IHSG Hari Ini Berpotensi Melemah, Berkutat di Kisaran 6.747-6.921
Kamis, 23 Februari 2023 - 06:50 WIB
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini berpotensi melemah di sepanjang perdagangan hari ini, Kamis (23/2/2023),. Dengan asumsi tersebut, laju indeks diperkirakan berkutat di kisaran 6.747-6.921.
Chief Executive Officer (CEO) PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya, mengatakan bahwa pergerakan IHSG saat ini terlihat sedang menguji support level terdekat. Sedangkan di lain pihak, gelombang tekanan terlihat belum akan berakhir.
"Namun mengingat masih kuat dan stabilnya kondisi perekonomian Indonesia maka peluang teknikal rebound masih terbuka," ujar William, dalam risetnya, Kamis (23/2/2023).
Menurut William, belum adanya capital inflow secara ytd (year to date) yang tercatat mengalir deras masuk ke dalam pasar modal Indonesia juga akan turut mewarnai pergerakan IHSG hingga beberapa waktu mendatang. Dengan kondisi tersebut, William meyakini masih ada sederetan saham yang dinilainya cukup prospektif dan menjanjikan. Deretan saham tersebut meliputi GGRM, BBCA, SMGR dan TLKM. Selain itu masih ada lagi BSDE, ASII, HMSP dan AKRA.
Sebelumnya, IHSG ditutup di zona merah. Indeks jatuh 0,92 persen di level 6.809,97 pada penutupan perdagangan, Rabu (22/2/2023). Sepanjang jalannya perdagangan, indeks bergerak melandai di rentang 6.781,22 hingga 6.875. Terdapat 173 saham menguat, 353 saham melemah, dan190 lainnya stagnan. Tercatat nilai transaksi perdagangan mencapai Rp8,73 triliun dari 16,62 miliar saham yang diperdagangkan.
Indeks LQ45 turun 1,11 persen di 939,99, indeks JII turun 0,87 persen di 576,21, indeks IDX30 terkoreksi 1,22 persen di 488,37, dan indeks MNC36 melemah 0,87 persen di 350,63. Mayoritas indeks sektoral tertekan alias melemah, dimulai dari sektor transportasi 0,27 persen, energi 0,22 persen, bahan baku 1,11 persen, siklikal 0,49 persen, dan properti 0,38 persen.
Selain itu masih ada lagi sektor infrastruktur 1,51 persen, keuangan 1,19 persen, kesehatan 1,9 persen, nonsiklikal 0,77 persen, dan teknologi 2,35 persen. Sedangkan yang menguat hanya sektor industri 0,1 persen
Chief Executive Officer (CEO) PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya, mengatakan bahwa pergerakan IHSG saat ini terlihat sedang menguji support level terdekat. Sedangkan di lain pihak, gelombang tekanan terlihat belum akan berakhir.
"Namun mengingat masih kuat dan stabilnya kondisi perekonomian Indonesia maka peluang teknikal rebound masih terbuka," ujar William, dalam risetnya, Kamis (23/2/2023).
Menurut William, belum adanya capital inflow secara ytd (year to date) yang tercatat mengalir deras masuk ke dalam pasar modal Indonesia juga akan turut mewarnai pergerakan IHSG hingga beberapa waktu mendatang. Dengan kondisi tersebut, William meyakini masih ada sederetan saham yang dinilainya cukup prospektif dan menjanjikan. Deretan saham tersebut meliputi GGRM, BBCA, SMGR dan TLKM. Selain itu masih ada lagi BSDE, ASII, HMSP dan AKRA.
Sebelumnya, IHSG ditutup di zona merah. Indeks jatuh 0,92 persen di level 6.809,97 pada penutupan perdagangan, Rabu (22/2/2023). Sepanjang jalannya perdagangan, indeks bergerak melandai di rentang 6.781,22 hingga 6.875. Terdapat 173 saham menguat, 353 saham melemah, dan190 lainnya stagnan. Tercatat nilai transaksi perdagangan mencapai Rp8,73 triliun dari 16,62 miliar saham yang diperdagangkan.
Indeks LQ45 turun 1,11 persen di 939,99, indeks JII turun 0,87 persen di 576,21, indeks IDX30 terkoreksi 1,22 persen di 488,37, dan indeks MNC36 melemah 0,87 persen di 350,63. Mayoritas indeks sektoral tertekan alias melemah, dimulai dari sektor transportasi 0,27 persen, energi 0,22 persen, bahan baku 1,11 persen, siklikal 0,49 persen, dan properti 0,38 persen.
Selain itu masih ada lagi sektor infrastruktur 1,51 persen, keuangan 1,19 persen, kesehatan 1,9 persen, nonsiklikal 0,77 persen, dan teknologi 2,35 persen. Sedangkan yang menguat hanya sektor industri 0,1 persen
(nng)
tulis komentar anda