Neraca Perdagangan Surplus USD3,94 Miliar, Begini Respons BI
Senin, 15 Mei 2023 - 19:22 WIB
JAKARTA - Berdasarkan data Badan Pusat Statistik ( BPS ), surplus neraca perdagangan Indonesia pada April 2023 meningkat dari USD2,83 miliar pada Maret 2023 menjadi USD3,94 miliar. Bank Indonesia (BI) memandang perkembangan ini positif bagi upaya untuk terus menjaga ketahanan eksternal perekonomian Indonesia.
"Ke depan, Bank Indonesia terus memperkuat sinergi kebijakan dengan pemerintah dan otoritas lain guna semakin meningkatkan ketahanan eksternal dan mendukung pemulihan ekonomi nasional," ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono di Jakarta, Senin (15/5/2023).
Surplus neraca perdagangan April 2023 terutama didorong oleh peningkatan surplus neraca perdagangan nonmigas. Surplus neraca perdagangan nonmigas tercatat sebesar USD5,64 miliar.
Angka ini meningkat dibandingkan dengan surplus bulan sebelumnya yang didukung tetap kuatnya kinerja ekspor nonmigas sebesar USD18,03 miliar. Ekspor nonmigas yang tetap tinggi terutama bersumber dari peningkatan ekspor komoditas berbasis sumber daya alam seperti bijih logam dan timah seiring harga komoditas global yang masih tinggi.
"Ekspor nonmigas juga tercatat tetap kuat pada produk manufaktur seperti mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya," tambah Erwin.
Berdasarkan negara tujuan, ekspor nonmigas ke China, Amerika Serikat, dan Jepang merupakan kontributor utama terhadap total ekspor Indonesia. Sementara itu, defisit neraca perdagangan migas tercatat sedikit meningkat dari USD1,68 miliar pada Maret 2023 menjadi USD1,70 miliar pada April 2023.
"Ke depan, Bank Indonesia terus memperkuat sinergi kebijakan dengan pemerintah dan otoritas lain guna semakin meningkatkan ketahanan eksternal dan mendukung pemulihan ekonomi nasional," ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono di Jakarta, Senin (15/5/2023).
Surplus neraca perdagangan April 2023 terutama didorong oleh peningkatan surplus neraca perdagangan nonmigas. Surplus neraca perdagangan nonmigas tercatat sebesar USD5,64 miliar.
Angka ini meningkat dibandingkan dengan surplus bulan sebelumnya yang didukung tetap kuatnya kinerja ekspor nonmigas sebesar USD18,03 miliar. Ekspor nonmigas yang tetap tinggi terutama bersumber dari peningkatan ekspor komoditas berbasis sumber daya alam seperti bijih logam dan timah seiring harga komoditas global yang masih tinggi.
"Ekspor nonmigas juga tercatat tetap kuat pada produk manufaktur seperti mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya," tambah Erwin.
Berdasarkan negara tujuan, ekspor nonmigas ke China, Amerika Serikat, dan Jepang merupakan kontributor utama terhadap total ekspor Indonesia. Sementara itu, defisit neraca perdagangan migas tercatat sedikit meningkat dari USD1,68 miliar pada Maret 2023 menjadi USD1,70 miliar pada April 2023.
(uka)
tulis komentar anda