Rayakan Sweet Seventeen BKF, Sri Mulyani: Ayo Sibuk Ngomongin Substansi
Kamis, 06 Juli 2023 - 17:16 WIB
JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengucapkan selamat ulang tahun ke-17 kepada seluruh jajaran Badan Kebijakan Fiskal ( BKF ) Kementerian Keuangan saat menghadiri townhall meeting BKF Tahun 2023 yang diadakan pada Kamis (6/7/2023) secara luring. Sri menyebut, usia 17 tahun merupakan usia yang cukup matang bagi BKF untuk memiliki pemikiran, mental dan karakter yang kuat bagi masa depan Indonesia.
“Saya ingin teman-teman BKF menggambarkan sikap mental, cara berpikir Indonesia yang beragam namun satu komitmen. Itu akan sangat menentukan sekali cara Anda melihat masalah, mencari jalan keluar, mencari solusi, menginterpretasikan sebuah kejadian, dan kemudian membuat respons, termasuk cara peka terhadap sebuah situasi,” tegas Sri Mulyani di Jakarta.
Pada kesempatan itu, Sri mengungkapkan memiliki harapan besar bahwa BKF dapat memformulasikan suatu kebijakan fiskal yang baik. Salah satunya mampu menciptakan dan memperluas kesempatan sektor industri di Indonesia, serta kebijakan mengenai perpajakan dan bukan pajak.
Dia juga mengingatkan, terdapat 3 (tiga) fungsi utama dari kebijakan fiskal yang harus terus diperkuat, yaitu fungsi alokasi, distribusi, dan stabilisasi.
Dalam UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, dijelaskan bahwa fungsi alokasi dari APBN mengandung arti bahwa anggaran negara harus diarahkan untuk mengurangi pengangguran dan pemborosan sumber daya, serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas perekonomian.
"Fungsi distribusi mengarah pada kebijakan anggaran negara harus memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan. Fungsi stabilisasi mengandung arti bahwa anggaran pemerintah menjadi alat untuk memelihara dan mengupayakan keseimbangan fundamental perekonomian," jelas Sri.
Sri Mulyani mengimbau kepada seluruh jajaran BKF untuk terus belajar dan memperbaiki kualitas diri pribadi dan organisasinya. "Perjalanan republik itu identik dengan perjalanan Anda semua, mulai dari cara berpikir, melihat masalah, menganalisa, memformulasikan kebijakan, sangat-sangat menentukan,” ungkapnya.
“Pesan saya gunakan wewenang anda ini untuk memberi yang terbaik bagi Indonesia. Ayo bersibuk-sibuk untuk ngomongin substansi, mikirin masa depan Indonesia, cari solusi, baca data, kontestasi antar pikiran, berkolaborasi dan sinergi,” pungkas Sri Mulyani.
“Saya ingin teman-teman BKF menggambarkan sikap mental, cara berpikir Indonesia yang beragam namun satu komitmen. Itu akan sangat menentukan sekali cara Anda melihat masalah, mencari jalan keluar, mencari solusi, menginterpretasikan sebuah kejadian, dan kemudian membuat respons, termasuk cara peka terhadap sebuah situasi,” tegas Sri Mulyani di Jakarta.
Pada kesempatan itu, Sri mengungkapkan memiliki harapan besar bahwa BKF dapat memformulasikan suatu kebijakan fiskal yang baik. Salah satunya mampu menciptakan dan memperluas kesempatan sektor industri di Indonesia, serta kebijakan mengenai perpajakan dan bukan pajak.
Dia juga mengingatkan, terdapat 3 (tiga) fungsi utama dari kebijakan fiskal yang harus terus diperkuat, yaitu fungsi alokasi, distribusi, dan stabilisasi.
Dalam UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, dijelaskan bahwa fungsi alokasi dari APBN mengandung arti bahwa anggaran negara harus diarahkan untuk mengurangi pengangguran dan pemborosan sumber daya, serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas perekonomian.
"Fungsi distribusi mengarah pada kebijakan anggaran negara harus memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan. Fungsi stabilisasi mengandung arti bahwa anggaran pemerintah menjadi alat untuk memelihara dan mengupayakan keseimbangan fundamental perekonomian," jelas Sri.
Sri Mulyani mengimbau kepada seluruh jajaran BKF untuk terus belajar dan memperbaiki kualitas diri pribadi dan organisasinya. "Perjalanan republik itu identik dengan perjalanan Anda semua, mulai dari cara berpikir, melihat masalah, menganalisa, memformulasikan kebijakan, sangat-sangat menentukan,” ungkapnya.
“Pesan saya gunakan wewenang anda ini untuk memberi yang terbaik bagi Indonesia. Ayo bersibuk-sibuk untuk ngomongin substansi, mikirin masa depan Indonesia, cari solusi, baca data, kontestasi antar pikiran, berkolaborasi dan sinergi,” pungkas Sri Mulyani.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda