Hadang Gempuran Produk China, SPS Corporate Bangun Pabrik Granit di Subang

Sabtu, 22 Juli 2023 - 10:33 WIB
CEO SPS Corporate Dermawan Suparsono (kiri) menyerahkan tumpeng pada Billy Law saat ground breaking pabrik keramik SPS di Subang, Jumat (21/7/2023). Foto/Ist
JAKARTA - Menjawab tingginya kebutuhan granit seiring pertumbuhan sektor properti di dalam negeri serta tingginya impor untuk memenuhi kebutuhan tersebut, PT Superior Porcelain Sukses (SPS) membangun pabrik granit di Kabupaten Subang, Jawa Barat. Peletakan batu pertama pabrik berkapasitas 14 juta m2 per tahun tersebut dilakukan Jumat (21/7) lalu.

Pabrik yang berlokasi di Kadawung, Paburan, Subang itu memiliki luas bangunan 81.000 m2 dan berdiri di atas tanah seluas 22 hektare (ha). Pabrik granit tersebut ditargetkan sudah dapat beroperasi pada semester II tahun 2024 mendatang. Dengan kebutuhan tenaga kerja lebih dari 600 orang, kehadiran pabrik granit tersebut juga diharapkan bisa menyerap tenaga kerja lokal.

Direktur Produksi PT Superior Porcelain Sukses (SPS) Hendra Widodo mengatakan, granite tile yang diproduksi dari pabrik tersebut nantinya merupakan produk kedua SPS Corporate di bidang building material. Sebelumnya, SPS Corporated sukses menjalankan industri bata ringan yang cukup terkenal di Indonesia, Blesscon.





"Kami berharap perusahaan ini bisa menjadi top 3 di bidang industri granite tiles, mengikuti jejak company lain di SPS Corporate," ungkap Hendra Widodo dalam siaran pers yang diterima, Sabtu (22/7/2023).

Dia menjelaskan, selama ini SPS Corporate telah menjadi yang terdepan di beberapa industri, mulai dari industri kertas, tisu, hingga bata ringan. "Mereka masuk top 3 di industrinya masing-masing," tuturnya.Pabrik baru di Subang itu merupakan plant pertama PT Superior Porcelain Sukses. Perusahaan saat ini juga tengah menyiapkan rencana pembangunan pabrik-pabrik di lokasi lain di dalam negeri.

Granit yang diproduksi PT SPS ini berjenis homogeneous tiles dan porcelain tiles. Masing-masing kapasitas produksinya 7 juta m2 per tahun, sehingga total produksi per tahun mencapai 14 juta m2. Terkait pemilihan lokasi, Hendra menjelaskan, PT SPS memilih Subang karena beberapa pertimbangan, seperti kedekatan dengan akses gas. Biaya produksi keramik sebesar 30% tercatat berasal dari komponen biaya energi yakni gas. Pertimbangan lainnya, bahan baku lain seperti clay dan feldspar juga bisa didapat tak jauh dari Subang.

Kehadiran pabrik granit PT SPS diapresiasi Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki). Ketua Bidang Keramik dan Ubin Asaki Andrea Petrina, mengatakan pembangunan pabrik granit PT SPS itu bisa membawa efek pengganda terhadap perekonomian Indonesia. "Investasi ini juga bagian dari komitmen industrik keramik nasional terhadap dukungan pemerintah yang telah memberikan harga gas khusus," kata Andrea.



Tak kalah penting, lanjut dia, investasi PT SPS itu akan mendukung program pemerintah untuk subtitusi impor. "Seperti kita tahu homogeneous tiles impor telah membanjiri Indonesia. Semoga portofolio impor nantinya bisa dialihkan ke produk SPS setelah pabrik ini berproduksi. Apalagi kapasitas produksinya untuk homogeneous tiles ini sangat besar," ujarnya.

Data Asaki menunjukkan, kapasitas produksi keramik nasional sebesar 550 juta m2 per tahun. Dari jumlah itu, 140-150 juta m2 merupakan keramik jenis B1A atau granit. Namun faktanya hanya bisa berjalan sekitar 50 persen. Kehadiran pabrik granit SPS di Subang menurutnya menjawab tantangan gempuran produk impor, terutama dari China. Gempuran produk impor dari China diindikasikan karena terjadinya unfair trade. Antara lain dengan pemberian subsidi pajak hingga 14%, indikasi praktik dumping, serta pengurangan ketebalan keramik.

"Sejak beberapa tahun terakhir, dengan tingginya angka kebutuhan granit, barang-barang China memang membanjiri pasar lokal. Meskipun pemerintah sudah menerapkan safeguard sejak 2018," ujarnya.
(fjo)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More