Erick Thohir Terus Dorong BUMN Berekspansi ke Seluruh Dunia

Selasa, 11 Juli 2023 - 20:05 WIB
Erick Thohir terus mendorong BUMN melakukan ekspansi global. Foto/Dok
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir akan melakukan terobosan dengan mendirikan Indonesia Incorporated (Inc) di beberapa negara. Sebelumnya dia meresmikan Indonesia Incorporated (Inc) di Hong Kong.



Erick berencana untuk memperkenalkan kantor tersebut di Dubai, London, New York, dan Singapura. Tujuannya membantu BUMN berekspansi ke seluruh dunia.



"Kami sekarang menjajaki lebih banyak kemitraan antara Indonesia dan pemain-pemain global, di antara BUMN dan mitra-mitra strategis di sektor swasta," kata Erick dilansir dari South China Morning Post, dikutip Selasa (11/7/2023).

South China Morning Post memaparkan bahwa keuntungan dari Kementerian BUMN Indonesia naik sebesar 143% di 2022, yang mencapai USD20 miliar atau setara Rp303,7 triliun. Capaian ini adalah lompatan besar dari total USD860 juta yang dihasilkan di tahun pertamanya menjabat sebagai Menteri BUMN.

Dia mengatakan dengan transformasi ini dapat menambah lapangan pekerjaan serta memungkinkan BUMN untuk berekspansi ke seluruh dunia.

"Melalui transformasi ini, kami bisa menciptakan lapangan kerja, tetapi pada saat yang sama, kami menjadi lebih terbuka dalam mengelola perusahaan kami dan memungkinkan mereka untuk go public," tambah Erick.

Dalam wawancaranya dengan This Week in Asia, Erick juga membahas soal peningkatan investasi dari pabrikan China dan Eropa, termasuk CATL China dan Volkswagen Jerman, karena Indonesia bercita-cita untuk menciptakan rantai pasokan kendaraan listrik ujung ke ujung di wilayahnya.

"Indonesia, sebagai negara yang kaya akan sumber daya alam, menjadi pemain penting dalam rantai pasok global," ucapnya.

Dia pun membela larangan ekspor komoditas Jokowi yang dinilai kontroversial, termasuk bijih nikel dan bauksit. Erick menjelaskan langkah yang dilakukan Pemerintah Indonesia itu untuk memberikan nilai tambah bagi industri dalam negeri.



“Kami tidak mau menyuplai bahan mentah, karena tidak menciptakan nilai tambah bagi Indonesia. Kita membutuhkan penciptaan lapangan kerja di Indonesia. Jika kami tidak melakukan ini, akan menjadi masalah bagi kami dalam 5 hingga 10 tahun ke depan,” ujarnya.
(uka)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More