Harga BBM Penyumbang Terbesar Inflasi April
A
A
A
JAKARTA - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengatakan, ada beberapa poin yang menjadi penyebab inflasi April 2015, yakni harga BBM dengan andil 0,22%. Perubahan harganya mencapai 5,68% dengan bobot hampir 4%.
"Ini kita menyesuaikan dengan harga minyak mentah dunia, sehingga harga premium per 28 Maret 2015 masih berimbas pada inflasi dengan kenaikan Rp500/liter," ujarnya di Gedung BPS, Jakarta, Senin (4/5/2015).
Kedua, bawang merah dengan andil 0,06% dan bobot 0,53%. Kenaikan hganya diungkap Suryamin mencapai 11,58 %. Hal ini karena kurangnya pasokan bawang merah di beberapa daerah. Kenaikan harganya terjadi di 79 kota IHK dengan tertinggi di Meulaboh 41% dan Lhokseumawe 40%.
"Berikutnya tarif angkutan dalam kota sebesar 0,04% dengan Bobot 2,81%. Ini karena ada penyesuaian tarif kenaikan BBM dan terjadi kenaikan di 18 kota IHK. Tertinggi terjadi di Tual 33% dan Serang 32%," imbuh dia.
Keempat adalah bahan bakar rumah tangga yaitu elpiji dengan andil 0,03% dna bobot 1,83%. Kenaikannya 1,88%. Hal ini karena adanya kenaikan harga elpiji 12 kg. Kelima adalah tarif kereta api dengan andil 0,03% dan bobot 0,18%. Kenaikannya mencapai 20,94% di 21 kota IHK dengan tertinggi di Tegal 55%.
"Keenam adalah gula pasir dengan andil 0,02% dan bobot 0,45%. Kenaikan harganya mencapai 3,02%. Ini Karena menipisnya stok gula dipasaran. Terjadi kenaikan di 72 kota IHK. Tertinggi di Tegal sebesar12%," imbuhnya.
Kemudian, tarif angkutan udara juga turut memberikan dampak ke inflasi sebesar 0,02%. Hal ini karena permintaan meningkat, dan terjadi di 32 kota IHK. Tertinggi di Tanjung Pandan 23% dan Maumere 17%.
Sementara itu, faktor penghambat inflasi, lanjut Suryamin ada 2 yakni beras dan ikan segar. Beras dengan pemberian andil 0,2% dan bobot, 0,82%.
"Ini dikarenakan pasokan yang lancar dan melimpah serta suplainya yang mendukung. Penurunannya terjadi di 65 kota IHK. Tertinggi di Mataran 18% dan Depok 15%. Sementara ikan segar andilnya 0,02% dengan bobot 2,63%. Perubahan harganya 0,62%, ini dikarenakan pasokan yang cukup banyak dan hasil tangkapan yang baik sera cuaca baik yang mendukung," pungkas dia.
(Baca: BPS: Inflasi April Tercatat 0,36%)
"Ini kita menyesuaikan dengan harga minyak mentah dunia, sehingga harga premium per 28 Maret 2015 masih berimbas pada inflasi dengan kenaikan Rp500/liter," ujarnya di Gedung BPS, Jakarta, Senin (4/5/2015).
Kedua, bawang merah dengan andil 0,06% dan bobot 0,53%. Kenaikan hganya diungkap Suryamin mencapai 11,58 %. Hal ini karena kurangnya pasokan bawang merah di beberapa daerah. Kenaikan harganya terjadi di 79 kota IHK dengan tertinggi di Meulaboh 41% dan Lhokseumawe 40%.
"Berikutnya tarif angkutan dalam kota sebesar 0,04% dengan Bobot 2,81%. Ini karena ada penyesuaian tarif kenaikan BBM dan terjadi kenaikan di 18 kota IHK. Tertinggi terjadi di Tual 33% dan Serang 32%," imbuh dia.
Keempat adalah bahan bakar rumah tangga yaitu elpiji dengan andil 0,03% dna bobot 1,83%. Kenaikannya 1,88%. Hal ini karena adanya kenaikan harga elpiji 12 kg. Kelima adalah tarif kereta api dengan andil 0,03% dan bobot 0,18%. Kenaikannya mencapai 20,94% di 21 kota IHK dengan tertinggi di Tegal 55%.
"Keenam adalah gula pasir dengan andil 0,02% dan bobot 0,45%. Kenaikan harganya mencapai 3,02%. Ini Karena menipisnya stok gula dipasaran. Terjadi kenaikan di 72 kota IHK. Tertinggi di Tegal sebesar12%," imbuhnya.
Kemudian, tarif angkutan udara juga turut memberikan dampak ke inflasi sebesar 0,02%. Hal ini karena permintaan meningkat, dan terjadi di 32 kota IHK. Tertinggi di Tanjung Pandan 23% dan Maumere 17%.
Sementara itu, faktor penghambat inflasi, lanjut Suryamin ada 2 yakni beras dan ikan segar. Beras dengan pemberian andil 0,2% dan bobot, 0,82%.
"Ini dikarenakan pasokan yang lancar dan melimpah serta suplainya yang mendukung. Penurunannya terjadi di 65 kota IHK. Tertinggi di Mataran 18% dan Depok 15%. Sementara ikan segar andilnya 0,02% dengan bobot 2,63%. Perubahan harganya 0,62%, ini dikarenakan pasokan yang cukup banyak dan hasil tangkapan yang baik sera cuaca baik yang mendukung," pungkas dia.
(Baca: BPS: Inflasi April Tercatat 0,36%)
(izz)