IKN Nusantara Banjir Investasi Usai Dilirik 186 Investor dari 16 Negara
Rabu, 19 April 2023 - 12:35 WIB
JAKARTA - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengaku telah mengamankan 182 Investor dari 16 negara yang mengajukan Letter of Intent (LoI) untuk investasi di Ibu Kota Nusantara atau IKN. Dalam perhelatan Hannover Messe 2023 di Jerman, pemerintah gencar promosi untuk menggaet investor.
Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita Ibu Kota Nusantara atau OIKN, Agung Wicaksono mengatakan, sebanyak 50% investor yang tercatat tersebut berasal dari dalam negeri. Sementara 50% lainnya berasal dari berbagai negara, di antaranya Singapura, Malaysia, Amerika, Prancis, dan Cina.
Dalam presentasinya, Agung memaparkan beberapa bidang yang ditawarkan oleh Pemerintah Indonesia bagi investor dunia, sebagaimana jargon Ibu Kota Nusantara ( IKN ) sebagai Kota Dunia untuk Semua. Adapun data hingga bulan April 2023, tercatat ada 182 perusahaan dari 16 negara.
"50 persen di antaranya berasal dari Indonesia, dan sebagian besar lainnya berasal dari Singapura, Malaysia, Amerika, Perancis dan China. Hal ini menunjukkan tingginya minat investor dunia berlomba-lomba mendukung pembangunan IKN," ujar Agung dalam pernyataan tertulisnya, dikutip Rabu (19/4/2023).
Potensi berinvestasi tersebut merujuk pada berbagai bidang, di antaranya adalah 22 LOI (letters of intent) diajukan untuk bidang teknologi, 21 bidang energi, 15 bidang pendidikan, 15 lainnya untuk membangun infrastruktur perumahan, dan sisanya di antaranya di bidang-bidang kesehatan, waste management, gedung perkantoran, dan lainnya.
Sesaat sebelumnya, Sekretaris OIKN, Achmad Jaka Santos Adiwijaya, pun menjelaskan visi jangka panjang Pemerintah terkait IKN. Selain berkonsep sebagai kota hutan dunia yang cerdas dan keberlanjutan, Pemerintah juga berkomitmen untuk melestasikan lebih banyak area hijau di area sebesar 256,000 hektar.
Saat ini, menurut Jaka, Pemerintah menargetkan untuk membangun IKN ini dengan 65% yang mempertahankan area hutan tropis dan 35% lainnya untuk pembangunan kota cerdas.
"Kami berharap semakin banyak investor kelas dunia yang dapat memanfaatkan investasi di Nusantara. Fasilitas terbaik akan diberikan untuk kemudahan berbisnis di ibu kota masa depan Indonesia, Nusantara,” tambah Jaka.
Beberapa fasilitas kemudahan berusaha bagi investor antara lain tax holiday, keringanan pajak hingga 100% bagi investor di bidang infrastruktur, dan usaha lainnya, termasuk untuk sektor Wilayah Kawasan Pusat Keuangan. Kemudian ada juga super tax deduction, bea masuk dan kemudahan untuk impor barang modal, serta bebas bea masuk untuk impor bahan dan barang.
Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita Ibu Kota Nusantara atau OIKN, Agung Wicaksono mengatakan, sebanyak 50% investor yang tercatat tersebut berasal dari dalam negeri. Sementara 50% lainnya berasal dari berbagai negara, di antaranya Singapura, Malaysia, Amerika, Prancis, dan Cina.
Dalam presentasinya, Agung memaparkan beberapa bidang yang ditawarkan oleh Pemerintah Indonesia bagi investor dunia, sebagaimana jargon Ibu Kota Nusantara ( IKN ) sebagai Kota Dunia untuk Semua. Adapun data hingga bulan April 2023, tercatat ada 182 perusahaan dari 16 negara.
"50 persen di antaranya berasal dari Indonesia, dan sebagian besar lainnya berasal dari Singapura, Malaysia, Amerika, Perancis dan China. Hal ini menunjukkan tingginya minat investor dunia berlomba-lomba mendukung pembangunan IKN," ujar Agung dalam pernyataan tertulisnya, dikutip Rabu (19/4/2023).
Potensi berinvestasi tersebut merujuk pada berbagai bidang, di antaranya adalah 22 LOI (letters of intent) diajukan untuk bidang teknologi, 21 bidang energi, 15 bidang pendidikan, 15 lainnya untuk membangun infrastruktur perumahan, dan sisanya di antaranya di bidang-bidang kesehatan, waste management, gedung perkantoran, dan lainnya.
Sesaat sebelumnya, Sekretaris OIKN, Achmad Jaka Santos Adiwijaya, pun menjelaskan visi jangka panjang Pemerintah terkait IKN. Selain berkonsep sebagai kota hutan dunia yang cerdas dan keberlanjutan, Pemerintah juga berkomitmen untuk melestasikan lebih banyak area hijau di area sebesar 256,000 hektar.
Saat ini, menurut Jaka, Pemerintah menargetkan untuk membangun IKN ini dengan 65% yang mempertahankan area hutan tropis dan 35% lainnya untuk pembangunan kota cerdas.
"Kami berharap semakin banyak investor kelas dunia yang dapat memanfaatkan investasi di Nusantara. Fasilitas terbaik akan diberikan untuk kemudahan berbisnis di ibu kota masa depan Indonesia, Nusantara,” tambah Jaka.
Beberapa fasilitas kemudahan berusaha bagi investor antara lain tax holiday, keringanan pajak hingga 100% bagi investor di bidang infrastruktur, dan usaha lainnya, termasuk untuk sektor Wilayah Kawasan Pusat Keuangan. Kemudian ada juga super tax deduction, bea masuk dan kemudahan untuk impor barang modal, serta bebas bea masuk untuk impor bahan dan barang.
(akr)
tulis komentar anda