MNC Bank Incar Laba Rp40 Miliar di 2015
A
A
A
JAKARTA - PT Bank MNC Internasional Tbk (MNC Bank) menargetkan perolehan laba bersih tahun ini sebesar Rp40 miliar. Perseroan optimistis mencapai target tersebut berkat pemilihan strategi yang baik serta dukungan dari MNC Group.
Direktur Utama MNC Bank Benny Purnomo mengatakan, tahun ini perseroan akan mendorong kredit pemilikan rumah (KPR) dan multifinance. Perseroan menargetkan penyaluran KPR mencapai Rp700 miliar dan multifinance Rp1,2 triliun. ”Pada kuartal pertama kita bereskan kredit macet sehingga turun. Nanti Mei akan kita genjot kredit, fokus ke konsumer,” ujar Benny seusai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) MNC Bank di MNC Tower, Jakarta, kemarin.
Dia mengatakan, pemilihan strategi oleh perseroan juga dukungan MNC Group telah mencatatkan hasil positif pada kinerja bank selama tiga bulan pertama tahun ini. Perseroan selama kuartal I/2015 berhasil mencetak laba bersih Rp2,1 miliar, berubah signifikan dibandingkan pencapaian selama kuartal pertama tahun sebelumnya yang masih membukukan rugi Rp14,6 miliar.
”Sprint kami langsung menunjukkan kinerja bagus, DPK (dana pihak ketiga) dan penyaluran kredit meningkat, dapat laba, total aset meningkat,” paparnya. Menurut dia, laba tersebut diraih seiring dengan meningkatnya penyaluran kredit selama tiga bulan pertama tahun ini sebesar Rp6,1 triliun, atau tumbuh 13% dibanding periode sama tahun lalu sebesar Rp5,4 triliun. Kinerja kredit juga diimbangi dengan tumbuhnya DPK sebesar 26% menjadi Rp8,2 triliun dari sebelumnya Rp6,5 triliun di kuartal pertama tahun lalu.
Total aset perseroan pun meningkat 26% dari Rp7,9 triliun menjadi Rp10 triliun selama periode yang sama. Sementara, rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio /CAR) kini berada di level 16,2%. Benny yakin kinerja perseroan akan semakin baik. Salah satu pemacu kinerja adalah rencana penambahan modal sebesar Rp500 miliar dari induk usaha tahun ini.
Dia juga menjelaskan, perseroan siap tumbuh lebih cepat setelah merger dengan Bank Pundi. Saat ini MNC Capital telah melakukan legal merger dengan Recapital untuk menggabungkan Bank MNC dan Bank Pundi. Dia mengatakan, secara prinsip para pemegang saham sudah setuju, tinggal menunggu izin dari otoritas. ”Task force sudah dibentuk untuk merger. Nanti akan pakai nama Bank MNC setelah gabung. Direksi dan komposisi kepemilikan belum ditentukan,” jelasnya.
Ke depan, lanjut dia, MNC Bank akan terus memperkuat segmen ritel konsumer dan usaha kecil menengah (UKM) dengan mengembangkan infrastruktur. Salah satu ekspansi perseroan untuk konsumer ialah dengan masuk ke segmen properti dan mendorong penyaluran KPR. Hingga kuartal pertama jumlah KPR yang telah disalurkan mencapai Rp600 miliar. Perseroan juga telah menggandeng PT Era Graha Realty (ERA Indonesia) dalam kerja sama kredit pemilikan properti. Kerja sama ini demi memperluas jangkauan dan memudahkan masyarakat dalam memiliki properti.
”Tahun ini kami targetkan akan menggandeng 20 pengembang untuk kredit properti seperti rumah dan apartemen,” tuturnya. Benny optimistis pangsa pasar di sektor ini masih sangat luas. Kelangsungan bisnis properti di tahun 2015 diyakini sangat baik sehingga perseroan berharap KPR dapat tumbuh lebih dari 90%. Terlebih, dengan rata-rata bunga KPR saat ini berkisar di 13%, MNC Bank mengambil langkah kompetitif dengan menawarkan bunga 10- 12% per tahun.
”Oleh sebab itu, kerja sama dengan ERA Indonesia kita harapkan membantu pencapaian target KPR tahun ini,” tandasnya. Sementara, kualitas penyaluran KPR MNC Bank pun relatif masih bagus. Ini terbukti dari rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) KPR MNC yang hanya berkisar 2%. ”Ini pun akan kami upayakan supaya bisa turun kembali,” imbuhnya.
Dalam RUPST dan RUPSLB kemarin perseroan menetapkan jajaran komisaris dan direksi sebagai berikut, Bambang Ratmanto sebagai Presiden Komisaris merangkap Komisaris Independen; lalu Purnadi Harjono sebagai Komisaris; dan Eko B Supriyanto Komisaris Independen.
Sedangkan di jajaran direksi, ditetapkan Benny Purnomo sebagai Presiden Direktur; Benny Helman selaku Direktur; Nerfita Primasari selaku Direktur; Tjit Siat Fun selaku Direktur Kepatuhan; dan Widiatama Bunarto selaku Direktur Independen.
Hafid fuad
Direktur Utama MNC Bank Benny Purnomo mengatakan, tahun ini perseroan akan mendorong kredit pemilikan rumah (KPR) dan multifinance. Perseroan menargetkan penyaluran KPR mencapai Rp700 miliar dan multifinance Rp1,2 triliun. ”Pada kuartal pertama kita bereskan kredit macet sehingga turun. Nanti Mei akan kita genjot kredit, fokus ke konsumer,” ujar Benny seusai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) MNC Bank di MNC Tower, Jakarta, kemarin.
Dia mengatakan, pemilihan strategi oleh perseroan juga dukungan MNC Group telah mencatatkan hasil positif pada kinerja bank selama tiga bulan pertama tahun ini. Perseroan selama kuartal I/2015 berhasil mencetak laba bersih Rp2,1 miliar, berubah signifikan dibandingkan pencapaian selama kuartal pertama tahun sebelumnya yang masih membukukan rugi Rp14,6 miliar.
”Sprint kami langsung menunjukkan kinerja bagus, DPK (dana pihak ketiga) dan penyaluran kredit meningkat, dapat laba, total aset meningkat,” paparnya. Menurut dia, laba tersebut diraih seiring dengan meningkatnya penyaluran kredit selama tiga bulan pertama tahun ini sebesar Rp6,1 triliun, atau tumbuh 13% dibanding periode sama tahun lalu sebesar Rp5,4 triliun. Kinerja kredit juga diimbangi dengan tumbuhnya DPK sebesar 26% menjadi Rp8,2 triliun dari sebelumnya Rp6,5 triliun di kuartal pertama tahun lalu.
Total aset perseroan pun meningkat 26% dari Rp7,9 triliun menjadi Rp10 triliun selama periode yang sama. Sementara, rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio /CAR) kini berada di level 16,2%. Benny yakin kinerja perseroan akan semakin baik. Salah satu pemacu kinerja adalah rencana penambahan modal sebesar Rp500 miliar dari induk usaha tahun ini.
Dia juga menjelaskan, perseroan siap tumbuh lebih cepat setelah merger dengan Bank Pundi. Saat ini MNC Capital telah melakukan legal merger dengan Recapital untuk menggabungkan Bank MNC dan Bank Pundi. Dia mengatakan, secara prinsip para pemegang saham sudah setuju, tinggal menunggu izin dari otoritas. ”Task force sudah dibentuk untuk merger. Nanti akan pakai nama Bank MNC setelah gabung. Direksi dan komposisi kepemilikan belum ditentukan,” jelasnya.
Ke depan, lanjut dia, MNC Bank akan terus memperkuat segmen ritel konsumer dan usaha kecil menengah (UKM) dengan mengembangkan infrastruktur. Salah satu ekspansi perseroan untuk konsumer ialah dengan masuk ke segmen properti dan mendorong penyaluran KPR. Hingga kuartal pertama jumlah KPR yang telah disalurkan mencapai Rp600 miliar. Perseroan juga telah menggandeng PT Era Graha Realty (ERA Indonesia) dalam kerja sama kredit pemilikan properti. Kerja sama ini demi memperluas jangkauan dan memudahkan masyarakat dalam memiliki properti.
”Tahun ini kami targetkan akan menggandeng 20 pengembang untuk kredit properti seperti rumah dan apartemen,” tuturnya. Benny optimistis pangsa pasar di sektor ini masih sangat luas. Kelangsungan bisnis properti di tahun 2015 diyakini sangat baik sehingga perseroan berharap KPR dapat tumbuh lebih dari 90%. Terlebih, dengan rata-rata bunga KPR saat ini berkisar di 13%, MNC Bank mengambil langkah kompetitif dengan menawarkan bunga 10- 12% per tahun.
”Oleh sebab itu, kerja sama dengan ERA Indonesia kita harapkan membantu pencapaian target KPR tahun ini,” tandasnya. Sementara, kualitas penyaluran KPR MNC Bank pun relatif masih bagus. Ini terbukti dari rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) KPR MNC yang hanya berkisar 2%. ”Ini pun akan kami upayakan supaya bisa turun kembali,” imbuhnya.
Dalam RUPST dan RUPSLB kemarin perseroan menetapkan jajaran komisaris dan direksi sebagai berikut, Bambang Ratmanto sebagai Presiden Komisaris merangkap Komisaris Independen; lalu Purnadi Harjono sebagai Komisaris; dan Eko B Supriyanto Komisaris Independen.
Sedangkan di jajaran direksi, ditetapkan Benny Purnomo sebagai Presiden Direktur; Benny Helman selaku Direktur; Nerfita Primasari selaku Direktur; Tjit Siat Fun selaku Direktur Kepatuhan; dan Widiatama Bunarto selaku Direktur Independen.
Hafid fuad
(ars)