BPS: Inflasi April Tercatat 0,36%
A
A
A
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada April 2015 Indonesia mengalami inflasi sebesar 0,36%. Sementara untuk inflasi tahun ke tahun (YoY) sebesar 6,79% atau meningkat jika dibanding inflasi Maret 2015 yang hanya 0,17%.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengatakan, untuk inflasi tahun kalender BPS mencatat sebesar -0,08%, inflasi komponen inti 0,24 dan inflasi inti tahun ke tahun 5,04%.
Menurutnya, dari 82 kota IHK, ada 72 kota mengalami inflasi dan 10 kota mengalami deflasi. "Dari 82 kota IHK, 72 kota inflasi, 10 kota deflasi. Inflasi tertinggi di Tual sebesar 1,31%," ujarnya di Jakarta, Senin (4/5/2015).
Dia mengatakan, Tual mengalami inflasi tinggi karena ada beberapa hal yang turut memengaruhi inflasi di kota tersebut yakni, beberapa harga bahan makanan pokok mengalami kenaikan, seperti ikan dan beras. "Sementara itu, tarif angkutan juga di sana turut mengalami kenaikan," imbuh Suryamin.
Sementara, untuk kota dengan inflasi terendah, terjadi di Cilacap 0,02% dan deflasi tertinggi Monokwari 0,69%. Menurut pengeluaran, bahan makanan turut menyumbang inflasi sebesar 0,79%.
"Makanan memberi andil 0,15%. Ini karena penurunan harga beras karena panen raya. Untuk harga turut memberi andil 0,2%. Beberapa komoditas makanan yang mengalami penurunan, adalah ikan segar, sayuran seperti bayam, ketimun, kentang, cabai juga turun harganya," ujar dia.
Angka inflasi April 2015 sesuai yang dikatakan dengan pengamat Ekonomi Makro dari PT Bank Negara Indonesia (BNI) Ryan Kirayanto. Ryan menyatakan, inflasi April 2015 tercatat di kisaran 0,3% month to month.
"Ya, inflasinya akan ada di kisaran 0,3% untuk April 2015. Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan inflasi Maret 2015 yang hanya 0,17%. Sedangkan untuk inflasi year on year (YoY), akan ada di angka 6,4%," ujar dia kepada Sindonews, Sabtu (2/5/2015).
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengatakan, untuk inflasi tahun kalender BPS mencatat sebesar -0,08%, inflasi komponen inti 0,24 dan inflasi inti tahun ke tahun 5,04%.
Menurutnya, dari 82 kota IHK, ada 72 kota mengalami inflasi dan 10 kota mengalami deflasi. "Dari 82 kota IHK, 72 kota inflasi, 10 kota deflasi. Inflasi tertinggi di Tual sebesar 1,31%," ujarnya di Jakarta, Senin (4/5/2015).
Dia mengatakan, Tual mengalami inflasi tinggi karena ada beberapa hal yang turut memengaruhi inflasi di kota tersebut yakni, beberapa harga bahan makanan pokok mengalami kenaikan, seperti ikan dan beras. "Sementara itu, tarif angkutan juga di sana turut mengalami kenaikan," imbuh Suryamin.
Sementara, untuk kota dengan inflasi terendah, terjadi di Cilacap 0,02% dan deflasi tertinggi Monokwari 0,69%. Menurut pengeluaran, bahan makanan turut menyumbang inflasi sebesar 0,79%.
"Makanan memberi andil 0,15%. Ini karena penurunan harga beras karena panen raya. Untuk harga turut memberi andil 0,2%. Beberapa komoditas makanan yang mengalami penurunan, adalah ikan segar, sayuran seperti bayam, ketimun, kentang, cabai juga turun harganya," ujar dia.
Angka inflasi April 2015 sesuai yang dikatakan dengan pengamat Ekonomi Makro dari PT Bank Negara Indonesia (BNI) Ryan Kirayanto. Ryan menyatakan, inflasi April 2015 tercatat di kisaran 0,3% month to month.
"Ya, inflasinya akan ada di kisaran 0,3% untuk April 2015. Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan inflasi Maret 2015 yang hanya 0,17%. Sedangkan untuk inflasi year on year (YoY), akan ada di angka 6,4%," ujar dia kepada Sindonews, Sabtu (2/5/2015).
(izz)