Pertumbuhan Ekonomi Jabar Dinilai Tak Spektakuler

Jum'at, 08 Mei 2015 - 03:31 WIB
Pertumbuhan Ekonomi Jabar Dinilai Tak Spektakuler
Pertumbuhan Ekonomi Jabar Dinilai Tak Spektakuler
A A A
JAKARTA - Pengamat ekonomi Universitas Pasundan Acuviarta Kartabi menilai bahwa pertumbuhan ekonomi Jawa Barat (Jabar) yang melebihi rata-rata nasional bukan pencapaian spektakuler. Sebab, banyak pekerjaan rumah yang mesti diselesaikan demi menjaga stabilitas laju perekonomian.

Dia pun tidak kaget jika ekonomi Jabar triwulan I/2015 tumbuh 4,93% atau berada di atas pertumbuhan ekonomi nasional pada periode sama yang mencapai 4,71%.

"Terang saja, pusat pertumbuhan ekonomi ada di Jabar. Sekitar 35% industri ada di sini. Penduduk terbanyak juga di sini. Capaian ini bukan perkara spektakuler. Bahkan mestinya melebihi 4,93%," ungkapnya kepada wartawan di Bandung, Kamis (7/5/2015).

Menurutnya, pada bulan-bulan ke depan banyak sektor yang harus digenjot demi mempercepat akselerasi pertumbuhan ekonomi. Terutama terkait belanja pemerintah.

"Proyek-proyek harus segera berjalan, investasi harus terus didorong. Dan lagi, konsumsi rumah tangga jangan diganggu dengan kenaikan harga-harga yang diatur pemerintah," katanya.

Dia memandang, kontribusi konsumsi rumah tangga pada pertumbuhan ekonomi sangat besar. Kalau sektor ini diganggu, misalnya kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), tarif dasar listrik (TDL), elpiji, akan sangat berbahaya akibatnya pada pertumbuhan ekonomi.

"Sektor investasi manufaktur harus diutamakan. Apalagi dalam kondisi investasi di sektor primer sedang melempem. Karena industri manufaktur jadi andalan untuk meningkatkan jumlah tenaga kerja," katanya.

Selain itu, sektor yang juga mesti didorong adalah industri kreatif. Butuh dukungan lebih bagi sektor ini. Terutama melihat kontribusi ekspor industri kreatif baru menyumbang 0,68% dari total ekspor nasional.

"Capacity building industri kreatif harus segera dibangun. Dukungan pemerintah maupun swasta harus ditingkatkan," tandas dia.

Badan Pusat Statistika (BPS) Jawa Barat mencatat, perekonomian Jabar pada triwulan I/2015 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapau Rp364,53 triliun, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan 2010 mencapai 292,13 triliun.

Ekonomi Jabar triwulan I/2015 terhadap triwulan I/2014 tumbuh 4,93% meningkat dibanding periode yang sama tahun 2014 sebesar 4,55%. Sementara Ekonomi nasional triwulan I/2015 terhadap triwulan I/2014 tumbuh 4,71% melambat dibanding periode yang sama 2014 sebesar 5,14%.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5204 seconds (0.1#10.140)