Suplai Beras Bansos 640.590 Ton, Buwas Pakai Kualitas Premium
Kamis, 06 April 2023 - 19:16 WIB
JAKARTA - Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso alias Buwas menjamin tidak ada kecurangan atau tindak korupsi dalam penyaluran beras bantuan sosial (bansos). Pasalnya, beras yang didistribusikan merupakan pangan dengan kualitas premium .
Menurutnya, kualitas beras bansos akan sulit dimanipulatif, termasuk dioplos dengan beras merek lainnya. "Justru ini sekarang kenapa saya berusaha premium, agar tidak ada korupsi biar nggak ada lagi pesaingnya," ujar Buwas saat ditemui di kawasan Kelapa Gading, Jakarta, Kamis (6/4/2023).
Total beras bantuan sosial yang disuplai Bulog mencapai 640.590 ton. Jumlah ini disalurkan secara bertahap selama Maret, April, hingga Mei 2023 dengan alokasi per bulannya sebesar 213.530 ton. Pengalokasian pangan dasar itu untuk melayani kebutuhan 21,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM).
Buwas mengklaim beras bansos berstandar internasional dengan kerusakan hanya di level 5% saja. Sehingga membuat para pesaing kesulitan, jika ada upaya manipulatif.
"Karena berasnya premium siapa lagi yang mau nandingi kita, apalagi broken (rusak) 5 persen, ini standar internasional. Jadi siapa yang ngalahin? Yah nggak ada, rugi dia meningkatkan kualitas seperti itu, dari mana harganya dia dapat, pasti di atas Rp13.000, yah gak mungkin lah," ucapnya.
Beras yang disalurkan, lanjut Buwas, terlebih dahulu dilakukan pengecekan kondisi kualitas dan kuantitasnya sebelum diserahterimakan dengan menggunakan kemasan 10 kilogram (Kg).
Menurutnya, kualitas beras bansos akan sulit dimanipulatif, termasuk dioplos dengan beras merek lainnya. "Justru ini sekarang kenapa saya berusaha premium, agar tidak ada korupsi biar nggak ada lagi pesaingnya," ujar Buwas saat ditemui di kawasan Kelapa Gading, Jakarta, Kamis (6/4/2023).
Total beras bantuan sosial yang disuplai Bulog mencapai 640.590 ton. Jumlah ini disalurkan secara bertahap selama Maret, April, hingga Mei 2023 dengan alokasi per bulannya sebesar 213.530 ton. Pengalokasian pangan dasar itu untuk melayani kebutuhan 21,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM).
Buwas mengklaim beras bansos berstandar internasional dengan kerusakan hanya di level 5% saja. Sehingga membuat para pesaing kesulitan, jika ada upaya manipulatif.
"Karena berasnya premium siapa lagi yang mau nandingi kita, apalagi broken (rusak) 5 persen, ini standar internasional. Jadi siapa yang ngalahin? Yah nggak ada, rugi dia meningkatkan kualitas seperti itu, dari mana harganya dia dapat, pasti di atas Rp13.000, yah gak mungkin lah," ucapnya.
Beras yang disalurkan, lanjut Buwas, terlebih dahulu dilakukan pengecekan kondisi kualitas dan kuantitasnya sebelum diserahterimakan dengan menggunakan kemasan 10 kilogram (Kg).
(akr)
tulis komentar anda