Laju IHSG Mei Diprediksi Masih Terseok
A
A
A
JAKARTA - Analis PT MNC Securities Reza Nugraha memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) periode Mei 2015 masih akan terseok di level 5.000-an.
"Tidak jauh berbeda (IHSG). Mei ini masih mengalami tekanan, kita rasa di level 5.000 lah selanjutnya," kata dia saat dihubungi Sindonews, Sabtu (2/5/2015).
Potensi tekanan ini melanjtkan koreksi IHSG sepanjang April 2015 lantaran faktor internal dari kebijakan pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK) yang tidak propasar.
Terhempasnya IHSG karena faktor internal, menurut dia, bisa berpotensi berlangsung cukup lama dibanding pelemahan IHSG akibat faktor regional atau global.
"Karena laporan keuangan kan juga baru keluar. Biasanya laporan keuangan berhubungan dengan fundamental. Ini bisa berlangsung cukup panjang dibanding kondisinya karena faktor regional," jelas dia.
Menyiasati kondisi pada bulan ini, dia merekomendasikan untuk mencermati saham sektor perbankan. Namun dia mengingatkan agar investor jangan terlalu agresif dan harus tetap memperhatikan kondisi fundamental.
"Sektor perbankan, tapi saat ini untuk sementara waktu jangan terlalu agresif. Perhatikan titik-titik tertentu seperti itu," pungkas Reza.
(Baca: April, IHSG Cetak Posisi Tertinggi Sekaligus Terendah)
"Tidak jauh berbeda (IHSG). Mei ini masih mengalami tekanan, kita rasa di level 5.000 lah selanjutnya," kata dia saat dihubungi Sindonews, Sabtu (2/5/2015).
Potensi tekanan ini melanjtkan koreksi IHSG sepanjang April 2015 lantaran faktor internal dari kebijakan pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK) yang tidak propasar.
Terhempasnya IHSG karena faktor internal, menurut dia, bisa berpotensi berlangsung cukup lama dibanding pelemahan IHSG akibat faktor regional atau global.
"Karena laporan keuangan kan juga baru keluar. Biasanya laporan keuangan berhubungan dengan fundamental. Ini bisa berlangsung cukup panjang dibanding kondisinya karena faktor regional," jelas dia.
Menyiasati kondisi pada bulan ini, dia merekomendasikan untuk mencermati saham sektor perbankan. Namun dia mengingatkan agar investor jangan terlalu agresif dan harus tetap memperhatikan kondisi fundamental.
"Sektor perbankan, tapi saat ini untuk sementara waktu jangan terlalu agresif. Perhatikan titik-titik tertentu seperti itu," pungkas Reza.
(Baca: April, IHSG Cetak Posisi Tertinggi Sekaligus Terendah)
(rna)