Ungkap Perkembangan Indikator Rupiah Sepekan, BI: Aksi Jual Asing Rp1,85 Triliun
Jum'at, 07 Juli 2023 - 20:25 WIB
JAKARTA - Berdasarkan kondisi perekonomian global dan domestik terkini, Bank Indonesia ( BI ) menyampaikan sejumlah perkembangan indikator stabilitas kurs rupiah . Pertama, perkembangan nilai tukar pada periode 3-7 Juli 2023.
Pada akhir hari Kamis (6/7/2023) rupiah ditutup pada level (bid) Rp15.040 per dolar AS. Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun turun ke 6,18%.
"DXY (indeks dolar) menguat ke level 103,17.Yield UST (US Treasury) 10 tahun naik ke level 4,029%," ucap Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono di Jakarta, Jumat (7/7/2023).
Kemudian, pada pagi hari Jumat (7/7/2023), rupiah dibuka pada level (bid) Rp15.100 per dolar, dan Yield SBN 10 tahun naik ke 6,22%.
"Untuk aliran modal asing di pekan pertama Juli 2023, premi CDS Indonesia 5 tahun naik ke 87,09 bps per 7 Juli 2023 dari 83,13 bps per 30 Juni 2023," ucap Erwin.
Berdasarkan data transaksi 3-6 Juli 2023, nonresiden (asing) di pasar keuangan domestik melakukan aksi jual neto Rp1,85 triliun. Jumlah itu terdiri dari jual neto Rp2,44 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp0,59 triliun di pasar saham.
"Selama tahun 2023, berdasarkan data setelmen sampai dengan 6 Juli 2023, nonresiden beli neto Rp80,56 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp13,88 triliun di pasar saham," ungkap Erwin.
Dia mengatakan, BI akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut.
Pada akhir hari Kamis (6/7/2023) rupiah ditutup pada level (bid) Rp15.040 per dolar AS. Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun turun ke 6,18%.
"DXY (indeks dolar) menguat ke level 103,17.Yield UST (US Treasury) 10 tahun naik ke level 4,029%," ucap Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono di Jakarta, Jumat (7/7/2023).
Kemudian, pada pagi hari Jumat (7/7/2023), rupiah dibuka pada level (bid) Rp15.100 per dolar, dan Yield SBN 10 tahun naik ke 6,22%.
"Untuk aliran modal asing di pekan pertama Juli 2023, premi CDS Indonesia 5 tahun naik ke 87,09 bps per 7 Juli 2023 dari 83,13 bps per 30 Juni 2023," ucap Erwin.
Berdasarkan data transaksi 3-6 Juli 2023, nonresiden (asing) di pasar keuangan domestik melakukan aksi jual neto Rp1,85 triliun. Jumlah itu terdiri dari jual neto Rp2,44 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp0,59 triliun di pasar saham.
"Selama tahun 2023, berdasarkan data setelmen sampai dengan 6 Juli 2023, nonresiden beli neto Rp80,56 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp13,88 triliun di pasar saham," ungkap Erwin.
Baca Juga
Dia mengatakan, BI akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut.
(uka)
tulis komentar anda