Pertamina Kembangkan Bahan Bakar Ramah Lingkungan untuk Pesawat Komersial
Sabtu, 29 Juli 2023 - 15:25 WIB
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) mengembangkan inovasi bahan bakar ramah lingkungan untuk pesawat komersial (Sustainable Aviation Fuel/SAF). Pertamina sudah melakukan uji statis SAF pada mesin jet CFM56-7B yang biasa digunakan pada pesawat komersial di fasilitas Test Cell milik GMF Aeroasia.
"Sebagai perusahaan energi Pertamina berusaha untuk terus menjawab tantangan global untuk memproduksi green fuel yaitu dengan memproduksi SAF untuk industri aviasi di Indonesia," ujar VP Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso, Sabtu (29/7/2023).
Dia mengatakan, uji coba itu merupakan rangkaian pertama untuk memastikan produk SAF layak digunakan untuk pesawat komersial. Setelah pengujian statis, produk SAF akan memasuki tahap pengujian Ground Round dan Flight Test. Pertamina mendorong produk SAF untuk digunakan pada pesawat komersial. Sebelumnya, pada 2021 produk SAF telah berhasil menerbangkan pesawat militer berjenis CN 250.
Pertamina melalui Research and Technology Innovation (RTI), Kilang Pertamina Internasional (KPI), dan Pertamina Patra Niaga (PPN) bersama dengan Direktorat Jenderal EBTKE Kementerian ESDM, Kementerian Perhubungan, ITB, APROBI, BPDPKS, Lemigas, BRIN, Garuda Indonesia dan Garuda Facility Maintenance secara intensif mengawal rangkaian uji produk SAF ini.
Menurut Fadjar, Pertamina memproduksi SAF melalui metode co-processing yang memproduksi green-fuel melalui proses pengolahan bahan baku minyak nabati dengan minyak bumi secara bersamaan menjadi bioavtur. Produksi SAF saat ini dilakukan di RU IV Cilacap.
SAF dikembangkan sebagai salah satu upaya Pertamina menjalankan program transisi energi. Pengembangan ini juga menjadi upaya Pertamina untuk mencapai target NZE 2060, di mana seluruh lini bisnis Pertamina Group bersama-sama mengembangkan inovasi green fuel.
"Produk SAF ini dikembangkan bersama lintas fungsi dan Subholding Pertamina, serta diproduksi oleh Kilang Pertamina. Kami yakin melalui sinergi yang sudah terjalin ini akan terus melangkah ke depan dalam mengembangkan SAF sebagai tonggak utama dan pengembangan Biofuel atau Green Energy di Indonesia," tandasnya.
"Sebagai perusahaan energi Pertamina berusaha untuk terus menjawab tantangan global untuk memproduksi green fuel yaitu dengan memproduksi SAF untuk industri aviasi di Indonesia," ujar VP Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso, Sabtu (29/7/2023).
Baca Juga
Dia mengatakan, uji coba itu merupakan rangkaian pertama untuk memastikan produk SAF layak digunakan untuk pesawat komersial. Setelah pengujian statis, produk SAF akan memasuki tahap pengujian Ground Round dan Flight Test. Pertamina mendorong produk SAF untuk digunakan pada pesawat komersial. Sebelumnya, pada 2021 produk SAF telah berhasil menerbangkan pesawat militer berjenis CN 250.
Pertamina melalui Research and Technology Innovation (RTI), Kilang Pertamina Internasional (KPI), dan Pertamina Patra Niaga (PPN) bersama dengan Direktorat Jenderal EBTKE Kementerian ESDM, Kementerian Perhubungan, ITB, APROBI, BPDPKS, Lemigas, BRIN, Garuda Indonesia dan Garuda Facility Maintenance secara intensif mengawal rangkaian uji produk SAF ini.
Menurut Fadjar, Pertamina memproduksi SAF melalui metode co-processing yang memproduksi green-fuel melalui proses pengolahan bahan baku minyak nabati dengan minyak bumi secara bersamaan menjadi bioavtur. Produksi SAF saat ini dilakukan di RU IV Cilacap.
SAF dikembangkan sebagai salah satu upaya Pertamina menjalankan program transisi energi. Pengembangan ini juga menjadi upaya Pertamina untuk mencapai target NZE 2060, di mana seluruh lini bisnis Pertamina Group bersama-sama mengembangkan inovasi green fuel.
"Produk SAF ini dikembangkan bersama lintas fungsi dan Subholding Pertamina, serta diproduksi oleh Kilang Pertamina. Kami yakin melalui sinergi yang sudah terjalin ini akan terus melangkah ke depan dalam mengembangkan SAF sebagai tonggak utama dan pengembangan Biofuel atau Green Energy di Indonesia," tandasnya.
(fjo)
tulis komentar anda