Pesan Luhut ke TikTokers: Jangan Pakai TikTok untuk Politik Kampungan!
Kamis, 15 Juni 2023 - 15:52 WIB
JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan berpesan kepada para Tiktokers agar tidak menggunakan platform TikTok untuk berpolitik identitas. Terlebih saat ini Indonesia tengah memasuki tahun politik.
Luhut bilang, penggunaan platform tersebut untuk berpolitik identitas bisa memantik keonaran di Indonesia yang tidak menghasilkan sesuatu yang berdampak positif bagi Indonesia sendiri.
"Ya nggak usah digunain kita berpolitik, kita jangan politik-politik kampungan lah. Jadi jangan politik-politik yang identitas, yang membuat pertikaian, permusuhan, jangan!" pesan Luhut saat menghadiri acara TikTok Southeast Asia Socio-Economic Impact Report di Hotel The Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Kamis (15/6/2023).
Luhut mengatakan bahwa jika masyarakat menggunakan suatu platform untuk kegiatan politik yang kampungan akan merugikan generasi yang akan datang.
Meski begitu, Luhut tidak melarang pengguna TikTok untuk berpolitik. Namun, politik yang ia maksud adalah politik yang dapat membuat Indonesia lebih maju.
"Politik yang bicara bagaimana program yang dibuat pak Jokowi ini bisa dipercepat, lebih fokus, lebih efisien ke depan," tandas purnawirawan TNI itu.
Disisi lain, Luhut juga berpesan kepada presiden yang akan datang untuk tidak menyetop program yang telah dijalankan oleh presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Program yang dibuat pak Jokowi ini sekarang menurut saya program yang tidak bisa disetop, karena kalau disetop ya dampaknya pada generasi mendatang," tukasnya.
Menurut Luhut, program dari Jokowi terkait hilirisasi industri, dekarbonisasi, digitalisasi, dana desa telah menciptakan ekonomi yang kuat.
"Karena kita sudah buktikan dalam keadaan keadaan ekonomi paling susah pun kita punya ekonomi yang bagus. Jadi kalau pola ini kita lakukan terus dengan tentu presiden yang akan datang modifikasi sana-sini ya silakan," tutur menteri asal Sumatera Utara itu.
Luhut bilang, penggunaan platform tersebut untuk berpolitik identitas bisa memantik keonaran di Indonesia yang tidak menghasilkan sesuatu yang berdampak positif bagi Indonesia sendiri.
"Ya nggak usah digunain kita berpolitik, kita jangan politik-politik kampungan lah. Jadi jangan politik-politik yang identitas, yang membuat pertikaian, permusuhan, jangan!" pesan Luhut saat menghadiri acara TikTok Southeast Asia Socio-Economic Impact Report di Hotel The Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Kamis (15/6/2023).
Luhut mengatakan bahwa jika masyarakat menggunakan suatu platform untuk kegiatan politik yang kampungan akan merugikan generasi yang akan datang.
Meski begitu, Luhut tidak melarang pengguna TikTok untuk berpolitik. Namun, politik yang ia maksud adalah politik yang dapat membuat Indonesia lebih maju.
"Politik yang bicara bagaimana program yang dibuat pak Jokowi ini bisa dipercepat, lebih fokus, lebih efisien ke depan," tandas purnawirawan TNI itu.
Disisi lain, Luhut juga berpesan kepada presiden yang akan datang untuk tidak menyetop program yang telah dijalankan oleh presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Program yang dibuat pak Jokowi ini sekarang menurut saya program yang tidak bisa disetop, karena kalau disetop ya dampaknya pada generasi mendatang," tukasnya.
Menurut Luhut, program dari Jokowi terkait hilirisasi industri, dekarbonisasi, digitalisasi, dana desa telah menciptakan ekonomi yang kuat.
"Karena kita sudah buktikan dalam keadaan keadaan ekonomi paling susah pun kita punya ekonomi yang bagus. Jadi kalau pola ini kita lakukan terus dengan tentu presiden yang akan datang modifikasi sana-sini ya silakan," tutur menteri asal Sumatera Utara itu.
(ind)
tulis komentar anda