BNI Syariah Belum Targetkan Besaran Pembayaran Gaji PNS
A
A
A
JAKARTA - PT Bank BNI Syariah menyatakan belum memiliki target besaran pembayaran gaji kepada Pegawai Negeri Sipil (PNS), lantaran perseroan baru ditunjuk oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Presiden Direktur BNI Syariah Dinno Indiano menjelaskan, gencarnya pembayaran gaji PNS melalui bank syariah adalah sebuah langkah maju. "Pembayaran gaji PNS masuk ke syariah, sebelumnya masuk ke bank BUMN, tapi kalau ditanya target berapa belum bisa di tag, baru awal ditunjuk OJK," ujarnya di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Rabu (15/4/2015).
Menurutnya, belum ada angka yang bisa dikeluarkan pada saat ini. Pihaknya akan melihat terlebih dahulu seperti apa proyeksi dalam penyaluran gaji PNS tersebut. "Belum ada angka yang keluar berapa, lihat dulu. Ini langkah maju bank syariah ditunjuk untuk menyalurkan (gaji PNS)," jelas Dinno.
Sementara, pertumbuhan fee based income perseroan pada tahun ini ditargetkan sama seperti tahun lalu di angka 10%-15%. Dengan kurs saat ini, dijelaskannya masih dalam posisi yang relatif aman. "Fee based kita sekarang masih sama dengan tahun kemarin, tahun kemarin growth diangka 10%-15%, tidak bisa sebesar pembiayaan kita yang timbo 25%," tuturnya.
Presiden Direktur BNI Syariah Dinno Indiano menjelaskan, gencarnya pembayaran gaji PNS melalui bank syariah adalah sebuah langkah maju. "Pembayaran gaji PNS masuk ke syariah, sebelumnya masuk ke bank BUMN, tapi kalau ditanya target berapa belum bisa di tag, baru awal ditunjuk OJK," ujarnya di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Rabu (15/4/2015).
Menurutnya, belum ada angka yang bisa dikeluarkan pada saat ini. Pihaknya akan melihat terlebih dahulu seperti apa proyeksi dalam penyaluran gaji PNS tersebut. "Belum ada angka yang keluar berapa, lihat dulu. Ini langkah maju bank syariah ditunjuk untuk menyalurkan (gaji PNS)," jelas Dinno.
Sementara, pertumbuhan fee based income perseroan pada tahun ini ditargetkan sama seperti tahun lalu di angka 10%-15%. Dengan kurs saat ini, dijelaskannya masih dalam posisi yang relatif aman. "Fee based kita sekarang masih sama dengan tahun kemarin, tahun kemarin growth diangka 10%-15%, tidak bisa sebesar pembiayaan kita yang timbo 25%," tuturnya.
(izz)