Relasi dan Narasi Baik Menjadi Aset Mitigasi Krisis di Instansi Pemerintahan

Rabu, 22 Maret 2023 - 10:31 WIB
CEO Nexus Risk Mitigation and Strategic Communication, Firsan Nova. Foto/Ist
JAKARTA - Investasi kepercayaan publik menjadi hal pokok yang harus dilakukan di era post-truth saat ini. Untuk itu, komunikasi menjadi hal penting yang harus menjadi perhatian.

Tak hanya di korporasi, lembaga pemerintah juga semestinya mengelola komunikasi dengan baik demi penjagaan citra maupun reputasi sebuah instansi.

"Saya setuju dengan apa yang disampaikan Bapak Ernadhi Sudarmanto, Sekretaris Utama BPKP, bahwa menabung narasi, menabung relasi itu bagian dari investasi," kata CEO Nexus Risk Mitigation and Strategic Communication, Firsan Nova, dalam Focus Group Discussion (FGD) Pembahasan Tindak Lanjut Pengukuran Indeks Reputasi BPKP Tahun 2022, Selasa (21/3/2023). "Saya juga setuju bahwa komunikasi itu aset dan investasi," imbuh salah satu penulis buku PR Crisis itu.

Seperti halnya lebih baik mencegah daripada mengobati, ungkap Firsan, penjagaan citra dan reputasi melalui narasi positif harus terus dikomunikasikan sebagai bentuk mitigasi dari kemunculan krisis.



"Orang itu membeli narasi dan relasi. Keduanya harus disiapkan untuk menjadi tabungan. Maka memang sudah sewajarnya ada cost yang dikeluarkan untuk membangun narasi,” tuturnya.

Dalam FGD yang dihadiri para Ketua Satgas, Ketua Tim Teknis Proteksi dan Branding Pengelolaan Reputasi BPKP di seluruh unit kerja BPKP ini, Firsan juga menyampaikan bahwa komunikasi pemerintah adalah communication of hope. "Artinya, dibutuhkan adanya komitmen dan keseriusan. Oleh karena itu, kuncinya adalah berikan janji dan buktikan,” tandasnya.

Menurut dia, ketika kepercayaan masyarakat sudah dibangun, akan muncul adanya peluang. "Ketika ada opportunity dan ada capability, itu bagus. Akan tetapi, ketika ada peluang dan tidak diambil. Maka kita akan kehilangan profitability bahkan bisa memunculkan sebuah ancaman," tukasnya.



Capability missmatch muncul ketika ada perbedaan hal yang terjadi di luar dengan apa yang terjadi di dalam. Adapun salah satu solusi dari gap itu adalah merekrut pihak ketiga, semisal konsultan. Ketika gap-nya tertutup, maka nilai bisnis menjadi baik.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More