Ganjar Minta Kepala Desa Membuat Inovasi Entaskan Kemiskinan
Jum'at, 27 Januari 2023 - 10:30 WIB
WONOGIRI - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo meminta seluruh kepala desa (kades) untuk membuat inovasi untuk mengentaskan kemiskinan yang ada di daerahnya masing-masing. Seperti inovasi pengumpulan dan validasi data warga miskin, inovasi menangani warga miskin hingga inovasi pengalokasian dana bantuan yang diguyur pemerintah.
"Inovasi di desa kan banyak sekali sebenarnya, aplikasi banyak, model komunikasi sosialnya banyak, model-model manajemen dan leadership di level desa karena desa itu unik juga banyak," kata Ganjar saat memimpin rapat koordinasi bersama antara Pemprov Jawa Tengah dengan Pemkab Wonogiri, Pemkab Sragen dan Pemkab Klaten terkait pengentasan kemiskinan ekstrem di Kantor Kades Mlokomanis Wetan, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri, Kamis (26/1/2023).
Ganjar menyebutkan, model-model pemerintahan di tingkat desa adalah model yang paling unik dan fleksibel untuk menjalankan pemerintahan. Sehingga lebih banyak inovasi yang dapat dilakukan kades di wilayahnya. Dia mencontohkan salah satu kades di Kabupaten Wonogiri yang membuat inovasi dalam mencegah stunting di desanya dengan membuat program Nguji Canting (Nguntoronadi Nyawiji Cegah Stunting) dan Canting Surga (Cegah Stunting Berbasis Keluarga) di Desa Slogoretno, Kecamatan Jatipurno, Kabupaten Wonogiri.
Program tersebut bahkan membuat Kabupaten Wonogiri menerima penghargaan dari Ganjar, sebagai Kabupaten Perintis Aksi Pencegahan Stunting Terintegrasi pada tahun 2021 silam. Ganjar berharap para kades di seluruh Jawa Tengah dapat saling bertukar pengalaman dan mengadopsi langkah-langkah pengentasan kemiskinan, sehingga adanya inovasi para kades dapat mempercepat penurunan angka kemiskinan ekstrem hingga 0 persen.
"Maka banyak praktik baik yang dapat diadopsi oleh yang lain. Kita punya pengalaman-pengalaman yang bagus. Bahkan Kementerian Keuangan pernah mengeluarkan buku praktik-praktik baik pengelolaan pemerintahan desa di seluruh Indonesia," jelas Ganjar.
"Nanti kita pilih mana yang bisa kita aplikasikan untuk penurunan angka kemiskinan ekstrem, nah itulah yang nanti akan kita dorong," lanjut Ganjar.
Pada saat memberikan pengarahan pengentasan kemiskinan di Kabupaten Grobogan, Ganjar secara resmi telah memberikan izin kepada seluruh bupati, wali kota dan kades untuk memprioritaskan alokasi dana bantuan untuk percepatan penurunan kemiskinan.
Oleh sebab itu, dengan dimudahkannya akses dana bantuan dan pengalokasiannya oleh Ganjar, para kades juga diminta untuk membuat inovasi-inovasi agar kemiskinan, khususnya kemiskinan ekstrem di Jawa Tengah bisa menurun dengan cepat hingga tahun 2024.
"Inovasi di desa kan banyak sekali sebenarnya, aplikasi banyak, model komunikasi sosialnya banyak, model-model manajemen dan leadership di level desa karena desa itu unik juga banyak," kata Ganjar saat memimpin rapat koordinasi bersama antara Pemprov Jawa Tengah dengan Pemkab Wonogiri, Pemkab Sragen dan Pemkab Klaten terkait pengentasan kemiskinan ekstrem di Kantor Kades Mlokomanis Wetan, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri, Kamis (26/1/2023).
Ganjar menyebutkan, model-model pemerintahan di tingkat desa adalah model yang paling unik dan fleksibel untuk menjalankan pemerintahan. Sehingga lebih banyak inovasi yang dapat dilakukan kades di wilayahnya. Dia mencontohkan salah satu kades di Kabupaten Wonogiri yang membuat inovasi dalam mencegah stunting di desanya dengan membuat program Nguji Canting (Nguntoronadi Nyawiji Cegah Stunting) dan Canting Surga (Cegah Stunting Berbasis Keluarga) di Desa Slogoretno, Kecamatan Jatipurno, Kabupaten Wonogiri.
Program tersebut bahkan membuat Kabupaten Wonogiri menerima penghargaan dari Ganjar, sebagai Kabupaten Perintis Aksi Pencegahan Stunting Terintegrasi pada tahun 2021 silam. Ganjar berharap para kades di seluruh Jawa Tengah dapat saling bertukar pengalaman dan mengadopsi langkah-langkah pengentasan kemiskinan, sehingga adanya inovasi para kades dapat mempercepat penurunan angka kemiskinan ekstrem hingga 0 persen.
"Maka banyak praktik baik yang dapat diadopsi oleh yang lain. Kita punya pengalaman-pengalaman yang bagus. Bahkan Kementerian Keuangan pernah mengeluarkan buku praktik-praktik baik pengelolaan pemerintahan desa di seluruh Indonesia," jelas Ganjar.
"Nanti kita pilih mana yang bisa kita aplikasikan untuk penurunan angka kemiskinan ekstrem, nah itulah yang nanti akan kita dorong," lanjut Ganjar.
Pada saat memberikan pengarahan pengentasan kemiskinan di Kabupaten Grobogan, Ganjar secara resmi telah memberikan izin kepada seluruh bupati, wali kota dan kades untuk memprioritaskan alokasi dana bantuan untuk percepatan penurunan kemiskinan.
Oleh sebab itu, dengan dimudahkannya akses dana bantuan dan pengalokasiannya oleh Ganjar, para kades juga diminta untuk membuat inovasi-inovasi agar kemiskinan, khususnya kemiskinan ekstrem di Jawa Tengah bisa menurun dengan cepat hingga tahun 2024.
(nng)
tulis komentar anda