Gas Langka, Pertamina Gelar Operasi Elpiji 3 Kg di Bantul

Kamis, 07 Mei 2015 - 21:09 WIB
Gas Langka, Pertamina Gelar Operasi Elpiji 3 Kg di Bantul
Gas Langka, Pertamina Gelar Operasi Elpiji 3 Kg di Bantul
A A A
BANTUL - Akibat terjadi kelangkaan elpiji 3 kg, PT Pertamina melalui agen distributor menggelar operasi pasar gas melon di Kecamatan Banguntapan. Dalam dua hari terakhir, operasi gas 3 kg ini dilaksanakan di dua tempat kecamatan berdekatan dengan Kotamadya Yogyakarta.

Hari pertama dilaksanakan Rabu (7/5/2015), di Dusun Sorowojan Desa Banguntapan. Hari kedua, Kamis (7/5/2015) dilaksanakan di Dusun Ngipik, tepatnya di depan kantor Kecamatan Banguntapan.

Pemilik PT Tridewi Putranti, Sulistyo Kurniawan mengatakan, agen yang dia miliki mendapat perintah dari PT Pertamina untuk melakukan operasi pasar di Kecamatan Banguntapan. Berdasarkan laporan dari masyarakat yang masuk ke PT Pertamina, terjadi kelangkaan gas 3 kg. Selain itu, harga eceran di wilayah Banguntapan melampaui Harga Eceran Tertingi (HET). “Laporannya di sini (Banguntapan) harganya capai Rp20.000 per tabung,” ungkapnya.

Dalam operasi kali ini, PT Tridewi Putranti mendapat alokasi sebanyak 560 tabung untuk sekali operasi di kecamatan Banguntapan. Untuk pemerataan dan antisipasi dari pedagang eceran, dia sengaja memberlakukan pembelian maksimal 2 tabung gas untuk satu kartu identitas, seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP). Jika ingin lebih, maka KTP-nya juga tidak boleh satu.

Untuk harga eceran, pihaknya tetap menggunakan HET dari PT Pertamina, yaitu Rp15.500 per tabung. Meski agak repot, tetapi dia harus melaksanakan operasi pasar tersebut karena perintah dari PT Pertamina. Selain harus mencatat setiap penjualan yang dilakukannya, untuk sekali operasi pasar dia harus mengerahkan tenaga minimal 4 orang. “Sedikit repot sih, wong tenaganya jadi semakin banyak,” paparnya.

Sulistyo menambahkan, sebetulnya operasi pasar elpiji 3 kg ini dilaksanakan oleh semua agen dan di semua kecamatan. Hanya saja, dia tidak mengetahui kapan pelaksanaan operasi yang sama di kecamatan lain.

Koordinator Lapangan Distribusi Elpiji dari Himpunan Wiraswasta Minyak dan Gas (Hiswana Migas), Roni Endro mengatakan, pihaknya menindaklanjuti keluhan dari masyarakat yang mengatakan terjadi kelangkaan dan juga harga ecerannya cukup tinggi.

Roni menuturkan, pihaknya berupaya mengisi kelangkaan yang terjadi di wilayah tersebut dan menekan HET agar sesuai dengan ketentuan. Pihaknya sengaja melakukan operasi pasar gas langsung di tengah masyarakat tidak melalui saluran distribusi pada umumnya. Selain HET cukup tinggi, di wilayah Sorowajan dan Ngipik terjadi kekurangan masing-masing 1.000 tabung.

“Kami akan kawal HET Rp 15.500. Kalau HET mencapai Rp 20.000 kami akan lakukan operasi pasar,” terangnya.

Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kabupaten Bantul, Sahadi Suparjo mengatakan, sebenarnya kekurangan tidak hanya terjadi di Banguntapan karena hampir merata di seluruh daerah pasokan gas melon masih kurang. Namun, untuk pelaksanaan Operasi Pasar gas di kecamatan lain, pihaknya masih menunggu hasil monitoring tim. “Kalau di Banguntapan memang terjadi kekurangan cukup signifikan,” tandasnya.

(erfanto linangkung)
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3271 seconds (0.1#10.140)