Waskita Optimistis Target Laba Tahun Ini Terlampaui
Rabu, 22 April 2015 - 12:27 WIB
Waskita Optimistis Target Laba Tahun Ini Terlampaui
A
A
A
JAKARTA - PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) optimistis target laba bersih pada tahun ini dapat terlampaui didukung pertumbuhan diversifikasi usaha.
Direktur Utama Waskita Karya M Choliq menyatakan, diversifikasi dilakukan melalui bisnis dua anak usaha, yaitu PT Waskita Karya Realty dan PT Waskita Beton Precast.
"Faktor pertama pertumbuhan diversivikasi usaha di tahun ini, yaitu Waskita Karya Realty dapat menyumbang laba bersih Rp200 miliar dan Waskita Beton Precast di atas Rp300 miliar," ujarnya dalam acara Institusional Investor Day di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (22/4/2015).
Dari dua anak usaha tersebut, perseroan mendapat kontribusi terhadap laba perusahaan sebesar Rp500 miliar. Perseroan pada tahun ini menargetkan laba bersih sebesar Rp650 miliar, meningkat dibanding tahun sebelumnya Rp501 miliar.
"Tahun ini target laba jadi Rp650 miliar, tapi optimis bisa mencapai lebih dari itu, yaitu Rp1 triliun. Kalau dari anak usaha saja bisa Rp500 miliar, belum dari induknya. Jadi, kita yakin bisa mencapai Rp1 triliun," pungkasnya.
Direktur Utama Waskita Karya M Choliq menyatakan, diversifikasi dilakukan melalui bisnis dua anak usaha, yaitu PT Waskita Karya Realty dan PT Waskita Beton Precast.
"Faktor pertama pertumbuhan diversivikasi usaha di tahun ini, yaitu Waskita Karya Realty dapat menyumbang laba bersih Rp200 miliar dan Waskita Beton Precast di atas Rp300 miliar," ujarnya dalam acara Institusional Investor Day di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (22/4/2015).
Dari dua anak usaha tersebut, perseroan mendapat kontribusi terhadap laba perusahaan sebesar Rp500 miliar. Perseroan pada tahun ini menargetkan laba bersih sebesar Rp650 miliar, meningkat dibanding tahun sebelumnya Rp501 miliar.
"Tahun ini target laba jadi Rp650 miliar, tapi optimis bisa mencapai lebih dari itu, yaitu Rp1 triliun. Kalau dari anak usaha saja bisa Rp500 miliar, belum dari induknya. Jadi, kita yakin bisa mencapai Rp1 triliun," pungkasnya.
(rna)
