Soal Ada Mitra Baru dalam Blok Masela, Bos SKK Migas Buka Suara
Rabu, 19 Juli 2023 - 14:49 WIB
JAKARTA - Soal kabar adanya mitra baru dalam pengembangan Blok Masela , Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi ( SKK Migas ) Dwi Soetjipto buka suara. Sebelumnya disebutkan alih kelola Blok Masela dan proyek migas laut dalam atau Indonesia Deepwater Development (IDD) akan diputuskan akhir Juli 2023.
"Sejauh ini belum ada informasi yang resmi, tapi seluruh anggota konsorsium ini barangkali teknikal support, teknikal support akan menggandeng pihak lain yang memiliki pengalaman proyek atau menggunakan rely on pihak ketiga. Tapi sejauh ini kita belum mendapakan informasi tertulis, kita lihat saja perkembangannya," tuturnya dalam Jumpa Pers SKK Migas Semester I Tahun 2023 di Gedung Wisma Mulia Lantai 35, Jakarta, Selasa (18/7/2023).
Dwi juga menuturkan hingga kini, semua skenario pengembangan Blok Masela tersebut masih mengarah pada rencana pengembangan atau plan of development (PoD) di 2019. "Sejauh ini kami masih concern dan dari Inpex tidak ada perubahan skenario kecuali masuknya teknologi carbon capture and storage (CCS)," imbuhnya.
Dijelaskan Dwi, meski sudah ada audit dari Pertamina, Inpex tetap memiliki kewajiban untuk melakukan introduction dan technical workshop terkait aspek-aspek teknis Blok Abadi Masela kepada Holding BUMN minyak dan gas (migas) tersebut. Rencananya, kegiatan itu akan dilaksanakan pada akhir Juli dan awal Agustus 2023.
"Dari sana, akan lebih jelas bagaimana kompromi dari semua yang terlibat pemegang PI di sana, mana yang the best?. So far sejauh ini masih mengarah ke skenario terakhir yang 2019, bahwa LNG nya on shore kapasitas 9,5 juta ton pertahun dengan pipa gas 110 MMSCFD plus carbon capture and storage," tukasnya.
"Sejauh ini belum ada informasi yang resmi, tapi seluruh anggota konsorsium ini barangkali teknikal support, teknikal support akan menggandeng pihak lain yang memiliki pengalaman proyek atau menggunakan rely on pihak ketiga. Tapi sejauh ini kita belum mendapakan informasi tertulis, kita lihat saja perkembangannya," tuturnya dalam Jumpa Pers SKK Migas Semester I Tahun 2023 di Gedung Wisma Mulia Lantai 35, Jakarta, Selasa (18/7/2023).
Dwi juga menuturkan hingga kini, semua skenario pengembangan Blok Masela tersebut masih mengarah pada rencana pengembangan atau plan of development (PoD) di 2019. "Sejauh ini kami masih concern dan dari Inpex tidak ada perubahan skenario kecuali masuknya teknologi carbon capture and storage (CCS)," imbuhnya.
Dijelaskan Dwi, meski sudah ada audit dari Pertamina, Inpex tetap memiliki kewajiban untuk melakukan introduction dan technical workshop terkait aspek-aspek teknis Blok Abadi Masela kepada Holding BUMN minyak dan gas (migas) tersebut. Rencananya, kegiatan itu akan dilaksanakan pada akhir Juli dan awal Agustus 2023.
"Dari sana, akan lebih jelas bagaimana kompromi dari semua yang terlibat pemegang PI di sana, mana yang the best?. So far sejauh ini masih mengarah ke skenario terakhir yang 2019, bahwa LNG nya on shore kapasitas 9,5 juta ton pertahun dengan pipa gas 110 MMSCFD plus carbon capture and storage," tukasnya.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda