Pemuda Papua Youth Creative Hub Ciptakan Beragam Inovasi Dukung Pembangunan Daerah
Rabu, 15 Maret 2023 - 13:30 WIB
JAYAPURA - Pemuda yang tergabung dalam Papua Youth Creative Hub (PYCH) menciptakan beragam inovasi untuk mendukung pembangunan daerah. Empat aplikasi berhasil diluncurkan di antaranya Pacific Park Tour and Travel, Containder (manajemen bank sampah), Aplikasi Pendamping Desa, dan Manajemen Talenta Papua.
Pemuda Papua yang masuk dalam organisasi Papua Muda Inspiratif binaan Badan Intelijen Negara (BIN) tersebut telah berhasil menciptakan empat aplikasi ini demi kemajuan daerah. "Kami mencoba untuk mengintegrasikan antara ekosistem wisata di sana. Kami lihat kan di Papua akses wisatanya agak susah, informasi juga tentang destinasi-destinasi wisata di Papua yang terkenal juga hanya beberapa," ungkap dia melalui pernyataannya, Rabu (15/3/2023).
Koordinator Keempat Aplikasi Buatan Anak Papua di PYCH Nanny Uswanas memaparkan keempat aplikasi besutan anak Papua ini. Pertama, ada Pacific Park Tour and Travel. Nanny menjelaskan aplikasi ini menjadi solusi dari masalah wisata di wilayah-wilayah di Papua.
Nanny mengungkapkan bahwa aplikasi ini juga mengenalkan wisata lain dan mengintegrasikannya. "Nanti, kalau misal kita cari hotel di daerah itu, kita akan tahu di daerah itu ada wisata apa saja," ucapnya.
Nanny lantas kembali menjelaskan aplikasi Containder untuk mengatur persampahan. Selain meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan, aplikasi tersebut dapat meningkatkan retribusi untuk menambah pemasukan APBD dan menurunkan operasional biaya.
"Saat ini, aplikasi tersebut fokus pada manajemen persampahan, tujuannya untuk meningkatkan retribusi guna meningkatkan APBD, dan menurunkan operasional biaya," ucapnya.
Menurut Nanny, di Papua, sistem manajemen sampah masih sangat manual. Banyak sampah yang berserakan di sekitar lingkungan rumah.
"Jadi, masyarakat juga bisa men-tracking dan bisa melaporkan lewat aplikasi ini sampah-sampah yang berserakan. Contoh yang sudah dilakukan ada di Kabupaten Bintuni, Papua Barat," katanya.
Pemuda Papua yang masuk dalam organisasi Papua Muda Inspiratif binaan Badan Intelijen Negara (BIN) tersebut telah berhasil menciptakan empat aplikasi ini demi kemajuan daerah. "Kami mencoba untuk mengintegrasikan antara ekosistem wisata di sana. Kami lihat kan di Papua akses wisatanya agak susah, informasi juga tentang destinasi-destinasi wisata di Papua yang terkenal juga hanya beberapa," ungkap dia melalui pernyataannya, Rabu (15/3/2023).
Koordinator Keempat Aplikasi Buatan Anak Papua di PYCH Nanny Uswanas memaparkan keempat aplikasi besutan anak Papua ini. Pertama, ada Pacific Park Tour and Travel. Nanny menjelaskan aplikasi ini menjadi solusi dari masalah wisata di wilayah-wilayah di Papua.
Nanny mengungkapkan bahwa aplikasi ini juga mengenalkan wisata lain dan mengintegrasikannya. "Nanti, kalau misal kita cari hotel di daerah itu, kita akan tahu di daerah itu ada wisata apa saja," ucapnya.
Nanny lantas kembali menjelaskan aplikasi Containder untuk mengatur persampahan. Selain meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan, aplikasi tersebut dapat meningkatkan retribusi untuk menambah pemasukan APBD dan menurunkan operasional biaya.
"Saat ini, aplikasi tersebut fokus pada manajemen persampahan, tujuannya untuk meningkatkan retribusi guna meningkatkan APBD, dan menurunkan operasional biaya," ucapnya.
Menurut Nanny, di Papua, sistem manajemen sampah masih sangat manual. Banyak sampah yang berserakan di sekitar lingkungan rumah.
"Jadi, masyarakat juga bisa men-tracking dan bisa melaporkan lewat aplikasi ini sampah-sampah yang berserakan. Contoh yang sudah dilakukan ada di Kabupaten Bintuni, Papua Barat," katanya.
tulis komentar anda