Kuartal I, Taspen Cetak Laba Rp564 M
A
A
A
JAKARTA - Laba bersih PT Taspen (Persero) pada kuartal 1/2015 mencapai Rp564 miliar. Pencapaian tersebut meningkat sekitar 60% dari target perseroan.
Direktur Utama PT Taspen Iqbal Latanro mengatakan, laba tersebut didapat dari hasil investasi perseroan yang dialokasikan melalui deposito dan surat utang negara (SUN). ”Perolehan yang sangat tinggi ini telah berhasil menjadi pemasukan sebesar 60% untuk target pada 2015,” ujarnya di sela acara perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-52 PT Taspen di Jakarta kemarin.
Karena itu, Iqbal optimistis PT Taspen mampu mengejar sisa target laba hingga akhir tahun nanti. Agar dapat berjalan sesuai rencana, badan usaha milik negara (BUMN) ini akan memperluas investasinya ke sektor lain. ”Kami akan utamakan yang terkait infrastruktur. Selain itu juga akan ke arah reksadana dan obligasi yang pasarnya banyak,” katanya.
Iqbal menjelaskan, kini perseroan mulai mengalokasikan porsi portofolio investasi ke instrumen yang memberikan hasil (yield ) lebih tinggi karena tingkat bunga saat ini sedang turun. ”Persoalan yang dialami Taspen saat ini karena menurunnya tingkat bunga. Sebab tingkat bunga deposito menurun, kami harus mencari tingkat bunga atau yield yang lebih tinggi sehingga bisa menutupi penurunan tingkat bunga,” jelas dia.
Iqbal melanjutkan, rata-rata penurunan tingkat suku bunga deposito berkisar 200-300 basis poin sehingga portofolio investasi dalam bentuk reksadana akan menjadi alternatif investasi lain. ”Penurunan tingkat bunga itu sampai 200-300 basis poin saat ini. Karena itu, kami mengubah strategi investasi. Investasi langsung mungkin reksa dana,” imbuhnya. Walau demikian, pengubahan strategi ini tidak akan menghentikan investasi di deposito. ”PT Taspen tidak bisa mencabut dana yang ada di deposito karena sertifikatnya masih berlaku sampai sekarang, dengan jangka waktu sampai dua tahun,” tuturnya.
Terkait jumlah dana investasi yang akan disebar, Iqbal belum mau membeberkan karena hal tersebut masih dalam perencanaan. Selain itu, dalam rangka peningkatan pendapatan, pelayanan PT Taspen juga akan dilakukan dengan lebih proaktif yaitu menjemput bola. Sebelum peserta datang, perseroan ini akan mendatangi peserta terlebih dahulu. BUMN dengan 50 cabang ini sudah mempunyai data 6,9 juta peserta.
Melaluicara-caraini, perseroanyangdidirikan52tahunsilam ini berusaha untuk meningkatkan pendapatannya dari perolehan sebelumnya. ”Kita lihat di akhir tahun nanti, semoga prosesnya lebih baik lagi,” ujarnya. Sekretaris PT Taspen Iwan Soeroto menambahkan, kini badan usaha ini juga baru saja menyelesaikan peta jalan (roadmap ) Taspen Tahun 2014-2029 dengan delapan arah. Beberapa aspek tersebut antara lain perundang-undangan, kepesertaan, program, pengembangan usaha, proses bisnis dan IT, organisasi dan SDM, keuangan dan investasi, serta sosialisasi dan advokasi.
”Cara ini juga bisa memancing ada pertumbuhan aset di perseroan ini,” katanya. Sebagai informasi, pertumbuhan aset PT Taspen pada 2014 tercatat meningkat sebesar 18,7% dibanding tahun sebelumnya yaitu Rp135,92 triliun pada 2013 menjadi Rp161,33 triliun. Laba perusahaan sesudah pajak 2014 mencapai Rp3,46 triliun, naik 161,57% dari 2013.
Rabia edra
Direktur Utama PT Taspen Iqbal Latanro mengatakan, laba tersebut didapat dari hasil investasi perseroan yang dialokasikan melalui deposito dan surat utang negara (SUN). ”Perolehan yang sangat tinggi ini telah berhasil menjadi pemasukan sebesar 60% untuk target pada 2015,” ujarnya di sela acara perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-52 PT Taspen di Jakarta kemarin.
Karena itu, Iqbal optimistis PT Taspen mampu mengejar sisa target laba hingga akhir tahun nanti. Agar dapat berjalan sesuai rencana, badan usaha milik negara (BUMN) ini akan memperluas investasinya ke sektor lain. ”Kami akan utamakan yang terkait infrastruktur. Selain itu juga akan ke arah reksadana dan obligasi yang pasarnya banyak,” katanya.
Iqbal menjelaskan, kini perseroan mulai mengalokasikan porsi portofolio investasi ke instrumen yang memberikan hasil (yield ) lebih tinggi karena tingkat bunga saat ini sedang turun. ”Persoalan yang dialami Taspen saat ini karena menurunnya tingkat bunga. Sebab tingkat bunga deposito menurun, kami harus mencari tingkat bunga atau yield yang lebih tinggi sehingga bisa menutupi penurunan tingkat bunga,” jelas dia.
Iqbal melanjutkan, rata-rata penurunan tingkat suku bunga deposito berkisar 200-300 basis poin sehingga portofolio investasi dalam bentuk reksadana akan menjadi alternatif investasi lain. ”Penurunan tingkat bunga itu sampai 200-300 basis poin saat ini. Karena itu, kami mengubah strategi investasi. Investasi langsung mungkin reksa dana,” imbuhnya. Walau demikian, pengubahan strategi ini tidak akan menghentikan investasi di deposito. ”PT Taspen tidak bisa mencabut dana yang ada di deposito karena sertifikatnya masih berlaku sampai sekarang, dengan jangka waktu sampai dua tahun,” tuturnya.
Terkait jumlah dana investasi yang akan disebar, Iqbal belum mau membeberkan karena hal tersebut masih dalam perencanaan. Selain itu, dalam rangka peningkatan pendapatan, pelayanan PT Taspen juga akan dilakukan dengan lebih proaktif yaitu menjemput bola. Sebelum peserta datang, perseroan ini akan mendatangi peserta terlebih dahulu. BUMN dengan 50 cabang ini sudah mempunyai data 6,9 juta peserta.
Melaluicara-caraini, perseroanyangdidirikan52tahunsilam ini berusaha untuk meningkatkan pendapatannya dari perolehan sebelumnya. ”Kita lihat di akhir tahun nanti, semoga prosesnya lebih baik lagi,” ujarnya. Sekretaris PT Taspen Iwan Soeroto menambahkan, kini badan usaha ini juga baru saja menyelesaikan peta jalan (roadmap ) Taspen Tahun 2014-2029 dengan delapan arah. Beberapa aspek tersebut antara lain perundang-undangan, kepesertaan, program, pengembangan usaha, proses bisnis dan IT, organisasi dan SDM, keuangan dan investasi, serta sosialisasi dan advokasi.
”Cara ini juga bisa memancing ada pertumbuhan aset di perseroan ini,” katanya. Sebagai informasi, pertumbuhan aset PT Taspen pada 2014 tercatat meningkat sebesar 18,7% dibanding tahun sebelumnya yaitu Rp135,92 triliun pada 2013 menjadi Rp161,33 triliun. Laba perusahaan sesudah pajak 2014 mencapai Rp3,46 triliun, naik 161,57% dari 2013.
Rabia edra
(ars)