Ditugasi Impor 2 Juta Ton Beras, Dirut Bulog Buwas: Lihat Situasi
Senin, 27 Maret 2023 - 18:51 WIB
JAKARTA - Perum Bulog baru saja menerima penugasan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk mengimpor 2 juta ton beras sepanjang 2023. Meski begitu jumlah total impor beras itutidak serta merta harus direalisasikan seluruhnya.
Direktur Utama Bulog, Budi Waseso alias Buwas mengatakan, pihaknya siap melaksanakan penugasan yang diberikan pemerintah. Hanya saja, untuk merealisasikan impor 2 juta ton beras harus didasarkan pada pasokan beras dalam negeri.
"Belum, ini kan baru dapat penugasan dari Bapanas. 2 juta ton, itu kan belum, karena kan kita lihat situasinya dong, perlu atau tidak," ujar Buwas usau rapat dengar pendapat dengan Komisi IV DPR RI, Senin (27/3/2023).
Saat ini Bulog baru menjajaki beberapa negara sebagai mitra strategis untuk mendatangkan komoditas dasar itu. Impor pun akan dilakukan secara bertahap. Dimana untuk tahap pertama, BUMN pangan ini harus mendatangkan 500.000 ton.
500.000 ton beras akan diperuntuhkan untuk keperluan program bantuan sosial (bansos). Namun, Buwas mengaku belum mengetahui kapan realisasi impor 500.000 ton dilakukan. Pasalnya, persiapan semisal rekomendasi teknis (rekomtek) pun belum diajukan.
"Segera itu karena kalau ini kita penyerapannya tidak dapat, itu kan untuk bansos, iya itu. Ya belum tahu, kan bertahap, izinnya belum ada semua, belum kita buka harganya juga," ucap dia.
Pada 24 Maret tahun ini, Badan Pangan Nasional (Bapanas) menerbitkan surat penugasan kepada Bulog untuk mengimpor 2 juta ton beras yang ditargetkan bisa terealisasi tahun ini. Penugasan ini merupakan kali kedua, setelah BUMN pangan juga ditugaskan mendatangkan 500.000 ton beras dari berbagai negara mitra sejak Desember 2022 - Februari 2023.
Berdasarkan surat penugasan Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi kepada Bulog, impor beras 2 juta ton bertujuan memenuhi kebutuhan cadangan beras pemerintah (CBP) 2023.
"Kami menugaskan Perum Bulog untuk melaksanakan pengadaan cadangan beras pemerintah (CBP) dari luar negeri sebesar 2 juta ton sampai dengan akhir Desember 2023. Pengadaan 500.000 ton pertama dilaksanakan secepatnya," demikian bunyi surat penugasan tersebut.
Bapanas yakin impor beras jilid II ini mampu memenuhi pasokan CBP, selain sebagian lainya berasal dari serapan besar domestik saat puncak panen raya 2023.
Baca Juga
Direktur Utama Bulog, Budi Waseso alias Buwas mengatakan, pihaknya siap melaksanakan penugasan yang diberikan pemerintah. Hanya saja, untuk merealisasikan impor 2 juta ton beras harus didasarkan pada pasokan beras dalam negeri.
"Belum, ini kan baru dapat penugasan dari Bapanas. 2 juta ton, itu kan belum, karena kan kita lihat situasinya dong, perlu atau tidak," ujar Buwas usau rapat dengar pendapat dengan Komisi IV DPR RI, Senin (27/3/2023).
Saat ini Bulog baru menjajaki beberapa negara sebagai mitra strategis untuk mendatangkan komoditas dasar itu. Impor pun akan dilakukan secara bertahap. Dimana untuk tahap pertama, BUMN pangan ini harus mendatangkan 500.000 ton.
500.000 ton beras akan diperuntuhkan untuk keperluan program bantuan sosial (bansos). Namun, Buwas mengaku belum mengetahui kapan realisasi impor 500.000 ton dilakukan. Pasalnya, persiapan semisal rekomendasi teknis (rekomtek) pun belum diajukan.
"Segera itu karena kalau ini kita penyerapannya tidak dapat, itu kan untuk bansos, iya itu. Ya belum tahu, kan bertahap, izinnya belum ada semua, belum kita buka harganya juga," ucap dia.
Pada 24 Maret tahun ini, Badan Pangan Nasional (Bapanas) menerbitkan surat penugasan kepada Bulog untuk mengimpor 2 juta ton beras yang ditargetkan bisa terealisasi tahun ini. Penugasan ini merupakan kali kedua, setelah BUMN pangan juga ditugaskan mendatangkan 500.000 ton beras dari berbagai negara mitra sejak Desember 2022 - Februari 2023.
Berdasarkan surat penugasan Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi kepada Bulog, impor beras 2 juta ton bertujuan memenuhi kebutuhan cadangan beras pemerintah (CBP) 2023.
"Kami menugaskan Perum Bulog untuk melaksanakan pengadaan cadangan beras pemerintah (CBP) dari luar negeri sebesar 2 juta ton sampai dengan akhir Desember 2023. Pengadaan 500.000 ton pertama dilaksanakan secepatnya," demikian bunyi surat penugasan tersebut.
Bapanas yakin impor beras jilid II ini mampu memenuhi pasokan CBP, selain sebagian lainya berasal dari serapan besar domestik saat puncak panen raya 2023.
(akr)
tulis komentar anda