PHK Berlanjut, 3M Bakal Pecat 6.000 Karyawan Demi Hemat Rp13,4 Triliun
Rabu, 26 April 2023 - 15:44 WIB
JAKARTA - Perusahaan manufaktur raksasa asal Amerika Serikat (AS) , 3M Co (MMM.N) bakal kembali memangkas 6.000 tenaga kerja secara global dalam putaran kedua pemutusan hubungan kerja (PHK) tahun ini. Sebelumnya, 2.500 karyawan telah di-PHK pada Januari silam.
Adapun perusahaan menargetkan pemangkasan tenaga kerja hingga 10%. Keputusan pahit ini dilakukan untuk mengendalikan biaya di tengah melemahnya penjualan barang elektronik.
Untuk diketahui, The 3M Company (Minnesota Mining and Manufacturing Company) merupakan perusahaan konglomerat multinasional AS yang bergerak di bidang industri, keselamatan pekerja, perawatan kesehatan, serta barang-barang konsumen.
Melalui langkah pemangkasan tersebut, 3M mengharapkan penghematan biaya hingga USD900 juta atau setara Rp13,4 triliun (asumsi kurs Rp14.941) per tahun.
"Dinamika pasar tampak beragam, tetapi 3M terus berhati-hati dalam mengelola biaya atau pengeluaran yang seharusnya, dan mendukung profitabilitas saat perusahaan menavigasi lingkungan makro yang lambat," terang analis Citi, dilansir Reuters, Selasa (25/4/2023)
Chief Financial Officer 3M, Monish Patolawala mengatakan, bisnis elektronik konsumen perusahaan merosot 35% pada kuartal I/2023.
Menurut dia, hal ini terjadi karena konsumen telah mengubah pola pengeluaran pada lebih banyak barang non-diskresioner dan pengecer telah secara agresif mengurangi tingkat inventaris mereka.
Sementara itu, permintaan barang manufaktur turun dalam beberapa bulan terakhir. Di mana, akhir-akhir ini konsumen membelanjakan lebih sedikit untuk barang dan lebih banyak mengeluarkan uang untuk pengalaman (seperti berwisata), serta bisnis juga bersiap untuk mengantisipasi resesi.
Adapun perusahaan menargetkan pemangkasan tenaga kerja hingga 10%. Keputusan pahit ini dilakukan untuk mengendalikan biaya di tengah melemahnya penjualan barang elektronik.
Untuk diketahui, The 3M Company (Minnesota Mining and Manufacturing Company) merupakan perusahaan konglomerat multinasional AS yang bergerak di bidang industri, keselamatan pekerja, perawatan kesehatan, serta barang-barang konsumen.
Melalui langkah pemangkasan tersebut, 3M mengharapkan penghematan biaya hingga USD900 juta atau setara Rp13,4 triliun (asumsi kurs Rp14.941) per tahun.
"Dinamika pasar tampak beragam, tetapi 3M terus berhati-hati dalam mengelola biaya atau pengeluaran yang seharusnya, dan mendukung profitabilitas saat perusahaan menavigasi lingkungan makro yang lambat," terang analis Citi, dilansir Reuters, Selasa (25/4/2023)
Chief Financial Officer 3M, Monish Patolawala mengatakan, bisnis elektronik konsumen perusahaan merosot 35% pada kuartal I/2023.
Menurut dia, hal ini terjadi karena konsumen telah mengubah pola pengeluaran pada lebih banyak barang non-diskresioner dan pengecer telah secara agresif mengurangi tingkat inventaris mereka.
Sementara itu, permintaan barang manufaktur turun dalam beberapa bulan terakhir. Di mana, akhir-akhir ini konsumen membelanjakan lebih sedikit untuk barang dan lebih banyak mengeluarkan uang untuk pengalaman (seperti berwisata), serta bisnis juga bersiap untuk mengantisipasi resesi.
Baca Juga
tulis komentar anda