Harga Emas Global Stabil, Emas Antam Naik

Jum'at, 24 April 2015 - 09:27 WIB
Harga Emas Global Stabil,...
Harga Emas Global Stabil, Emas Antam Naik
A A A
JAKARTA - Harga jual dan beli kembali (buyback) emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) pada perdagangan hari ini naik Rp2.000/gram setelah sebelumnya merosot. Naiknya Emas global di tengah stabilnya harga emas global.

Dilansir dari situs resmi Logammulia.com, Jumat (25/4/2015), harga jual emas perseroan dari Rp545.000/gram menjadi Rp547.000/gram. Sementara harga buyback emas perseroan dari Rp485.000/gram menjadi Rp487.000/gram.

Adapun harga jual emas ukuran 2 gram dihargai Rp1.054.000, dengan harga per gram Rp527.000. Harga emas 3 gram dipatok Rp1.563.000 dengan harga Rp521.000 per gram. Harga emas 4 gram senilai Rp2.072.000 dengan harga per gram Rp518.000.

Selain itu, harga jual emas 5 gram ditetapkan Rp2.590.000 dengan harga per gram dihargai Rp518.000. Harga emas 10 gram dijual Rp5.130.000, dengan harga per gram Rp513.000.

Harga emas 25 gram Rp12.750.000 dengan harga per gram Rp511.000. Harga emas 50 gram sebesar Rp25.450.000, dengan harga per gram Rp509.000.

Kemudian, harga emas 100 gram sebesar Rp50.850.000, dengan harga per gram Rp508.500. Harga emas 250 gram mencapai Rp126.000.000, dengan harga per gram Rp508.000. Emas ukuran 500 gram dihargai Rp253.800.000, dengan harga per gram Rp507.600.

Sementara harga emas global stabil di tengah lesunya data ekonomi Amerika Serikat (AS). Namun, berpotensi mengalami penurunan mingguan ketiga di tengah ketidakpastian Federal Reserve (The Fed) untuk mulai menaikkan suku bunga.

Dikutip dari Reuters, spot emas stabil di level USD1.193,15/ons pada pukul 0033 GMT, setelah naik 0,6% pada sesi sebelumnya. Emas mendapat dorongan pada hari kemarin setelah data menunjukkan klaim baru pengangguran AS naik tipis pada pekan lalu selama seminggu berturut-turut.

Sementara Data lain menunjukkan sektor manufaktur AS turun lebih dari yang diharapkan pada bulan April, sementara penjualan rumah mengalami penurunan terbesar lebih dari satu setengah tahun terakhir pada Maret lalu. Lesunya data AS tersebut ditambah ketidakpastiaan waktu penaikkan suku bunga oleh The Fed menyakiti USD dan mendorong permintaan terhadap emas.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0971 seconds (0.1#10.140)