LPI 2022 BI Beri Arah Jelas Situasi Ekonomi Indonesia
Selasa, 31 Januari 2023 - 16:26 WIB
JAKARTA - Laporan Perekonomian Indonesia (LPI) 2022 Bank Indonesia (BI) mendapatkan apresiasi banyak kalangan. Laporan ini memberikan gambaran jelas situasi ekonomi Indonesia di tengah ketidakpastian global .
“LPI 2022 yang dirilis oleh Bank Indonesia memberikan arah jelas terkait situasi ekonomi tahun ini. LPI 2022 bisa menjadi patokan bagi para pelaku usaha maupun pengambil kebijakan dalam melakukan langkah-langkah terbaik di tengah ketidakpastian global,” ujar Wakil Ketua Komisi XI DPR, Fathan Subchi, Selasa (31/1/2022).
Untuk diketahui Bank Indonesia resmi merilis Laporan Perekonomian Indonesia pada Senin (30/1/2023). Selain LPI, Bank Indonesia juga meluncurkan buku Kajian Ekonomi dan Keuangan Syariah (KEKSI) 2022 sebagai bentuk dukungan nyata Bank Indonesia dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah. Peluncuran dua publikasi ini dilakukan langsung oleh Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.
Fathan mengatakan, tahun ini merupakan tahun krusial bagai perekonomian negara-negara dunia akibat tidak menentunya situasi global. Perang Rusia-Ukraina yang tidak kunjung usai, perang dagang Amerika Serikat-China yang kian intens, hingga dampak perubahan iklim yang kian terasa membuat situasi perekonomian kian tak menentu.
“Dalam situasi ini dibutuhkan panduan jelas mengenai pondasi perekonomian di tanah air dan bagaimana peluang yang bisa dimanfaatkan sehingga Indonesia tidak ikut terjerembab dalam potensi resisi,” katanya.
Sambung Fathan mengungkapkan, dalam LPI 2022, BI memberikan kisi-kisi kondisi makro perekonomian Indonesia. Di antaranya pertumbuhan ekonomi 2023 di kisaran 4,5-5,3%, dan transaksi berjalan diprakirakan berada dalam kisaran surplus 0,4% sampai dengan defisit 0,4% dari PDB. Selain itu Inflasi pada 2023 diprakirakan menurun dan kembali ke dalam sasaran 3,0±1%.
“LPI 2022 yang dirilis oleh Bank Indonesia memberikan arah jelas terkait situasi ekonomi tahun ini. LPI 2022 bisa menjadi patokan bagi para pelaku usaha maupun pengambil kebijakan dalam melakukan langkah-langkah terbaik di tengah ketidakpastian global,” ujar Wakil Ketua Komisi XI DPR, Fathan Subchi, Selasa (31/1/2022).
Untuk diketahui Bank Indonesia resmi merilis Laporan Perekonomian Indonesia pada Senin (30/1/2023). Selain LPI, Bank Indonesia juga meluncurkan buku Kajian Ekonomi dan Keuangan Syariah (KEKSI) 2022 sebagai bentuk dukungan nyata Bank Indonesia dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah. Peluncuran dua publikasi ini dilakukan langsung oleh Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.
Fathan mengatakan, tahun ini merupakan tahun krusial bagai perekonomian negara-negara dunia akibat tidak menentunya situasi global. Perang Rusia-Ukraina yang tidak kunjung usai, perang dagang Amerika Serikat-China yang kian intens, hingga dampak perubahan iklim yang kian terasa membuat situasi perekonomian kian tak menentu.
“Dalam situasi ini dibutuhkan panduan jelas mengenai pondasi perekonomian di tanah air dan bagaimana peluang yang bisa dimanfaatkan sehingga Indonesia tidak ikut terjerembab dalam potensi resisi,” katanya.
Sambung Fathan mengungkapkan, dalam LPI 2022, BI memberikan kisi-kisi kondisi makro perekonomian Indonesia. Di antaranya pertumbuhan ekonomi 2023 di kisaran 4,5-5,3%, dan transaksi berjalan diprakirakan berada dalam kisaran surplus 0,4% sampai dengan defisit 0,4% dari PDB. Selain itu Inflasi pada 2023 diprakirakan menurun dan kembali ke dalam sasaran 3,0±1%.
tulis komentar anda