Target Ekonomi Sulit Dicapai Meski 10 Malaikat Turun
A
A
A
JAKARTA - Institute for Development of Economics and Finance (Indef) meyakini bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini sulit mencapai target 5,7% yang dicanangkan pemerintah. Pasalnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I/2015 diramal akan berada di bawah 5%.
Direktur Indef Enny Sri Hartati mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini mentok di angka 5,3% hingga 5,4%.
"Diturunkan 10 malaikat pun tidak bakal tercapai (pertumbuhan ekonomi 5,7%). Paling hanya 5,3% sampai 5,4%," kata Enny saat dihubungi Sindonews di Jakarta, Sabtu (1/5/2015).
Dia menuturkan, meskipun saat ini berbagai proyek infrastruktur telah mulai digarap, namun hal tersebut tidak akan efektif untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi 5,7%. Pasalanya, proses pembangunan infrastruktur membutuhkan waktu yang tidak sebentar.
Lagipula, berbagai proyek infrastruktur yang kini mulai digenjot pemerintah bersifat jangka menengah dan panjang.
"Infrastruktur itu ada time-nya. Itu pun infrastruktur jangka pendek, nah ini kan jangka menengah semua," imbuh dia.
Menurut Enny, pemerintah seharusnya memprioritaskan pembangunan infrastruktur jangka pendek, seperti pembangunan irigasi untuk pertanian. Bukan justru membangun proyek kereta api super cepat yang belum terlalu dibutuhkan masyarakat Indonesia.
"Seandainya infrastruktur seperti irigasi dibangun, tetap harus dibarengi dengan tata niaga komoditas pertanian yang bagus. Selama tata niaganya masih rusak, ya tidak akan berdampak signifikan karena itu sudah mafia semua," tandasnya.
Direktur Indef Enny Sri Hartati mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini mentok di angka 5,3% hingga 5,4%.
"Diturunkan 10 malaikat pun tidak bakal tercapai (pertumbuhan ekonomi 5,7%). Paling hanya 5,3% sampai 5,4%," kata Enny saat dihubungi Sindonews di Jakarta, Sabtu (1/5/2015).
Dia menuturkan, meskipun saat ini berbagai proyek infrastruktur telah mulai digarap, namun hal tersebut tidak akan efektif untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi 5,7%. Pasalanya, proses pembangunan infrastruktur membutuhkan waktu yang tidak sebentar.
Lagipula, berbagai proyek infrastruktur yang kini mulai digenjot pemerintah bersifat jangka menengah dan panjang.
"Infrastruktur itu ada time-nya. Itu pun infrastruktur jangka pendek, nah ini kan jangka menengah semua," imbuh dia.
Menurut Enny, pemerintah seharusnya memprioritaskan pembangunan infrastruktur jangka pendek, seperti pembangunan irigasi untuk pertanian. Bukan justru membangun proyek kereta api super cepat yang belum terlalu dibutuhkan masyarakat Indonesia.
"Seandainya infrastruktur seperti irigasi dibangun, tetap harus dibarengi dengan tata niaga komoditas pertanian yang bagus. Selama tata niaganya masih rusak, ya tidak akan berdampak signifikan karena itu sudah mafia semua," tandasnya.
(rna)