Masyarakat Automotif Berharap Segera Direalisasikan

Minggu, 10 Mei 2015 - 10:48 WIB
Masyarakat Automotif...
Masyarakat Automotif Berharap Segera Direalisasikan
A A A
JAKARTA - Rencana Pertamina untuk meluncurkan pertalite mendapat sambutan positif masyarakat automotif Indonesia.

Pengamat automotif Bebin Djuana menegaskan, pertalite tidak hanya memiliki oktan yang lebih tinggi ketimbang premium, yakni RON 90- 91, tetapi juga sudah ditambah zat aditif untuk membersihkan mesin. ”Kalau tidak bisa disebut sempurna, pertalite sudah mumpuni sebagai bahan bakar,” katanya di Jakarta kemarin.

Untuk itu, Bebin berharap Pertamina segera meluncurkan pertalite sesuai rencana, yakni Mei 2015. Dengan kondisi demikian, pertalite bisa menjadi bahan bakar alternatif berkualitas dengan harga yang lebih terjangkau. Menurut mantan praktisi industri automotif itu, selama ini penambahan zat aditif hanya diberikan kepada pertamax, sedangkan premium tidak.

Hal itu yang menurut Bebin menjadi penyebab banyaknya keluhan masyarakat jika mempergunakan premium. Misalnya saja tidak ada tenaga, adanya kotoran di ruang bakar, konsumsi bahan bakar menjadi boros. Dan, muara dari semua itu, adalah kondisi mesin yang menjadi tidak awet dan cepat rusak.

”Padahal, keawetan mesin seharusnya menjadi prioritas. Berapa banyak pemilik kendaraan yang mampu mengganti kendaraan secara berkala, misal 3-4 tahun sekali. Sangat sedikit bukan? Dan, ironisnya tidak jarang ketika cicilan mereka baru lunas, justru kondisi mesin sudah menurun drastis,” katanya.

Di sisi lain, Bebin berharap Pertamina juga gencar melakukan sosialisasi mengenai formulasi pertalite, karena dengan sosialisasi maka publik akan memperoleh kejelasan mengenai kualitas pertalite, bukan malah menduga-duga seperti yang terjadi saat ini. ”Dengan formulasi seperti itu, seharusnya Pertamina lebih gencar melakukan sosialisasi supaya masyarakat tahu kualitas pertalite,” kata Bebin.

Presiden Direktur PT Hyundai Mobil Indonesia Mukiat Santoso, juga mendukung dan menunggu peluncuran pertalite. Menurut Mukiat, dengan adanya pertalite maka masyarakat memiliki banyak pilihan untuk bahan bakar kendaraannya, yakni premium, pertamax, atau pertalite.

Dengan adanya pertalite, lanjutnya, masyarakat bisa menikmati bahan bakar berkualitas tinggi dengan harga yang lebih rendah dibandingkan pertamax. PT HMI sendiri, lanjut Mukiat, tentu saja menyarankan pengguna Hyundai lebih memilih mempergunakan pertalite daripada premium. Alasannya, tentu saja karena kualitas dan pengaruhnya terhadap mesin kendaraan.

”Ibarat manusia, kualitas air yang dikonsumsi akan berpengaruh pada kesehatan jangan panjang. Begitu pula dengan bahan bakar, tentu saja pertalite lebih menyehatkan kendaraan dibandingkan premium,” kata Mukiat. Untuk itulah, Mukiat berharap kualitas pertalite yang akan diluncurkan, memang benar seperti yang sudah diinformasikan. Jangan sampai, pada perjalanan waktu, akan terjadi reduksi kualitas di lapangan, sebab jika hal itu terjadi justru bisa merugikan konsumen.

”Di sinilah Pertamina dituntut untuk selalu menjaga kualitas pertalite,” lanjut Mukiat. Sebagaimana diketahui, pertalite yang akan diluncurkan merupakan campuran dari high octane mogas component (HMOC) dengan nafta. Di dalam pertalite, juga ditambah zat aditif lain, seperti EcoSAVE yang mampu meminimalisasi kotoran di sistem pembakaran dan mencegah terjadinya engine knocking yang diakibatkan kotoran hydrocarbon pada sistem pembakaran.

Keunggulan lain, penambahan EcoSAVE membuat pertalite mampu menghemat penggunaan bahan bakar sebanyak 2- 3% (bergantung pada kondisi mesin). Tidak hanya hemat, formula ini juga memungkinkan pembakaran dapat terjadi secara sempurna sehingga output tenaga yang dihasilkan oleh mesin menjadi optimal.

Sudarsono
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0620 seconds (0.1#10.140)