Direksi BEI Harus Dorong BUMN Go Public

Kamis, 16 April 2015 - 09:05 WIB
Direksi BEI Harus Dorong...
Direksi BEI Harus Dorong BUMN Go Public
A A A
JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan, direksi Bursa Efek Indonesia (BEI) yang nantinya akan terpilih untuk periode 2015-2018 harus mampu mendorong badan usaha milik negara (BUMN) beserta anak usahanya untuk go public.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Nurhaida mengatakan, tujuh orang jajaran direksi BEI yang nantinya akan terpilih harus mampu memahami dan menyukseskan program yang telah dibuat pemerintah sebelumnya. Di antaranya meningkatkan jumlah produk investasi, jumlah investor, dan jumlah emiten di bursa saham.

”Direksi BEI harus paham ketentuan untuk membuat peraturan, karena tugas ini dilakukan oleh regulator, sementara direksi BEI merupakan kepanjangan tangan pemerintah,” kata Nurhaida di Jakarta kemarin. Dia menambahkan, direksi yang terpilih harus mampu mendorong sejumlah perusahaan pelat merah beserta anak dan cucu usahanya untuk melepaskan saham perdana ke publik (initial public offering/ IPO).

Hal ini sesuai program pemerintah untuk meningkatkan modal bursa saham dan jumlah emitennya. ”Bursa efek dari negara lain aktif mendekati industri untuk go public, misalnya Bursa Efek Singapura, kita juga harus mendorong perusahaan BUMN baik anak hingga cucunya untuk listing,” paparnya.

Sedangkan, secara ekonomi makro, kata Nurhaida, pelaku pasar modal harus mampu menjadi lokomotif perekonomian nasional. Melaluisumberpendanaan yang likuid di pasar saham, hal itu bisa menjadi suntikan untuk biaya pembangunan infrastruktur di Indonesia.

”Pasar modal harus bisa menjadi pilar untuk kemajuan ekonomi, tantangan ke depan terkait pertumbuhan dan pengembangan infrastruktur, misalnya pemberian pendanaan jangka panjang peran bursa dan OJK penting di situ,” tegasnya. Dia menilai, pembangunan infrastruktur nasional membutuhkan permodalan dalam jangka panjang.

Melalui pendanaan dari sejumlah instrumen di pasar modal, direksi BEI harus memberi kemudahan kepada calon emiten maupun perusahaan yang telah listing di bursa saham. ”Direksi tersebut harus mendukung dan melanjutkan program yang telah dibuat pemerintah, misalnya pendalaman pasar keuangan yang ditargetkan 2018,” ucapnya. Saat ini telah ada lima paket bakal calon direksi BEI.

Kelima paket tersebut masing-masing diwakili oleh Abiprayadi Riyanto, Reynaldi Hermansjah, Samsul Hidayat, Tito Sulistio, dan Ronald T Andi Kasim. OJK akan menjadwalkan fit and proper test terhadap bakal calon direksi BEI pada tanggal 1 Mei hingga 3 Juni 2015. Nurhaida menyatakan, pada sesi tersebut OJK akan membentuk komite khusus sebelum masuk tanggal fit and proper test.

”Komitenya pejabat OJK, minimum level direktur. Tidak tertutup kemungkinan pihak luar diundang anggota komite. Dari pengalaman lalu, yang diundang OJK untuk komite fit and proper itu terutama terkait pengujian teknologi informasi,” tukas dia. Sebelumnya Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI) telah mengundang lima paket bakal calon direksi BEI.

Koordinator Komite Ketua Umum APEI Susy Meilina mengatakan, hal tersebut dirasa penting untuk mengenal sekaligus mengetahui program kerja dari masing-masing paket calon direksi bursa. Selain itu, memberikan kesempatan yang sama kepada direksi anggota bursa untuk memperkenalkan serta memaparkan program kerjanya.

”Para anggota bursa harus mengetahui kredibilitas dan kapasitas setiap personel yang akan mereka calonkan. Setiap paket serta hanya mengusung paket yang mereka yakini akan membawa industri ke arah yang lebih baik,” paparnya. Menurut Susy, para anggota bursa dapat memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya untuk memberikan masukan, usulan dan harapan kepada para paket tersebut.

Para calon pemangku bursa juga diimbau agar mempergunakan kesempatan pemaparan ini untuk memaparkan program kerja mereka dan mendapat masukan dari para anggota bursa.

Heru febrianto
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6936 seconds (0.1#10.140)