Minyak Stabil Terimbas Pemangkasan Suku Bunga China
A
A
A
SINGAPURA - Harga minyak mentah berjangka stabil pada hari ini karena lesunya ekonomi China gagal memberikan keyakinan bahwa permintaan minyak konsumen energi terbesar di dunia tersebut akan meningkatkan dengan cepat dan mengangkat harga.
China memangkas suku bunga untuk kali ketiga dalam enam bulan pada hari Minggu untuk mendorong perekonomiannya, yang saat ini merupakan tahun terburuk dalam seperempat abad.
"Ada respon terbatas di pasar minyak saat ini. Stimulus kemungkinan hanya membantu mengurangi penurunan daripada benar-benar membalikkan keadaan," kata Kepala analis di CMC Markets Ric Spooner seperti dilansir dari Reuters, Senin (11/5/2015).
Data Jumat pekan lalu menunjukkan, rekor impor minyak mentah oleh China pada bulan April tidak mendorong harga minyak.
Minyak mentah Brent untuk kontrak Juni naik 2 sen menjadi USD65,41/barel pada pukul 0228 GMT setelah turun 1,6% pada pekan lalu.
Sementara minyak West Texas Intermediate (WTI) kontrak Juni turun 5 sen menjadi USD59,34/barel setelah naik selama delapan pekan berturut-turut, terpanjang sejak akhir 2012 hingga awal 2013.
Di Libya, produksi minyak masih berfluktuasi setelah aksi protes penutupan ladang minyak Nafoura, memangkas produksi Arab Oil Company (Agoco) sekitar 35.000 barel per hari (bph).
China memangkas suku bunga untuk kali ketiga dalam enam bulan pada hari Minggu untuk mendorong perekonomiannya, yang saat ini merupakan tahun terburuk dalam seperempat abad.
"Ada respon terbatas di pasar minyak saat ini. Stimulus kemungkinan hanya membantu mengurangi penurunan daripada benar-benar membalikkan keadaan," kata Kepala analis di CMC Markets Ric Spooner seperti dilansir dari Reuters, Senin (11/5/2015).
Data Jumat pekan lalu menunjukkan, rekor impor minyak mentah oleh China pada bulan April tidak mendorong harga minyak.
Minyak mentah Brent untuk kontrak Juni naik 2 sen menjadi USD65,41/barel pada pukul 0228 GMT setelah turun 1,6% pada pekan lalu.
Sementara minyak West Texas Intermediate (WTI) kontrak Juni turun 5 sen menjadi USD59,34/barel setelah naik selama delapan pekan berturut-turut, terpanjang sejak akhir 2012 hingga awal 2013.
Di Libya, produksi minyak masih berfluktuasi setelah aksi protes penutupan ladang minyak Nafoura, memangkas produksi Arab Oil Company (Agoco) sekitar 35.000 barel per hari (bph).
(rna)