Jelang Long Weekend, IHSG Hari Ini Diramal Menguat
Kamis, 06 April 2023 - 07:33 WIB
IHSG hari ini diprediksi menguat. Arsip foto/MPI/Aldhi Chandra
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini berpeluang bergerak mixed dengan kecenderungan menguat pada sepanjang perdagangan. Indeks saham diproyeksikan berada di rentang 6.668 – 6.856.
Pengamat pasar modal sekaligus Founder WH Project, William Hartanto mengatakan, IHSG tidak berhasil menguat di atas level 6.856, padahal pada perdagangan kemarin sudah sempat ditembus.
"Kondisi ini mungkin memberikan image seolah IHSG berada dalam kondisi jenuh beli dan akan menurun," terang dia dalam analisisnya, Kamis (6/4/2023).
Seperti pada teori teknikal pada umumnya, menurut William, jika satu resistance tidak bisa ditembus, maka arah tren tersebut akan melemah. Hal ini wajar saja jika terjadi.
"Namun tidak lupa kami informasikan kembali pada chart, bahwa jika IHSG menurun hanya untuk menutup gap, itu kondisi yang tidak perlu dikhawatirkan dan sebaiknya dilihat sebagai peluang," tuturnya.
Adapun pada perdagangan hari ini, IHSG akan menutup pekan pertama bulan April 2023, hari bursa tersisa 10 hari. "Nilai transaksi masih sepi setelah 1 pekan dengan jam bursa yang bertambah. Ini berarti pelaku pasar banyak yang mengurangi trading, mungkin karena hari libur," tukasnya.
Dengan demikian, memang kondisi ini terjadi setiap tahun dan di saat pasar bergerak sepi, peluang akumulasi selalu lebih besar. Setidaknya peluang ini bisa dimanfaatkan hingga bulan Juni di mana akan ada window dressing Q2.
"Secara teknikal, pergerakan IHSG nampak membentuk resistance pada 6.856 yang belum berhasil ditembus, namun masih terbuka ruang penguatan menuju level tersebut," terang dia. Lebih lanjut, dia membeberkan beberapa saham yang direkomendasikan secara teknikal, sebagai berikut:
Pengamat pasar modal sekaligus Founder WH Project, William Hartanto mengatakan, IHSG tidak berhasil menguat di atas level 6.856, padahal pada perdagangan kemarin sudah sempat ditembus.
"Kondisi ini mungkin memberikan image seolah IHSG berada dalam kondisi jenuh beli dan akan menurun," terang dia dalam analisisnya, Kamis (6/4/2023).
Seperti pada teori teknikal pada umumnya, menurut William, jika satu resistance tidak bisa ditembus, maka arah tren tersebut akan melemah. Hal ini wajar saja jika terjadi.
"Namun tidak lupa kami informasikan kembali pada chart, bahwa jika IHSG menurun hanya untuk menutup gap, itu kondisi yang tidak perlu dikhawatirkan dan sebaiknya dilihat sebagai peluang," tuturnya.
Adapun pada perdagangan hari ini, IHSG akan menutup pekan pertama bulan April 2023, hari bursa tersisa 10 hari. "Nilai transaksi masih sepi setelah 1 pekan dengan jam bursa yang bertambah. Ini berarti pelaku pasar banyak yang mengurangi trading, mungkin karena hari libur," tukasnya.
Dengan demikian, memang kondisi ini terjadi setiap tahun dan di saat pasar bergerak sepi, peluang akumulasi selalu lebih besar. Setidaknya peluang ini bisa dimanfaatkan hingga bulan Juni di mana akan ada window dressing Q2.
"Secara teknikal, pergerakan IHSG nampak membentuk resistance pada 6.856 yang belum berhasil ditembus, namun masih terbuka ruang penguatan menuju level tersebut," terang dia. Lebih lanjut, dia membeberkan beberapa saham yang direkomendasikan secara teknikal, sebagai berikut:
tulis komentar anda