Program Satu Juta Rumah Diluncurkan
A
A
A
SEMARANG - Pemerintah meresmikan program 1 juta rumah di Ungaran, Semarang, Jawa Tengah, kemarin. Untuk menyukseskan program ini, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) menggandeng 3.000 pengembang agar melakukan pembangunan rumah di berbagai daerah.
Peresmian dilakukan oleh Presiden Jokowi didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadi Moeljono, Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakhiri, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Direktur Utama BTN Maryono, serta direksi BUMN. Sementara itu, Presiden Jokowi dalam sambutannya menyatakan sangat serius dalam mengimplementasikan program satu juta rumah ini. Diaberharap program ini bisa dimanfaatkan oleh pekerja dan rakyat bawah.
”Kami sangat serius dalam membangun satu juta rumah. Namun, ini perlu waktu. Jadi, harus sabar,” katanya. Direktur Utama BTN Maryono mengungkapkan, peresmian program sejuta rumah secara serentak dilakukan sembilan lokasi kota di Indonesia dan dipusatkan di Ungaran, Semarang. Sementara kota lain di wilayah Sumatera Utara, Sumatera Selatan, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, dan Sulawesi Selatan.
”Di sembilan kota ini langsung dilakukan video confrence dengan Bapak Presiden Jokowi. Peletakan batu pertama program sejuta rumah ini dilakukan secara serentak di sembilan kota tersebut,” ujar Maryono seusai peresmian program satu juta rumah di Ungaran, Semarang, kemarin. Menurut dia, BTN telah menyiapkan program 5 Siap untuk merealisasikan program sejuta rumah ini, baik itu kesiapan dari sisiSDM, teknologi, prosesbisnis, pendanaan, dan suplai rumah.
Maryono menjelaskan, Bank BTN telah menyiapkan pemenuhan kapasitas dan kompetensi SDM pemroses kredit, baik itu subsidi maupun nonsubsidi meliputi tenaga analis, loan marketing, loan service, dan loan administration.
”Kami juga telah meningkatkan kapasitas teknologi informasi melalui sistem aplikasi kredit yang terintegrasi. Bank BTN juga sudah melakukan percepatan pelayanan dan proses kredit secara fokus, baik untuk KPR subsidi maupun KPR nonsubsidi,” paparnya. Termasuk dalam hal ini menambah jaringan pelayanan dan proses kredit melalui Griya KPR BTN yang menjadi kepanjangan tangan kantor layanan Bank BTN di daerah-daerah. Maryono menambahkan, Bank BTN sudah melakukan beberapa alternatif dana pendamping untuk mendukung program sejuta rumah tersebut.
Walaupun pemerintah menyiapkan alokasi dana untuk program ini, karena kapitalisasinya pasti besar, BTN juga menyiapkan alternatif pendanaannya. ”Dan untuk mendukung kesiapan rumah di lapangan, kami siap dengan suplai rumah yang dibutuhkan. Ini karena Bank BTN telah menjalin kerja sama dengan lebih dari 3.000 pengembang perumahan seluruh Indonesia untuk membiayai lebih dari 600.000 unit KPR,” paparnya.
Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, selain meluncurkan program satu juta rumah, pemerintah juga meluncurkan program bantuan kredit pemilikan rumah (KPR) bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Program bantuan itu, antara lain menurunkan tingkat bunga KPR subsidi dalam skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dari semula 7,25% menjadi 5% untuk tenor kredit hingga 20 tahun. ”Bunga KPR 5% ini akan mulai diluncurkan juga bertepatan hari ini (kemarin) saat kick off program satu juta rumah,” katanya.
Berdasarkan data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, saat ini ada sekitar 6,4 juta keluarga yang tinggal di rumah sewa dan sekitar 7,2 juta keluarga masih menumpang dengan keluarga. Padahal, memiliki tempat tinggal yang layak merupakan hak asasi setiap warga negara yang termaktub dalam UUD 1945.
Rakhmat baihaqi
Peresmian dilakukan oleh Presiden Jokowi didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadi Moeljono, Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakhiri, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Direktur Utama BTN Maryono, serta direksi BUMN. Sementara itu, Presiden Jokowi dalam sambutannya menyatakan sangat serius dalam mengimplementasikan program satu juta rumah ini. Diaberharap program ini bisa dimanfaatkan oleh pekerja dan rakyat bawah.
”Kami sangat serius dalam membangun satu juta rumah. Namun, ini perlu waktu. Jadi, harus sabar,” katanya. Direktur Utama BTN Maryono mengungkapkan, peresmian program sejuta rumah secara serentak dilakukan sembilan lokasi kota di Indonesia dan dipusatkan di Ungaran, Semarang. Sementara kota lain di wilayah Sumatera Utara, Sumatera Selatan, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, dan Sulawesi Selatan.
”Di sembilan kota ini langsung dilakukan video confrence dengan Bapak Presiden Jokowi. Peletakan batu pertama program sejuta rumah ini dilakukan secara serentak di sembilan kota tersebut,” ujar Maryono seusai peresmian program satu juta rumah di Ungaran, Semarang, kemarin. Menurut dia, BTN telah menyiapkan program 5 Siap untuk merealisasikan program sejuta rumah ini, baik itu kesiapan dari sisiSDM, teknologi, prosesbisnis, pendanaan, dan suplai rumah.
Maryono menjelaskan, Bank BTN telah menyiapkan pemenuhan kapasitas dan kompetensi SDM pemroses kredit, baik itu subsidi maupun nonsubsidi meliputi tenaga analis, loan marketing, loan service, dan loan administration.
”Kami juga telah meningkatkan kapasitas teknologi informasi melalui sistem aplikasi kredit yang terintegrasi. Bank BTN juga sudah melakukan percepatan pelayanan dan proses kredit secara fokus, baik untuk KPR subsidi maupun KPR nonsubsidi,” paparnya. Termasuk dalam hal ini menambah jaringan pelayanan dan proses kredit melalui Griya KPR BTN yang menjadi kepanjangan tangan kantor layanan Bank BTN di daerah-daerah. Maryono menambahkan, Bank BTN sudah melakukan beberapa alternatif dana pendamping untuk mendukung program sejuta rumah tersebut.
Walaupun pemerintah menyiapkan alokasi dana untuk program ini, karena kapitalisasinya pasti besar, BTN juga menyiapkan alternatif pendanaannya. ”Dan untuk mendukung kesiapan rumah di lapangan, kami siap dengan suplai rumah yang dibutuhkan. Ini karena Bank BTN telah menjalin kerja sama dengan lebih dari 3.000 pengembang perumahan seluruh Indonesia untuk membiayai lebih dari 600.000 unit KPR,” paparnya.
Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, selain meluncurkan program satu juta rumah, pemerintah juga meluncurkan program bantuan kredit pemilikan rumah (KPR) bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Program bantuan itu, antara lain menurunkan tingkat bunga KPR subsidi dalam skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dari semula 7,25% menjadi 5% untuk tenor kredit hingga 20 tahun. ”Bunga KPR 5% ini akan mulai diluncurkan juga bertepatan hari ini (kemarin) saat kick off program satu juta rumah,” katanya.
Berdasarkan data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, saat ini ada sekitar 6,4 juta keluarga yang tinggal di rumah sewa dan sekitar 7,2 juta keluarga masih menumpang dengan keluarga. Padahal, memiliki tempat tinggal yang layak merupakan hak asasi setiap warga negara yang termaktub dalam UUD 1945.
Rakhmat baihaqi
(ars)