Kredit Perbankan Tetap Tumbuh
A
A
A
JAKARTA - Kredit perbankan hingga kuartal I tahun ini masih tetap tumbuh meski kondisi makroekonomi Indonesia mengalami perlambatan.
PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) terus memperkuat perannya di segmen pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), termasuk masyarakat prasejahtera produktif (mass market). Hal tersebut tercermin dari penyaluran kredit sepanjang kuartal I/2015 yang tumbuh moderat.
Direktur Utama BTPN Jerry Ng mengungkapkan, BTPN membukukan kredit Rp53,4 triliun hingga kuartal I tahun ini atau tumbuh 13% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp47 triliun (konsolidasi). Pada sektor UMKM penyaluran kredit mencapai Rp13,7 triliun, tumbuh 29% apabila dibandingkan dengan posisi Maret 2014 sebesar Rp10,6 triliun. Sementarapenyalurankreditkepada para pensiunan juga tumbuh sebesar 11% menjadi Rp35,2 triliun pada akhir Maret 2015.
”Aktivitas bisnis disegmen UMKM merupakan salah satu bisnis inti BTPN. Kami bersyukur dapat terus meningkatkan partisipasi dalam pembiayaan sektor UMKM di Tanah Air,” kata dia dalam keterangan tertulisnya kemarin. Dia juga menjelaskan, penyaluran kredit ke kelompok masyarakat prasejahtera produktif (productive poor) melalui anak usaha BTPN Syariah menunjukkan kinerja positif. Kredit ke segmen ini melonjak 64% (year on year/yoy) dari Rp1,62 triliun menjadi Rp2,65 triliun.
”Ekspansi kredit ke segmen productive poor sungguh pencapaian yang luar biasa, mengingat rata-rata pinjaman nasabah di bawahRp2jutaperorang. Inimenunjukkan tingginya kebutuhan pendanaan di kelompok masyarakat bawah,” kata Jerry. Menurutnya, kenaikan penyaluran kredit tersebut tetap diimbangi dengan penerapan asas kehati-hatian yang tecermin dari NPL gross terjaga dilevel 0,8% pada triwulan ini. Rasio ini jauh di bawah ambang batas NPL yang ditetapkan regulator.
Laba bersih setelah pajak mencapai Rp481 miliar, sedikit lebih rendah 3% dari periodeyangsamatahunlalu sebesar Rp493 miliar. Sementara, PT Bank Panin Tbk mencatat penyaluran kredit sebesar Rp120,6 triliun hingga Maret 2015 atau tumbuh 8,5% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Presiden Direktur Bank Panin Herwidayatmo mengungkapkan, kinerja kredit mengandalkan kredit komersial (modal kerja dan investasi) mencapai Rp48,6 triliun.
”Dan kredit konsumen (kredit pemilikan rumah dan kredit pemilikan mobil) mencapai sebesar Rp29,9 triliun, mewakili71,6% dari total kredit yang diberikan. Adapun sisanya kredit segmen korporasi,” ujar dia dalam keterangan tertulisnya kemarin. Adapun laba bersih, lanjut Herwid, perseroan meraih Rp501 miliar hingga kuartal pertama tahun ini.
Perolehan laba tersebut mengandalkan pendapatan bunga bersih yang mencapai Rp1,61 triliun, atau meningkat 9,4% dibandingkan periode yang sama tahun 2014 sebesar Rp1,48 triliun. Adapun pendapatan operasional lainnya menyumbang Rp509 miliar yang meningkat 3,5% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp492 miliar.
Sementara, PT Bank Permata Tbk juga berhasil meningkatkan kinerja operasionalnya di tengah- tengah kondisi ekonomi makroyangpenuhtantangandalam periode tiga bulan pertama. Direktur Keuangan Bank Permata Sandeep Jain mengatakan, perseroan memulai tahun ini dengan momentum yang baik di kedua segmen bisnis yaitu retail banking dan wholesale banking.
Hafid fuad
PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) terus memperkuat perannya di segmen pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), termasuk masyarakat prasejahtera produktif (mass market). Hal tersebut tercermin dari penyaluran kredit sepanjang kuartal I/2015 yang tumbuh moderat.
Direktur Utama BTPN Jerry Ng mengungkapkan, BTPN membukukan kredit Rp53,4 triliun hingga kuartal I tahun ini atau tumbuh 13% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp47 triliun (konsolidasi). Pada sektor UMKM penyaluran kredit mencapai Rp13,7 triliun, tumbuh 29% apabila dibandingkan dengan posisi Maret 2014 sebesar Rp10,6 triliun. Sementarapenyalurankreditkepada para pensiunan juga tumbuh sebesar 11% menjadi Rp35,2 triliun pada akhir Maret 2015.
”Aktivitas bisnis disegmen UMKM merupakan salah satu bisnis inti BTPN. Kami bersyukur dapat terus meningkatkan partisipasi dalam pembiayaan sektor UMKM di Tanah Air,” kata dia dalam keterangan tertulisnya kemarin. Dia juga menjelaskan, penyaluran kredit ke kelompok masyarakat prasejahtera produktif (productive poor) melalui anak usaha BTPN Syariah menunjukkan kinerja positif. Kredit ke segmen ini melonjak 64% (year on year/yoy) dari Rp1,62 triliun menjadi Rp2,65 triliun.
”Ekspansi kredit ke segmen productive poor sungguh pencapaian yang luar biasa, mengingat rata-rata pinjaman nasabah di bawahRp2jutaperorang. Inimenunjukkan tingginya kebutuhan pendanaan di kelompok masyarakat bawah,” kata Jerry. Menurutnya, kenaikan penyaluran kredit tersebut tetap diimbangi dengan penerapan asas kehati-hatian yang tecermin dari NPL gross terjaga dilevel 0,8% pada triwulan ini. Rasio ini jauh di bawah ambang batas NPL yang ditetapkan regulator.
Laba bersih setelah pajak mencapai Rp481 miliar, sedikit lebih rendah 3% dari periodeyangsamatahunlalu sebesar Rp493 miliar. Sementara, PT Bank Panin Tbk mencatat penyaluran kredit sebesar Rp120,6 triliun hingga Maret 2015 atau tumbuh 8,5% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Presiden Direktur Bank Panin Herwidayatmo mengungkapkan, kinerja kredit mengandalkan kredit komersial (modal kerja dan investasi) mencapai Rp48,6 triliun.
”Dan kredit konsumen (kredit pemilikan rumah dan kredit pemilikan mobil) mencapai sebesar Rp29,9 triliun, mewakili71,6% dari total kredit yang diberikan. Adapun sisanya kredit segmen korporasi,” ujar dia dalam keterangan tertulisnya kemarin. Adapun laba bersih, lanjut Herwid, perseroan meraih Rp501 miliar hingga kuartal pertama tahun ini.
Perolehan laba tersebut mengandalkan pendapatan bunga bersih yang mencapai Rp1,61 triliun, atau meningkat 9,4% dibandingkan periode yang sama tahun 2014 sebesar Rp1,48 triliun. Adapun pendapatan operasional lainnya menyumbang Rp509 miliar yang meningkat 3,5% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp492 miliar.
Sementara, PT Bank Permata Tbk juga berhasil meningkatkan kinerja operasionalnya di tengah- tengah kondisi ekonomi makroyangpenuhtantangandalam periode tiga bulan pertama. Direktur Keuangan Bank Permata Sandeep Jain mengatakan, perseroan memulai tahun ini dengan momentum yang baik di kedua segmen bisnis yaitu retail banking dan wholesale banking.
Hafid fuad
(ars)