Bank Permata Bagikan Dividen Rp166,37 Miliar
A
A
A
JAKARTA - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Permata Tbk (BNLI) menyetujui pembagian dividen Rp166,37 miliar atau setara 10,5% dari laba bersih pada 2014 sebesar Rp1,59 triliun.
”Dividen itu setara dengan Rp14 per saham,” ujar Direktur Utama Bank Permata Roy Arman Arfandy seusai RUPST perseroan di Jakarta kemarin. Pada kesempatan tersebut, Bank Permata juga menetapkan sisa laba bersih sebagai laba di tahan untuk memperkuat permodalan dan mendukung pertumbuhan bisnis. Dibandingkan dengan 2013, laba bersih Bank Permata mengalamipenurunan8%.
Pada periode tersebut laba bersih Bank Permata mencapai Rp1,72 triliun. Roy melanjutkan, tahun ini Bank Permata menargetkan pertumbuhan kredit 10% dibandingkan tahun lalu. Strateginya akan dilakukan dengan fokus di sektor usaha kecil menengah (UKM). Saat ini rasio pertumbuhan kredit UKM Bank Permata mencapai sebesar 7% atau di atas ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yakni 5%.
”Sektor UKM kita targetkan bisa tumbuh 15%. Sedangkan sektor korporasi lainnya 10%,” ujarnya. Besarnya target pertumbuhan untuk sektor UKM sesuai arahan dari OJK guna mendorong bisnis para pelaku usaha kecil. Menurut Roy, ketentuan OJK mensyaratkan bahwa tahun ini rasio kredit UKM harus minimal 5% dan pada 2016 naik menjadi 10%. ”Otomatis kita akan berusaha juga untuk memenuhi ketentuan rasio tersebut,” ungkapnya.
Untuk memuluskan target perseroan, Bank Permata mengambil langkah strategis dengan menyasar sektor retail banking dan masuk ke beberapa sektor tertentu seperti maritim. Program tersebut akan diluncurkan pekan depan. Di sektor maritim Bank Permata berkomitmen menyalurkan kredit hingga Rp100 miliar. Meski demikian, tidak tertutup kemungkinan jumlah tersebut bertambah sesuai hasil kajian yang sedang dilakukan.
Arsy ani s
”Dividen itu setara dengan Rp14 per saham,” ujar Direktur Utama Bank Permata Roy Arman Arfandy seusai RUPST perseroan di Jakarta kemarin. Pada kesempatan tersebut, Bank Permata juga menetapkan sisa laba bersih sebagai laba di tahan untuk memperkuat permodalan dan mendukung pertumbuhan bisnis. Dibandingkan dengan 2013, laba bersih Bank Permata mengalamipenurunan8%.
Pada periode tersebut laba bersih Bank Permata mencapai Rp1,72 triliun. Roy melanjutkan, tahun ini Bank Permata menargetkan pertumbuhan kredit 10% dibandingkan tahun lalu. Strateginya akan dilakukan dengan fokus di sektor usaha kecil menengah (UKM). Saat ini rasio pertumbuhan kredit UKM Bank Permata mencapai sebesar 7% atau di atas ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yakni 5%.
”Sektor UKM kita targetkan bisa tumbuh 15%. Sedangkan sektor korporasi lainnya 10%,” ujarnya. Besarnya target pertumbuhan untuk sektor UKM sesuai arahan dari OJK guna mendorong bisnis para pelaku usaha kecil. Menurut Roy, ketentuan OJK mensyaratkan bahwa tahun ini rasio kredit UKM harus minimal 5% dan pada 2016 naik menjadi 10%. ”Otomatis kita akan berusaha juga untuk memenuhi ketentuan rasio tersebut,” ungkapnya.
Untuk memuluskan target perseroan, Bank Permata mengambil langkah strategis dengan menyasar sektor retail banking dan masuk ke beberapa sektor tertentu seperti maritim. Program tersebut akan diluncurkan pekan depan. Di sektor maritim Bank Permata berkomitmen menyalurkan kredit hingga Rp100 miliar. Meski demikian, tidak tertutup kemungkinan jumlah tersebut bertambah sesuai hasil kajian yang sedang dilakukan.
Arsy ani s
(bbg)