Badai Resesi Global Menghembus, Ekonomi RI Tergerus
Selasa, 21 Juli 2020 - 20:38 WIB
JAKARTA - Institute for Development of Economics and finance (Indef) menyatakan beberapa lembaga ekonomi internasional memprediksi ekonomi dunia akan mengalami resesi pada 2020. IMF memproyeksi ekonomi global akan tumbuh -4,9% di 2020.
Bloomberg Economics (BE) merilis proyeksi pertumbuhan ekonomi global sebesar -4,7% di 2020. Bank Dunia (World Bank/WB) juga memproyeksi ekonomi global akan tumbuh -3,5% akibat wabah Covid-19. Adapun, JP Morgan memproyeksi ekonomi global berada di level -1,1%, sementara Fitch Ratings memperkirakan ekonomi global akan berada di level -4,6%.
"Variasi proyeksi dari berbagai lembaga internasional ini sekaligus juga menggambarkan besarnya ketidakpastian yang harus dihadapi ekonomi global karena dampak virus Covid-19 yang menjalar hampir ke semua negara di dunia," kata Ekonom Senior Indef A Erani Yustika saat Webinar Kajian tengah Tahun Indef 2020 di Jakarta, Selasa (21/7/2020). (Baca juga: Dituding Jadi Epicentrum COVID-19, Ini Jawaban Pengusaha Hiburan )
Menurut dia, ekonomi Indonesia juga mendapat ujian berat dari badai resesi global yang mulai menghembus. Jika dilihat dari periodisasi, wabah Covid-19 di dalam negeri baru dinyatakan meluas ketika memasuki bulan maret 2020.
"Artinya hanya sepertiga waktu dari kuartal pertama 2020," katanya. Meski demikian, pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang kuartal I 2020 sudah terpangkas hampir separoh, yakni hanya tumbuh 2,97%.
Dengan melihat capaian ekonomi pada kuartal I/2020 dan dinamika indikator lainnya, beberapa lembaga internasional memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tergerus pada 2020.
Asian Development Bank (ADB) memproyeksi ekonomi Indonesia 2020 hanya akan tumbuh 2,5%. "Bahkan pemerintah sendiri memperkirakan ekonomi Indonesia akan tumbuh negatif," tukas dia. (Baca juga: CORE: Ancaman Resesi Ekonomi Nasional Sudah di Depan Mata )
Menurut dia, berbagai macam angka proyeksi ekonomi Indonesia di 2020 tersebut sebetulnya menggambarkan satu hal, yaitu perekonomian Indonesia berada dalam posisi yang sulit.
Bloomberg Economics (BE) merilis proyeksi pertumbuhan ekonomi global sebesar -4,7% di 2020. Bank Dunia (World Bank/WB) juga memproyeksi ekonomi global akan tumbuh -3,5% akibat wabah Covid-19. Adapun, JP Morgan memproyeksi ekonomi global berada di level -1,1%, sementara Fitch Ratings memperkirakan ekonomi global akan berada di level -4,6%.
"Variasi proyeksi dari berbagai lembaga internasional ini sekaligus juga menggambarkan besarnya ketidakpastian yang harus dihadapi ekonomi global karena dampak virus Covid-19 yang menjalar hampir ke semua negara di dunia," kata Ekonom Senior Indef A Erani Yustika saat Webinar Kajian tengah Tahun Indef 2020 di Jakarta, Selasa (21/7/2020). (Baca juga: Dituding Jadi Epicentrum COVID-19, Ini Jawaban Pengusaha Hiburan )
Menurut dia, ekonomi Indonesia juga mendapat ujian berat dari badai resesi global yang mulai menghembus. Jika dilihat dari periodisasi, wabah Covid-19 di dalam negeri baru dinyatakan meluas ketika memasuki bulan maret 2020.
"Artinya hanya sepertiga waktu dari kuartal pertama 2020," katanya. Meski demikian, pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang kuartal I 2020 sudah terpangkas hampir separoh, yakni hanya tumbuh 2,97%.
Dengan melihat capaian ekonomi pada kuartal I/2020 dan dinamika indikator lainnya, beberapa lembaga internasional memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tergerus pada 2020.
Asian Development Bank (ADB) memproyeksi ekonomi Indonesia 2020 hanya akan tumbuh 2,5%. "Bahkan pemerintah sendiri memperkirakan ekonomi Indonesia akan tumbuh negatif," tukas dia. (Baca juga: CORE: Ancaman Resesi Ekonomi Nasional Sudah di Depan Mata )
Menurut dia, berbagai macam angka proyeksi ekonomi Indonesia di 2020 tersebut sebetulnya menggambarkan satu hal, yaitu perekonomian Indonesia berada dalam posisi yang sulit.
(ind)
tulis komentar anda