Aktivitas Manufaktur China Menguat

Minggu, 03 Mei 2015 - 11:43 WIB
Aktivitas Manufaktur China Menguat
Aktivitas Manufaktur China Menguat
A A A
BEIJING - Aktivitas manufaktur di China menguat pada April, melebihi proyeksi pasar. Indeks manajer pembelian (purchasing managers’ index /PMI) sebesar 50,1 pada April, level yang sama pada Maret dan di atas proyeksi 50.

Nilai di atas 50 menunjukkan pertumbuhan dan kurang dari 50 menunjukkan penyusutan pada aktivitas industri. Aktivitas manufaktur menyusut pada dua bulan pertama tahun ini. Saat ini pertumbuhan China berada dalam level terlemah dalam 24 tahun pada tahun lalu. Pertumbuhan ekonomi raksasa Asia itu diperkirakan terus melemah dengan para pembuat kebijakan yang menetapkan target sekitar 7% tahun ini.

Ini merupakan pertumbuhan paling lemah dalam seperempat abad di negara itu. Sektor manufaktur China harus bekerja keras meraih momentum dengan kapasitas produksi yang berlebihan dan pesanan baru melemah. Di sektor jasa, PMI sebesar 53,4 pada April, turun dari 53,7 pada Maret yang menunjukkan dampak penurunan ekonomi. Bank Sentral China telah melakukan sejumlah langkah untuk mendorong ekonomi sejak November tahun lalu. Langkah terbaru mereka ialah memangkas reserve requirement ratio (RRR) hingga 1% poin agar perbankan lebih banyak mengucurkan dana pinjaman.

China akhir pekan ini mengumumkan sejumlah langkah yang bertujuan mempromosikan inovasi dan penciptaan lapangan kerja. Langkah ini agar penurunan pertumbuhan ekonomi tidak terlalu berdampak pada sektor tenaga kerja. Menurut pengumuman Dewan Negara atau Kabinet China, pemerintah harus mendorong kewirausahaan serta bisnis baru sebagai mesin baru pertumbuhan ekonomi. Pengumuman ini muncul saat pertumbuhan ekonomi China pada 2014 hanya 7,4% dan produk domestik bruto (PDB) terus melemah pada kuartal I/2015 dari kuartal sebelumnya.

Otoritas China toleran pada penurunan itu sebagai bagian transformasi ekonomi menuju pertumbuhan yang digerakkan belanja konsumen. Perubahan ini dianggap lebih baik untuk pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan. Meski demikian, kondisi perekonomian sensitif pada pertumbuhan lapangan kerja yang menjadi elemen kunci stabilitas sosial di negara dengan populasi terbesar di dunia tersebut.

Empat langkah yang diumumkan kabinet China itu menyeru pemerintahan di seluruh level untuk memprioritaskan penciptaan lapangan kerja, menambah lapangan kerja melalui kewirausahaan dan bisnis baru, membantu lulusan universitas mendapatkan pekerjaan atau mendirikan bisnis, serta menawarkan perbaikan pemerintahan dan jasa pelatihan.

”Untuk mendorong kewirausahaan dan bisnis baru, pemerintahan di seluruh level menyerukan percepatan tindakan reformasi dan mendefinisikan kembali kebijakan untuk memastikan perlakuan yang adil, dukungan pendanaan dan sistem perpajakan yang baik, serta benefit keamanan sosial untuk bisnis baru,” papar laporan kantor berita resmi Xinhua .

Pemerintah China bulan lalu mengumumkan tingkat pengangguran China stabil sekitar 5,1% dan 3,2 juta lapangan kerja baru di perkotaan tercipta pada periode tersebut. Itu artinya, China akan mencapai target tahunan lebih dari 10 juta lapangan kerja baru di perkotaan. Sebelumnya dilaporkan, China akan mengurangi jumlah konglomerasi milik pemerintah pusat hanya menjadi 40 unit melalui merger besar-besaran.

Syarifudin
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6829 seconds (0.1#10.140)