SDM Indonesia Harus Miliki Standar Kompetensi
A
A
A
JAKARTA - Menghadapi era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada akhir 2015, sumber daya manusia (SDM) di Tanah Air harus memiliki Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). Hal ini sesuai Kepmenakertrans No 307/2014 tentang Penetapan SKKNI kategori Jasa Profesional, Ilmiah dan Teknis Golongan Pokok Kegiatan Kantor Pusat, serta Konsultasi Manajemen Bidang Manajemen SDM.
Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) DKI Jakarta merespon positif workshop dan sosialisasi SKKNI yang diselenggarakan PT Ekalavya Prima (Ekalavya). Pasalnya, SKKNI menjadi fondasi dan tolak ukur keunggulan daya saing dalam era globalisasi terutama dalam menghadapi MEA.
“SKNNI sangat baik dan harus disosialisasikan secara nasional kepada perusahaan-perusahaan khususnya perusahaan manufaktur. Karena hal itu akan menjadi fondasi dan tolak ukur keunggulan daya saing kita di era globalisasi,” ujar Ketua Bidang Advokasi Apindo DKI Jakarta Asep Sutarman dalam siaran persnya, Jumat (8/5/2015).
Hal senada disampaikan Sekretaris Apindo DKI Jakarta, Dick Sodikin. Melalui pelatihan SKKNI ini, dia optimistis sumber daya manusia Indonesia dapat lebih kompeten dan profesional. “Dalam memasuki era kompetisi yang lebih keras, pelatihan SKKNI sangat tepat bersamaan dengan berlakunya MEA,” kata Dick.
Fasilitator Workshop SKKNI, yang juga HR Division Head at Indonesia Stock Exchange, Mirna Kurniawati berkomitmen untuk menyiapkan SDM Indonesia yang siap dalam menghadapi MEA 2015.
“Saya tergugah untuk memikirkan nasib bangsa ini dalam memasuki MEA 2015. Kesiapan yang kita lakukan dibanding negara tetangga, seperti Malaysia,Thailand dan Philipina masih jauh tertinggal. Untuk itulah saya ingin memberikan dan berbagi ilmu dan pengalaman dengan rekan-rekan praktisi HR melalui pelatihan berbasis SKKNI," ujarnya
"Ini guna memberikan exposure bagi mereka untuk dapat bersiap diri berkompetisi tidak hanya dengan rekan kerjanya, tenaga kerja di Indonesia, tetapi juga mampu berkompetisi dengan pekerja di negara ASEAN,” terang Mirna.
Sementara itu, sebagai panitia penyelenggara, Direktur PT Ekalavya Prima (Ekalavya) Wina Suntiowangi mengatakan workshop SKKNI merupakan workshop yang pertama kali dilakukan di Indonesia. Topik yang diangkat adalah Menyusun Uraian Jabatan/Job Description (SKKNI MSDM No M.701001.005.01).
Wina menjelaskan, topik ini diangkat mengingat masih banyak praktisi SDM yang kesulitan untuk menyusun uraian jabatan secara tepat dan mudah. Padahal, uraian jabatan ini diperlukan setiap individu dalam organisasi sebagai titik awal untuk memberi kejelasan mengenai peran, tanggung jawab dan tugas-tugas kerjanya dalam organisasi.
Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) DKI Jakarta merespon positif workshop dan sosialisasi SKKNI yang diselenggarakan PT Ekalavya Prima (Ekalavya). Pasalnya, SKKNI menjadi fondasi dan tolak ukur keunggulan daya saing dalam era globalisasi terutama dalam menghadapi MEA.
“SKNNI sangat baik dan harus disosialisasikan secara nasional kepada perusahaan-perusahaan khususnya perusahaan manufaktur. Karena hal itu akan menjadi fondasi dan tolak ukur keunggulan daya saing kita di era globalisasi,” ujar Ketua Bidang Advokasi Apindo DKI Jakarta Asep Sutarman dalam siaran persnya, Jumat (8/5/2015).
Hal senada disampaikan Sekretaris Apindo DKI Jakarta, Dick Sodikin. Melalui pelatihan SKKNI ini, dia optimistis sumber daya manusia Indonesia dapat lebih kompeten dan profesional. “Dalam memasuki era kompetisi yang lebih keras, pelatihan SKKNI sangat tepat bersamaan dengan berlakunya MEA,” kata Dick.
Fasilitator Workshop SKKNI, yang juga HR Division Head at Indonesia Stock Exchange, Mirna Kurniawati berkomitmen untuk menyiapkan SDM Indonesia yang siap dalam menghadapi MEA 2015.
“Saya tergugah untuk memikirkan nasib bangsa ini dalam memasuki MEA 2015. Kesiapan yang kita lakukan dibanding negara tetangga, seperti Malaysia,Thailand dan Philipina masih jauh tertinggal. Untuk itulah saya ingin memberikan dan berbagi ilmu dan pengalaman dengan rekan-rekan praktisi HR melalui pelatihan berbasis SKKNI," ujarnya
"Ini guna memberikan exposure bagi mereka untuk dapat bersiap diri berkompetisi tidak hanya dengan rekan kerjanya, tenaga kerja di Indonesia, tetapi juga mampu berkompetisi dengan pekerja di negara ASEAN,” terang Mirna.
Sementara itu, sebagai panitia penyelenggara, Direktur PT Ekalavya Prima (Ekalavya) Wina Suntiowangi mengatakan workshop SKKNI merupakan workshop yang pertama kali dilakukan di Indonesia. Topik yang diangkat adalah Menyusun Uraian Jabatan/Job Description (SKKNI MSDM No M.701001.005.01).
Wina menjelaskan, topik ini diangkat mengingat masih banyak praktisi SDM yang kesulitan untuk menyusun uraian jabatan secara tepat dan mudah. Padahal, uraian jabatan ini diperlukan setiap individu dalam organisasi sebagai titik awal untuk memberi kejelasan mengenai peran, tanggung jawab dan tugas-tugas kerjanya dalam organisasi.
(dmd)