Pertamina Kuartal I Raup Untung Rp361,34 Miliar

Rabu, 29 April 2015 - 19:42 WIB
Pertamina Kuartal I...
Pertamina Kuartal I Raup Untung Rp361,34 Miliar
A A A
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) pada kuartal I/2015 meraih laba bersih sebesar USD28 juta atau sekitar Rp361,34 miliar (kurs Rp12.905/USD), meski industri minyak dan gas bumi tengah lesu karena rendahnya harga minyak mentah dunia.

Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan, kondisi keuangan perusahaan dalam periode tiga bulan pertama 2015 terus menguat. Pendapatan perusahaan tercatat sebesar USD10,67 miliar, dengan EBITDA USD1,25 miliar dan laba bersih USD28 juta.

"Rendahnya harga minyak mentah dunia seperti saat ini sungguh menantang dan memerlukan kerja keras untuk mengatasi tantangan tersebut. Alhamdulillah, dengan tekad kuat untuk melakukan usaha terbaik, Pertamina berhasil membukukan kinerja positif dengan tren terus menguat," katanya di kantor pusat Pertamina, Jakarta, Rabu (29/4/2015).

Pertamina mencatat produksi minyak sebesar 248,4 MBOPD dan 1,63 BSFD sehingga total produksi migas perusahaan dalam kuartal I/2015. Produksi ini diharapkan akan meningkat seiring peningkatan produksi minyak dari Blok Cepu, di mana Pertamina melalui anak perusahaan PT Pertamina EP Cepu menguasai hak partisipasi sebesar 45%.

Adapun, kinerja bisnis transportasi dan niaga gas juga menunjukkan tren meningkat. Transportasi gas perusahaan mencapai 1.414 MMscfd, sedangkan niaga gas 114,5 MMscfd, yang utamanya dipicu oleh beroperasinya fasilitas regasifikasi Arun dan pipa transmisi Arun-Belawan.

Bisnis sektor hilir minyak juga positif dengan sokongan utama pada pertumbuhan penjualan BBM non subsidi dan juga pelumas Pertamina. Penyelesaian proyek Residual Fuel Catalytic Cracker Cilacap serta upgrading unit produksi pelumas pada kuartal III/2015 diharapkan dapat mendorong penjualan produk minyak non subsidi terus meningkat.

Sementara itu, Dwi menjelaskan, selain tumbuh positifnya kinerja operasi perusahaan, Pertamina juga sukses melakukan efisiensi dengan nilai total sebesar USD95,95 juta.

Efisiensi tersebut diperoleh dari renegosiasi kontrak pengadaan minyak sebesar USD27 juta, pengurangan cost fee dan alpha import pasca perubahan proses pengadaan minyak dan produk minyak senilai USD22 juta, serta optimalisasi aset penunjang senilai USD0,154 juta. Adapun, efisiensi yang diperoleh dari program marketing operation excellence mencapai USD46,89 juta‎.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8354 seconds (0.1#10.140)