Harga Minyak Mentah AS di Asia Mendatar
A
A
A
JAKARTA - Minyak mentah berjangka Amerika Serikat (AS) hampir tidak berubah atau mendatar dengan penutupan hari sebelumnya pada awal perdagangan di Asia.
Mendatarnya harga emas hitam tersebut karena berlimpah pasokan minyak di Timur Tengah, sehingga membebani pasar. Selain itu, menurunnya jumlah rig pengeboran minyak di AS juga memberi imbas pada harga minyak.
"Kekhawatiran atas meningkatnya pasokan terus menerus setelah berita bahwa Irak melakukan ekspor minyak paling tinggi dalam tiga dekade pada bulan lalu memberi imbas pada harga WTI, meskipun USD melemah dan berkurangnya jumlah rig minyak," tulis ANZ dalam catatannya seperti dilansir dari Reuters, Selasa (5/5/2015).
Harga minyak mentah AS untuk pengiriman Juni diperdagangkan sebesar USD58,89/barel, turun empat sen dibanding sebelumnya. Hal serupa terjadi pada minyak mentah Brent, yang susut 4 sen menjadi USD66,41/barel.
Mendatarnya harga emas hitam tersebut karena berlimpah pasokan minyak di Timur Tengah, sehingga membebani pasar. Selain itu, menurunnya jumlah rig pengeboran minyak di AS juga memberi imbas pada harga minyak.
"Kekhawatiran atas meningkatnya pasokan terus menerus setelah berita bahwa Irak melakukan ekspor minyak paling tinggi dalam tiga dekade pada bulan lalu memberi imbas pada harga WTI, meskipun USD melemah dan berkurangnya jumlah rig minyak," tulis ANZ dalam catatannya seperti dilansir dari Reuters, Selasa (5/5/2015).
Harga minyak mentah AS untuk pengiriman Juni diperdagangkan sebesar USD58,89/barel, turun empat sen dibanding sebelumnya. Hal serupa terjadi pada minyak mentah Brent, yang susut 4 sen menjadi USD66,41/barel.
(rna)