dengan kondisi pasar saat ini. Jadi jangan lihat dari sisi regulator saja, mereka harus mengetahui industri itu butuhnya apa,” katanya. Dia membeberkan, APEI mendukung pada bakal calon direksi yang berasal dari industri. Pelaku industri sudah tahu permasalahan dan apa saja yang dibutuhkan pasar ke depannya.
”Kita mendukung para balon (bakal calon) ini berasal dari market. Karena, mereka telah bergelut dengan permasalahan yang terjadi di lapangan,” jelasnya. Pemilihan direksi BEI dimulai dari 23 Februari 2015. Komisaris mengirimkan surat ke OJK tentang kebutuhan direksi baru. Lalu, pada 1 Maret batas pengajuan direksi baru BEI. Dan pada 11 Maret adalah batas penetapan jumlah direksi.
Tanggal 30 April 2015 merupakan batas pengajuan paket calon direksi. Pada 1 Mei-3 Juni 2015 OJK akan mulai melakukan fit and proper test pada semua paket calon direksi. Kemudian, hasil fit and proper test akan diumumkan pada 4 Juni 2015 dan kalau ada usulan baru bisa diajukan 11 Juni. Tanggal 18 Juni 2015 adalah batas pengumuman calon terpilih.
Adapun, pada 25 Juni 2015 penetapan bos baru BEI akan diumumkan melalui rapat umum pemegang saham (RUPS). Namun, pemilihan ini menimbulkan pro dan kontra. Para anggota bursa menilai anggota bursa dan selaku pemegang saham perlu untuk memilih calon direksi yang akan memimpin BEI ke depannya. Adapun, paket Abiprayadi Riyanto terdiri dari Wijaya Subekti, Trisnadi Yulrisman, Supandi, Patricius Sendjojo, T Susanty Wijaya, dan Hosea Nicky Hogan. Paket Reynaldi Hermansjah terdiri dari Bambang Widodo, Kristian Manurung, Ignatius Girendroheru, Fifi Virgantria, Budi Sanjaya, dan Grace.
Paket Samsul Hidayat terdiri dari Sulistyo Budi, IG Nyoman Yetna, Chaerudin Berlian, Yohanes Liauw, Hamdi Hassyarbaini dan Ratih D Item. Paket Tito Sulistyo terdiri dari Alpino Kianjaya, LID da Lopez, Andrew Haswin, Moh Mukhlis, Krishna Suparto dan Kanya Lakhsmi. Terakhir, paket Ronald T Andi Kasim terdiri dari Rudy Utomo, Justitia Tripurwasari, John Tambunan, Mas Mokhamad Sudarmaji, Johannes Arts Abimanyu, dan Zaki Mubarak.
Arsy ani s
(bbg)