Usai Bagi Dividen, DRMA Optimistis Kinerja Bakal Melaju Terpacu Kendaraan Listrik
Kamis, 06 April 2023 - 17:31 WIB
JAKARTA - Para pemegang saham PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA), emiten manufaktur komponen otomotif, menyetujui pembagian dividen sebesar Rp98,54 miliar, atau 25% dari laba bersih 2022. Selain itu, dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) yang digelar hari ini, Kamis 6 April 2023, para pemegang saham juga menyetujui rencana penggunaan laba ditahan, sebesar Rp294,63 miliar untuk membiayai kegiatan ekspansi perusahaan dan Rp1 miliar sebagai cadangan umum.
"Pertama kita bersyukur atas kinerja perseroan yang sangat baik di tahun 2022, sehingga kita bisa dengan optimistis menatap ke depan. Untuk tahun ini, kami bersiap lari lebih kencang lagi untuk meraih berbagai peluang yang tersedia di depan mata, terutama terkait tren perkembangan industri kendaraan listrik yang semakin cerah," kata Presiden Direktur Dharma Polimetal Irianto Santoso.
Perseroan melihat bisnis otomotif 2023 akan tetap prospektif, meskipun tantangan resesi global masih tetap ada. Prospek yang menjanjikan dari industri otomotif tahun 2023 ini sejalan dengan meningkatnya permintaan otomotif mulai dari kuartal ke IV tahun 2022 dan berlanjut di tahun 2023. Prospek penjualan kendaraan listrik juga diharapkan akan meningkat, sejalan dengan pemberian insentif baik untuk kendaraan roda dua maupun roda empat oleh pemerintah.
Insentif tersebut mensyaratkan adanya tingkat komponen dalam negeri (TKDN) tertentu, sehingga tentu saja akan mendorong lokalisasi pembelian komponen kendaraan listrik tersebut. Kebijakan ini sangat positif bagi perusahaan pemasok komponen kendaraan bermotor di Indonesia seperti DRMA.
Rencana pemerintah memberi insentif terhadap kendaraan listrik tersebut telah menumbuhkan harapan akan adanya booming kendaraan listrik. Dikutip dari data indonesia.id, penjualan mobil listrik di Indonesia sepanjang 2022 mencapai 15.437 unit, melesat 383,46% dari penjualan tahun 2021 yang sebanyak 3.193 unit.
Dengan memperhatikan prospek bisnis otomotif tersebut, DRMA optimistis permintaan komponen otomotif akan tumbuh positif sehingga menargetkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih sekitar 20-25% di tahun 2023. Namun demikian, perseroan tetap memperhatikan perkembangan kondisi ekonomi lokal dan global secara seksama.
“Kami optimistis, tahun 2023 ini bisnis otomotif akan kembali bertumbuh, mengingat ekonomi diperkirakan akan tumbuh lebih baik dari perkiraan sebelumnya,” tambah Irianto Santoso.
Secara khusus, DRMA telah memulai langkah mengembangkan ekosistem pendukung kendaraan listrik. Melalui anak perusahaan PT Dharma Controlcable Indonesia (DCI), DRMA menjalin kerja sama dengan perusahaan penyedia sepeda motor listrik Rakata Motorcycle untuk mengembangkan sistem tukar atau swap baterai kendaraan listrik.
Baca Juga
"Pertama kita bersyukur atas kinerja perseroan yang sangat baik di tahun 2022, sehingga kita bisa dengan optimistis menatap ke depan. Untuk tahun ini, kami bersiap lari lebih kencang lagi untuk meraih berbagai peluang yang tersedia di depan mata, terutama terkait tren perkembangan industri kendaraan listrik yang semakin cerah," kata Presiden Direktur Dharma Polimetal Irianto Santoso.
Perseroan melihat bisnis otomotif 2023 akan tetap prospektif, meskipun tantangan resesi global masih tetap ada. Prospek yang menjanjikan dari industri otomotif tahun 2023 ini sejalan dengan meningkatnya permintaan otomotif mulai dari kuartal ke IV tahun 2022 dan berlanjut di tahun 2023. Prospek penjualan kendaraan listrik juga diharapkan akan meningkat, sejalan dengan pemberian insentif baik untuk kendaraan roda dua maupun roda empat oleh pemerintah.
Insentif tersebut mensyaratkan adanya tingkat komponen dalam negeri (TKDN) tertentu, sehingga tentu saja akan mendorong lokalisasi pembelian komponen kendaraan listrik tersebut. Kebijakan ini sangat positif bagi perusahaan pemasok komponen kendaraan bermotor di Indonesia seperti DRMA.
Rencana pemerintah memberi insentif terhadap kendaraan listrik tersebut telah menumbuhkan harapan akan adanya booming kendaraan listrik. Dikutip dari data indonesia.id, penjualan mobil listrik di Indonesia sepanjang 2022 mencapai 15.437 unit, melesat 383,46% dari penjualan tahun 2021 yang sebanyak 3.193 unit.
Dengan memperhatikan prospek bisnis otomotif tersebut, DRMA optimistis permintaan komponen otomotif akan tumbuh positif sehingga menargetkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih sekitar 20-25% di tahun 2023. Namun demikian, perseroan tetap memperhatikan perkembangan kondisi ekonomi lokal dan global secara seksama.
“Kami optimistis, tahun 2023 ini bisnis otomotif akan kembali bertumbuh, mengingat ekonomi diperkirakan akan tumbuh lebih baik dari perkiraan sebelumnya,” tambah Irianto Santoso.
Secara khusus, DRMA telah memulai langkah mengembangkan ekosistem pendukung kendaraan listrik. Melalui anak perusahaan PT Dharma Controlcable Indonesia (DCI), DRMA menjalin kerja sama dengan perusahaan penyedia sepeda motor listrik Rakata Motorcycle untuk mengembangkan sistem tukar atau swap baterai kendaraan listrik.
tulis komentar anda