Pemerintah Tak Propasar Bikin IHSG Terjungkal

Jum'at, 01 Mei 2015 - 17:01 WIB
Pemerintah Tak Propasar Bikin IHSG Terjungkal
Pemerintah Tak Propasar Bikin IHSG Terjungkal
A A A
JAKARTA - Analis PT MNC Securities Reza Nugraha menilai, terjungkalnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga ke level di bawah 5.100 disebabkan kebijakan pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK) yang tak propasar.

Dia mengatakan, terhempasnya IHSG sepanjang April 2015 ini karena faktor internal yang terjadi di dalam negeri. Daya beli masyarakat Indonesia melemah akibat banyaknya kebijakan pemerintah yang tidak propasar, seperti kenaikan tarif dasar listrik (TDL), bahan bakar minyak (BBM), hingga elpiji 12 kilogram (kg).

"Seperti kita ketahui kenaikan listrik, BBM, dan elpiji 12 kg itu membuat daya beli melemah," katanya saat dihubungi Sindonews di Jakarta, Jumat (1/5/2015).

Dia menyebut, lemahnya daya beli masyarakat Indonesia sepanjang April terlihat dengan hasil laporan keuangan kuartal I/2015 oleh emiten perbankan, seperti PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang sebelumnya memiliki pertumbuhan di atas 15%, sekarang hanya 2% hingga 3%.

Selain itu, sektor konsumsi seperti PT Hero Supermarket Tbk (HERO) dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) yang juga mengalami penurunan pertumbuhan hampir 15%, serta PT Astra Internasional Tbk (ASII) yang turut mengalami penurunan pertumbuhan.

"Di situ, indikasikan saat ini pembelian kendaraan seperti roda dua, roda empat, makanan, penyaluran kredit saat ini melemah sekali. Itu yang memberi tekanan tersendiri buat investor asing," imbuh dia.

Menurut Reza, kondisi pertumbuhan emiten di Indonesia saat ini tengah berbalik dibanding emiten di Malaysia ataupun Thailand. Sebab biasanya, pendapatan emiten Indonesia di atas 15% dan bahkan sektor properti di atas 30%, jauh dibanding Malaysia dan Thailand yang hanya tumbuh 10%.

"Jadi ekspektasi investor asing siapapun mengkhawatirkan. Akhirnya data-data riil tersebut membuat investor asing melakukan pelepasan saham untuk sementara," tandas Reza.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5140 seconds (0.1#10.140)