Seram, Menteri Bahlil Blak-blakan Soal Hilirisasi: Banyak Setannya!

Sabtu, 03 Juni 2023 - 11:09 WIB
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. Foto/tangkapan layar YouTube
JAKARTA - Langkah pemerintah mendorong hilirisasi sumber daya alam (SDA) tidak mudah. Segudang tantangan dihadapi Indonesia, baik dari dalam maupun luar negeri, demi mendapatkan nilai tambah lewat hilirisasi industri.

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, hilirisasi dilakukan supaya menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang baik. Selain itu, hilirisasi juga akan bisa mengantarkan Indonesia menjadi negara maju.

"Tidak ada negara di dunia yang mempunyai sumber daya alam bagus, tanpa melakukan hilirisasi, kemudian dia menjadi negara maju, tidak ada. Tetapi untuk menuju kepada hilirisasi, tantangannya luar biasa," ujarnya saat menyampaikan orasi di Universitas Paramadina, dikutip dari kanal YouTube Universitas Paramadina, Sabtu (3/6/2023).



Dia menyontohkan saat Indonesia memutuskan untuk menghentikan ekspor mineral mentah berupa ore nikel, banyak penolakan dari pengusaha nikel di Tanah Air.

"Ini luar biasa, waktu kami menyetop ekspor ore nikel, saya didemo satu setengah bulan oleh teman-teman saya sendiri," tukas mantan Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) itu.

Padahal, tandas Bahlil, hilirisasi terbukti memberikan nilai tambah. Dia membandingkan, nilai ekspor nikel pada tahun 2017-2018 hanya USD3,3 miliar. Setelah dilakukan hilirisasi, nilai ekspor melonjak hingga sepuluh kali lipat.

"Begitu kita menyetop nikel, kita bangun smelter, kita bangun nih hilirisasi, total ekspor kita pada satu komoditas nikel lewat hilirisasi di tahun 2022 itu mencapai hampir USD30 miliar, lompat sepuluh kali lipat dari sebelum kita hilirisasi," bebernya. "Ini contoh, tapi ini (hilirisasi) setannya paling banyak sekali," cetusnya.

Bahkan, sambung Bahlil, Indonesia sampai digugat ke Organisasi Perdagangan Dunia atau WTO atas larangan ekspor nikel ore ini. Dia menegaskan bahwa Indonesia akan terus melakukan perlawanan.

"Bapak Presiden Jokowi mengatakan, Mas Bahlil, negara kita itu bukan lagi negara penjajah dan negara kita ini sudah merdeka, enggak boleh satu bangsa manapun yang mengintervensi kita,” ujarnya menirupak pesan presiden Jokowi.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More