Penyaluran Pembiayaan Mikro BRI Syariah Tembus Rp9,5 Triliun
Kamis, 16 Juli 2020 - 09:07 WIB
JAKARTA - PT Bank BRIsyariah Tbk. berhasil membukukan kinerja positif terkait penyaluran pembiayaan kredit segmen mikro hingga pertengahan tahun ini. Pembiayaan mikro yang disalurkan emiten bersandi BRIS tersebut mencapai Rp9,5 triliun per Juni 2020 atau tumbuh sebesar 150% secara tahunan.
Direktur Bisnis Ritel BRIsyariah Fidri Arnaldy mengatakan pertumbuhan tersebut tak lain diperoleh dari upaya yang dilakukan perusahaan melakukan transformasi digital. Salah satunya dengan penggunaan aplikasi i-Kurma yang telah mampu mempercepat proses pengajuan pembiayaan.
Tidak hanya itu, aplikasi tersebut juga memudahkan tenaga pemasar pembiayaan BRIsyariah untuk memeriksa data calon nasabah, karena sudah terhubung secara online dengan Dukcapil dan OJK. Melalui i-Kurma, pemohon pembiayaan hanya perlu menyampaikan identitas dan keterangan mengenai usahanya dan selanjutnya keputusannya akan disampaikan maksimal dalam dua hari.
"Transformasi digital merupakan salah satu fokus kami, di samping transformasi kultur. Kami sadar, kami harus bertransformasi dan berinovasi untuk terus tumbuh di tengah pandemi. Transformasi ini kami arahkan sesuai visi misi kami, yaitu menjadi bank ritel terkemuka dengan beragam layanan," ujar Fidri dalam keterangan resminya, di Jakarta, Kamis (15/7/2020).
Menurut dia transformasi digital di sisi pembiayaan melalui i-Kurma sejalan dengan upaya BRIsyariah mendukung UMKM di Indonesia mengembangkan bisnisnya. Selain itu, BRIsyariah juga memperluas penggunaan i-Kurma untuk segmen konsumer, khususnya produk Multi Faedah di tahun 2020.
Adapun pembiayaan Multi Faedah merupakan pembiayaan untuk berbagai keperluan calon nasabah yang bersifat konsumtif dengan sumber pembayaran penghasilan tetap. "Pembiayaan konsumer Multi Faedah merupakan salah satu produk pembiayaan unggulan kami. Karena itu kami mengakselerasi prosesnya agar pelayanan pada nasabah makin excellent," kata dia.
Ia pun melihat masih banyak sektor produktif yang berpotensi berkembang di masa pandemi Covid-19 sehingga perusahaan tetap fokus memberikan dukungan dan solusi-solusi terbaik kepada para pelaku UMKM melalui berbagai program dan layanan seperti pembiayaan dan layanan transaksi keuangan digital. Pihaknya akan fokus menyasar pada sektor produktif yang tetap dibutuhkan pada masa pandemi seperti pangan, pertanian, peternakan, alat kesehatan, dan obat-obatan.
"Di tengah kondisi seperti ini kita harus saling membantu untuk memudahkan pelaku usaha yang membutuhkan bantuan pengembangan usaha karena UMKM merupakan salah satu penggerak dan tulang punggung perekonomian nasional," jelasnya.
Disisi lain, penyaluran pembiayaan BRIsyariah tetap harus selektif dan menerapkan prinsip kehati-hatian sehingga bisa aterus tumbuh seperti yang diharapkan. "Kami tetap berpegangan pada prinsip kehati-hatian dalam menyalurkan pembiayaan," ucapnya.
Lihat Juga: Program Pemberdayaan BRI Klasterku Hidupku Antar Petani Ini Sukses Kembangkan Budidaya Alpukat
Direktur Bisnis Ritel BRIsyariah Fidri Arnaldy mengatakan pertumbuhan tersebut tak lain diperoleh dari upaya yang dilakukan perusahaan melakukan transformasi digital. Salah satunya dengan penggunaan aplikasi i-Kurma yang telah mampu mempercepat proses pengajuan pembiayaan.
Tidak hanya itu, aplikasi tersebut juga memudahkan tenaga pemasar pembiayaan BRIsyariah untuk memeriksa data calon nasabah, karena sudah terhubung secara online dengan Dukcapil dan OJK. Melalui i-Kurma, pemohon pembiayaan hanya perlu menyampaikan identitas dan keterangan mengenai usahanya dan selanjutnya keputusannya akan disampaikan maksimal dalam dua hari.
"Transformasi digital merupakan salah satu fokus kami, di samping transformasi kultur. Kami sadar, kami harus bertransformasi dan berinovasi untuk terus tumbuh di tengah pandemi. Transformasi ini kami arahkan sesuai visi misi kami, yaitu menjadi bank ritel terkemuka dengan beragam layanan," ujar Fidri dalam keterangan resminya, di Jakarta, Kamis (15/7/2020).
Menurut dia transformasi digital di sisi pembiayaan melalui i-Kurma sejalan dengan upaya BRIsyariah mendukung UMKM di Indonesia mengembangkan bisnisnya. Selain itu, BRIsyariah juga memperluas penggunaan i-Kurma untuk segmen konsumer, khususnya produk Multi Faedah di tahun 2020.
Adapun pembiayaan Multi Faedah merupakan pembiayaan untuk berbagai keperluan calon nasabah yang bersifat konsumtif dengan sumber pembayaran penghasilan tetap. "Pembiayaan konsumer Multi Faedah merupakan salah satu produk pembiayaan unggulan kami. Karena itu kami mengakselerasi prosesnya agar pelayanan pada nasabah makin excellent," kata dia.
Ia pun melihat masih banyak sektor produktif yang berpotensi berkembang di masa pandemi Covid-19 sehingga perusahaan tetap fokus memberikan dukungan dan solusi-solusi terbaik kepada para pelaku UMKM melalui berbagai program dan layanan seperti pembiayaan dan layanan transaksi keuangan digital. Pihaknya akan fokus menyasar pada sektor produktif yang tetap dibutuhkan pada masa pandemi seperti pangan, pertanian, peternakan, alat kesehatan, dan obat-obatan.
"Di tengah kondisi seperti ini kita harus saling membantu untuk memudahkan pelaku usaha yang membutuhkan bantuan pengembangan usaha karena UMKM merupakan salah satu penggerak dan tulang punggung perekonomian nasional," jelasnya.
Disisi lain, penyaluran pembiayaan BRIsyariah tetap harus selektif dan menerapkan prinsip kehati-hatian sehingga bisa aterus tumbuh seperti yang diharapkan. "Kami tetap berpegangan pada prinsip kehati-hatian dalam menyalurkan pembiayaan," ucapnya.
Lihat Juga: Program Pemberdayaan BRI Klasterku Hidupku Antar Petani Ini Sukses Kembangkan Budidaya Alpukat
(nng)
tulis komentar anda