IHSG Berdarah, Kinerja Reksa Dana Nelangsa
A
A
A
JAKARTA - Berdarah-darahnya kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di akhir April 2015 membuat kinerja reksa dana saham ikut nelangsa.
Analis PT Infovesta Utama Vilia Wati mengatakan, kinerja rata-rata reksa dana saham mengalami koreksi terdalam akibat terseret anjloknya IHSG.
"Pelemahan pada reksa dana saham diakibatkan terkoreksinya IHSG yang relatif tajam, khususnya pada akhir April," kata dia kepada Sindonews, Rabu (6/5/2015).
Berdasarkan data PT Infovesta Utama, kinerja IHSG hingga akhir April minus 2,69%. Sementara kinerja reksa dana saham merosot 5,28%, terburuk dibanding jenis reksa dana lainnya pada periode tersebut.
Adapun kinerja reksa dana campuran berada di bawahnya, namun lebih buruk dibanding IHSG. Kinerja reksa dana campuran minus 2,54%. Sedangkan reksa dana pendapatan tetap mencatat kinerja positif, dengan imbal hasil (return) rata-rata sebesar 2,46%.
Sementara sepanjang April saja, kinerja IHSG minus 7,83%, reksa dana saham minus 7,56% dan reksa dana campuran minus 4,66%. Bahkan, reksa dana pendapatan tetap juga negatif 0,63%.
Menurut Vilia, salah satu sentimen yang memberikan tekanan pada bursa saham, yang berimbas pada pasar reksa dana di periode tersebut adalah hasil publikasi data laporan keuangan emiten yang di bawah ekspektasi pasar.
"Selain itu, aliran dana asing yang keluar dari pasar saham domestik di bulan April lalu juga menjadi salah satu sentimen yang memberikan tekanan pada bursa saham," tutur dia.
(Baca: Reksa Dana Saham Sumbang 40% Total Dana Kelolaan)
Analis PT Infovesta Utama Vilia Wati mengatakan, kinerja rata-rata reksa dana saham mengalami koreksi terdalam akibat terseret anjloknya IHSG.
"Pelemahan pada reksa dana saham diakibatkan terkoreksinya IHSG yang relatif tajam, khususnya pada akhir April," kata dia kepada Sindonews, Rabu (6/5/2015).
Berdasarkan data PT Infovesta Utama, kinerja IHSG hingga akhir April minus 2,69%. Sementara kinerja reksa dana saham merosot 5,28%, terburuk dibanding jenis reksa dana lainnya pada periode tersebut.
Adapun kinerja reksa dana campuran berada di bawahnya, namun lebih buruk dibanding IHSG. Kinerja reksa dana campuran minus 2,54%. Sedangkan reksa dana pendapatan tetap mencatat kinerja positif, dengan imbal hasil (return) rata-rata sebesar 2,46%.
Sementara sepanjang April saja, kinerja IHSG minus 7,83%, reksa dana saham minus 7,56% dan reksa dana campuran minus 4,66%. Bahkan, reksa dana pendapatan tetap juga negatif 0,63%.
Menurut Vilia, salah satu sentimen yang memberikan tekanan pada bursa saham, yang berimbas pada pasar reksa dana di periode tersebut adalah hasil publikasi data laporan keuangan emiten yang di bawah ekspektasi pasar.
"Selain itu, aliran dana asing yang keluar dari pasar saham domestik di bulan April lalu juga menjadi salah satu sentimen yang memberikan tekanan pada bursa saham," tutur dia.
(Baca: Reksa Dana Saham Sumbang 40% Total Dana Kelolaan)
(rna)